Kupang, detak-pasifik.com- El Tari, Ben Mboi, dan Herman Musakabe merupakan tiga tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Masing-masing dari mereka meninggalkan jejak yang baik melalui program-program unggulan yang turut memajukan daerah ini pada zamannya.
Kini, ketika ketiga tokoh tersebut telah berpulang ke pangkuan sang Khalik, muncul sosok baru yang ingin melanjutkan jejak mereka. Simon Petrus Kamlasi, seorang putra Timor dan Brigadir Jenderal TNI yang sejajar dengan pangkat Ben Mboi saat memimpin NTT.
Simon Petrus Kamlasi ingin menunjukkan komitmennya untuk memajukan provinsi ini. Ia rela mengorbankan jabatan strategisnya di TNI untuk terjun ke dunia politik, Kamlasi memutuskan untuk ikut serta dalam kontestasi Pilgub NTT.
Dalam sebuah kesempatan di Kupang, Kamlasi mengungkapkan bahwa salah satu tokoh yang menjadi panutannya adalah Ben Mboi, seorang dokter dan Brigadir Jenderal TNI yang pernah memimpin NTT dengan penuh dedikasi.
“Tokoh panutan saya di TNI dan politik adalah Brigjen Ben Mboi,” ujar Kamlasi di depan ratusan keluarga Manggarai di Kupang beberapa waktu lalu.
Tidak hanya saat di Kupang, Kamlasi juga menyinggung ketokohan Ben Mboi saat ia menggelar acara syukuran kenaikan pangkat di kampung halamannya di Soe, TTS, Sabtu (31/8/2024).
“Dulu pernah NTT dipimpin oleh tokoh hebat Brigjen Ben Mboi. Pak Ben Mboi adalah putra Flores. Sekarang putra Timor lahir sebagai Brigjen dan ingin meneruskan semangat Pak Ben Mboi,” kata Kamlasi yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Ben Mboi atau Brigjen TNI dr. Aloysius Benedictus Mboi adalah Gubernur NTT periode 1978-1988. Ia menjadi Gubernur NTT menggantikan El Tari. Ben Mboi tercatat pernah ikut dalam operasi Naga bagian dari operasi Trikora.
Selain sebagai TNI angkatan darat, ia juga merupakan seorang dokter lulusan Universitas Indonesia.
Ben Mboi lahir di Manggarai, Flores pada 22 Mei 1935 dan meninggal pada 23 Juni 2015 di Jakarta pada usia 80 tahun.*** (Juan Pesau)