Kupang, detakpasifik.com – Perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bagi para atlet yang bertarung di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua terbilang luar biasa.
Diketahui, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan bonus bagi setiap atlet peraih medali di ajang PON 2021 dengan jumlah dua kali lipat dibandingkan dengan bonus atlet PON tahun 2016 lalu.
Untuk nomor perorangan, peraih medali emas diganjar bonus Rp200 juta. Jumlah tersebut naik dua kali lipat daripada bonus yang diberikan pemerintah pada atlet PON tahun 2016 di Jabar sebesar Rp100 juta.
Peraih medali perak mendapat bonus Rp150 juta. Sebelumnya pada PON 2016 jumlahnya hanya Rp75 juta. Untuk peraih medali perunggu diganjar Rp100 juta. Yang didapat sebelumnya hanya Rp35 juta. Para atlet ini juga masing-masing dihadiahi rumah.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pemberian hadiah tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap semua proses yang dilalui para atlet hingga dapat meraih juara. Kedisiplinan atlet dalam berlatih sehingga dapat mengharumkan nama daerahnya di tingkat nasional patut diganjari hadiah yang setimpal.
Selain mendapatkan bonus uang tunai, para atlet yang meraih medali pada PON Papua juga mendapat rumah tipe 36.
“Semua yang mendapatkan medali akan dihadiahi rumah juga, selain uang tunai yang diberikan langsung kepada atlet,” katanya saat menyambut atlet PON XX di Aula El Tari Kantor Gubernur, Senin (18/10/2021).
Bonus juga diberikan kepada para pelatih. Pelatih mendapatkan setengah dari total bonus yang diterima atlet.
Bagi para atlet yang tidak mendapatkan medali tetap dihadiahi Rp50 juta.
Viktor Laiskodat menyampaikan rasa bangganya kepada para atlet dan pelatih, “Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para atlet dan pelatih yang telah berjuang dalam PON Papua,” ujarnya.
Secara keseluruhan hadiah yang diberikan Pemerintah NTT era Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi mencapai Rp6,5 miliar. Angka ini naik lima kali lipat dari keseluruhan hadiah yang diberikan pemimpin sebelumnya bagi atlet PON yang hanya sebesar Rp1 miliar lebih.
(dp)