Saat kita berdiri bersama mendengarkan lagu kebangsaan, kemudian berpegang tangan itulah rasa persahabatan yang dalam bagi skuad – (Jupp Posipal Jerman).
Oleh Dedi Bistolen, Alumnus UNS, Pecinta Sepak Bola
Pertanyaan yang sampai sekarang tidak bisa dijawab oleh kita, masyarakat Indonesia adalah kapan ya Indonesia bisa ikut Piala Dunia? Harapan itu sempat muncul ketika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berinisiatif untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah namun sayang kita kalah tawar-menawar dari Qatar yang akhirnya terpilih menjadi tuan rumah.
Meski demikian kita tidak perlu berkecil hati dan patut berbangga hati karena perjuangan inspiratif para pemain timnas beserta coach Shin Tae-yong membuat sepak bola Indonesia makin dikenal dunia dan dicintai oleh masyarakat dengan berbagai prestasi yang diperoleh yaitu runner up Piala AFF 2020, medali perunggu SEA Games 2021, runner up Piala AFF U-23 2023, lolos Piala Asia U-20 2023, 16 besar Piala Asia 2023, peringkat keempat Piala Asia U-23 2024, lolos putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, dan lolos Piala Asia 2027 mendongkrak peringkat Indonesia di daftar FIFA, dari 173 ke 129 dan mengikuti kualifikasi Piala Dunia.
Apresiasi kepada Shin Tae-yong (STY) bahkan turut diberikan oleh negara. Pada Juli 2024 STY diberikan golden visa oleh pemerintah -oleh Presiden Jokowi. Golden visa adalah pemberian izin tinggal bagi warga negara asing dalam waktu lima sampai sepuluh tahun, namun tidak dengan kontrak kerja sebagai pelatih harus berakhir ketika Shin Tae-yong resmi dipecat PSSI sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada Senin (6/1/2025).
Pemecatan STY ramai diperbincangkan dan menuai polemik di masyarakat pecinta sepak bola tanah air. Polemik makin berkembang luas dengan penunjukkan Patrick Kluivert sebagai kepala pelatih timnas oleh PSSI yang dinilai oleh masyarakat belum memiliki prestasi dalam tugas kepelatihan.
Belajar Mencintai Nakhoda Baru
Timnas Indonesia adalah manifestasi dari multikulturalisme, liberte, egalite dan fraternite karena itu sepak bola harus menjadi pantulan peradaban tertinggi, karena institusi bahkan masyarakat sedang menuju ke peradaban yang inklusif.
Karena inklusif mengidentifikasikan sebagai manusia maupun institusi yang memiliki sikap terbuka, humanis, toleran, mau menerima orang lain dan bebas dari kekerasan. Maka manusia inklusif pada gilirannya menjadi manusia yang kehadirannya senantiasa berguna bagi orang lain.
Pembaharuan paradigma peradaban tertinggi maksudnya adalah dimaksudkan sepak bola dijadikan sebagai media untuk mengasihi (amor vincit omnia) yang memantulkan cara berpikir dan cara berbudaya manusia, sepak bola haruslah menampilkan seni mengasihi menerima Patrick Kluivert sebagai nakhoda baru timnas Indonesia.
Jangan sepak bola sebagai ajang tarung fisik, tarung permusuhan, tarung kepentingan pribadi, tetapi sebagai tanding kematangan atau kedewasaan antara pemain dan pelatih dengan kultur peradaban yang tinggi karena sepak bola merupakan seni mengasihi antar pemain, pelatih dan masyarakat.
Masyarakat Indonesia harus memiliki amor vincit omnia bagi Patrick Kluivert yang dikenal memiliki teknik, kecerdasan dalam bermain, dan kecepatan yang mumpuni, serta memiliki tekad membawa merah putih melalui jalur seragam demi mendulang sukses.
Patrick Kluivert ingin menerapkan filosofi total football dengan menempatkan pemain lokal sebagai jantung timnas. Penting untuk menciptakan sinergi antara personel lokal dengan pemain diaspora di timnas Indonesia. Fokusnya adalah bagaimana ia bisa mengatasi atmosfer ruang ganti dan memastikan seluruh pemain punya satu visi dan tujuan yang sama.
Masyarakat Indonesia butuh hiburan karena sepak bola adalah media hiburan yang sangat bagus untuk masyarakat. Maka tugas Kluivert adalah menghibur masyarakat Indonesia melalui sepak bola sebagai bentuk tali persaudaraan dan penyebaran cinta.