Salatiga, detak-pasifik.com- Setiap sudut Balairung Universitas (BU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dipenuhi dengan atmosfer kebahagiaan dan penuh sukacita dalam Ibadah Syukur Dies Natalis ke-24 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Senin (24/03/2025). “Menyatu Rasa dan Kata Mewujud dalam Karsa” menjadi tema dalam refleksi syukur atas perjalanan FBS menuju usia yang tengah mekar dan bertumbuh menuju kedewasaan ini.
Perayaan yang dikemas dalam Ibadah Senin UKSW ini dipimpin oleh Pendeta Raharjo Widhi Pangreksa dari GKI Tegalrejo, Kota Salatiga yang menyampaikan firman dari kitab Roma 10:8. “Firman dalam mulut mengacu pada olah kata dan firman dalam hati mengacu pada rasa. FBS mengembangkan ilmu olah kata dan olah rasa untuk membangun makna di dalam estetika sehingga memberi warna dan melengkapi garba ilmiah di kampus ini,” katanya.
Dalam sapaannya, Dekan Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M., Ph.D., menerangkan tema yang diusung dalam perayaan kali ini memiliki makna yang mendalam. Rasa dan kata merupakan dua elemen penting yang menjadi core business FBS, lanjutnya, ketika rasa dan kata dipadu dengan baik akan menghasilkan sebuah mahakarya yang indah. “Menyatunya kata dan rasa yang mewujud dalam kehendak baik akan membawa FBS ke negeri yang dijanjikan Tuhan,” imbuhnya.
Selain itu, Drs. Agastya Rama Listya berharap di usia menuju kedewasaan ini FBS bisa melakukan berbagai perbaikan dan evaluasi untuk terus bertumbuh menyemai karya dan memperluas kiprahnya di dunia pendidikan bahasa dan seni.
Mekar dan Bertumbuh
Dalam kesempatan berbahagia ini Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami menyampaikan rasa bangganya atas perjalanan yang telah dilalui oleh FBS. “Kita patut berbangga dan bersyukur karena perjalanan FBS telah menginjak usia 24 tahun. Usia yang tengah mekar dan bertumbuh, siap melangkah ke fase berikutnya dengan penuh keyakinan dan harapan,” katanya.
Selain itu, Rektor Intiyas juga menegaskan bahwa FBS merupakan salah satu pilar yang mendukung UKSW menuju world class university. Perayaan Dies Natalis ke-24 FBS ini juga menandaskan komitmen UKSW dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. “Dalam perjalanan panjang kita sebagai institusi maka pilar bahasa dan seni menjadi pilar yang penting untuk memperkuat pilar-pilar lain yang ada UKSW,” tuturnya.
Mengakhiri sambutan hangatnya, Rektor Intiyas memberikan hadiah istimewa kepada FBS yaitu tanaman bunga anggrek yang melambangkan keabadian, keanggunan, cinta yang dititipkan, ketegaran, serta kekuatan.
Puncak perayaan ibadah syukur ditandai dengan pemotongan tumpeng secara bersama-sama oleh Drs. Agastya Rama Listya, Rektor Intiyas serta Wakil Dekan FBS Dr. Deta Maria Sri Darta, S.Pd., M.Hum., serta para Kepala Program Studi (Kaprodi).
Menariknya, dalam perayaan ini juga dilakukan penyerahan sejumlah buku kepada SMA Kristen Satya Wacana sebagai wujud komitmen FBS untuk turut memajukan Sekolah Kristen Satya Wacana. Buku-buku ini merupakan kumpulan tulisan naratif dan cerpen dalam bahasa Inggris hasil karya siswa-siswi SMA Kristen Satya Wacana di bawah bimbingan tim Pengabdian Masyarakat FBS.
Tak berhenti sampai di situ, seusai perayaan Ibadah Syukur Drs. Agastya Rama Listya bersama Dr. Deta Maria Sri Darta turut mendampingi para tamu undangan mengunjungi ruang kerja FBS yang terletak di Perpustakaan O. Notohamidjojo UKSW lantai 5 serta sejumlah ruang kelas tematik di lantai 7.
UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat.* (WT/RE)