Kupang, detakpasifik.com – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) menggelar Training of Trainer (ToT) Terintegrasi bagi Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Provinsi NTT. Kegiatan ToT Terintegrasi ini berlangsung selama 2 hari, Sabtu-Minggu (17-18/9/22) di Neo Hotel by Aston Kupang.
Ketua DPP PPNI Harif Fadhillah mengatakan, PPNI membutuhkan keselarasan dalam menjalankan atau menggerakkan organisasinya. Mulai dari pengurus tingkat pusat, hingga tingkat komisariat di daerah.
Pelaksanaan ToT Terintegrasi ini, kata dia, dimaksudkan agar semua peraturan, pedoman, dan mekanisme kerja organisasi PPNI bisa diketahui dan dipahami oleh semua pengurus. Bahkan semua anggota PPNI di setiap level kepengurusan agar terwujud optimalisasi kinerja PPNI di seluruh Indonesia.
“Kita butuh keselarasan dalam menjalankan organisasi PPNI, mulai dari tingkat pusat hingga komisariat di daerah,” kata Harif Fadhillah di hadapan 205 pengurus DPW dan DPD PPNI se-Provinsi NTT dalam keterangan resmi yang diterima detakpasifik.com, malam.
Karena itu, Ketua Umum DPP PPNI dua periode itu mengingatkan peserta yang hadir agar berbagi informasi dan pengetahuan yang didapat selama mengikuti kegiatan kepada pengurus yang lain hingga para anggota.
Harif menyatakan, saat ini PPNI menghadapi berbagai tantangan dan masalah. Agar tidak terjadinya perpecahan dalam organisasi itu, semua pengurus PPNI harus bersatu dan selaras dalam bekerja.
“Kita (PPNI) punya tanggung jawab kepada anggota, profesi dan masyarakat. Karena itu, kita butuh keselarasan dalam bekerja, sehingga visi PPNI bisa terwujud dan kita terhindar dari ancaman yang mengganggu organisasi kita,” kata Harif Fadhillah.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI NTT Aemilianus Mau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada DPP PPNI yang bersedia memberikan pelatihan bagi pengurus PPNI se-NTT.
Dia mengingatkan semua peserta agar memanfaatkan kesempatan belajar ini dengan serius, sehingga nantinya bisa berdampak baik bagi pelayanan langsung kepada anggota.
“Kita dipilih anggota untuk mengelola organisasi PPNI,” kata Willy.
“Makanya moto kita ‘Ayo Kerja!’ Kita omong sedikit saja, tapi kerja lebih banyak,” tambah Willy, Ketua DPW PPNI NTT dua periode.
Willy berharap semua pengurus berbagai informasi kepada pengurus lain yang tidak sempat hadir. Termasuk kepada pengurus DPK. Bahkan langsung kepada anggota.
Di hadapan pengurus PPNI se-Provinsi NTT itu dia juga mengingatkan untuk memperhatikan pelayanan langsung kepada anggota, khususnya dalam pengurusan STR dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP).
“Kita harus berkomitmen agar semua pelayanan langsung kepada anggota ini harus cepat dan bebas komplain,” tegas Willy
“Pulang dari sini, tolong langsung dikerjakan. Kegiatan kita harus direncanakan, dilaksanakan, dan didokumentasikan dengan baik,” tutup Willy.
Program kerja DPP
Diketahui ToT Terintegrasi PPNI NTT merupakan program kerja DPP PPNI tahun 2022. Dan NTT merupakan provinsi yang ke-14. Kegiatan ini akan terus dijalankan di provinsi lain hingga tahun 2023 mendatang.
Untuk menyukseskan ToT Terintegrasi, DPW PPNI NTT membentuk panitia lokal di bawah tanggung jawab bidang/divisi pendidikan dan pelatihan (Diklat). Wakil Ketua Bidang Diklat DPW PPNI NTT, Stefanus Mendes Kiik, ditunjuk sebagai ketua panitia.
“ToT Terintegrasi PPNI NTT ini merupakan kesempatan emas bagi semua pengurus di berbagai level kepengurusan untuk meningkatkan kompetensi sesuai tugas atau bidang masing-masing,” kata Stefanus.
Harus ada output
Ketua Umum yang diwakili Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi menutup secara resmi kegiatan ToT Terintegrasi PPNI NTT pada Minggu (18/09/2022).
“Isi ToT jangan hanya sampai di sini. Harus ada output yang dilaksanakan di tempat masing-masing,” pesan Apri Sunadi.
Pasa kesempatan itu, Apri menyampaikan kekagumannya terhadap prestasi PPNI NTT. Termasuk ikut berperan aktif dalam berbagai kegiatan nasional.
Kepada seluruh peserta perwakilan daerah di NTT, dirinya berharap agar pengurus selalu mengedepankan prinsip kolektif-kolegial dalam menjalankan roda organisasi PPNI.
Hasil ToT Terintegrasi PPNI NTT ini mesti membangun sinkronisasi program kerja mulai dari pusat (DPP), wilayah (DPW), daerah (DPD), hingga tingkat komisariat (DPK) yang paling dekat dengan semua anggota.
“Tapi ingat, sinkronisasi program kerja ini jangan hanya di atas kertas, tapi harus benar-benar dilaksanakan. Semua informasi yang diperoleh selama ToT ini harus diturunkan ke ‘lapangan’ agar terjadi sinkronisasi program kerja hingga ke anggota,” tutup Apri Sunadi.
(dp/ppnintt/ss)