Kupang, detak-pasifik.com- Jelang Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 27 November 2024, sejumlah kelompok masyarakat mulai mengalihkan dukungan mereka dari calon-calon sebelumnya.
Salah satu yang menarik perhatian adalah perubahan dukungan dari keluarga Ende yang tinggal di Kelurahan Naikliu, Kabupaten Kupang. Dulu mereka mendukung Melki Laka Lena pada pemilu legislatif (Pileg), namun kini, di Pilgub NTT, mereka memilih untuk mendukung pasangan calon Simon Petrus Kamlasi (SPK) dan Andry Garu yang dikenal dengan Paket SIAGA.
Dukungan ini disampaikan oleh Theodorus, seorang tokoh penting dalam keluarga besar asal Ende yang kini tinggal di Pulau Timor. Dalam sebuah pertemuan keluarga yang digelar di Naikliu pada Minggu, 10 November 2024, Theodorus menjelaskan bahwa pilihan mereka untuk beralih mendukung Paket SIAGA bukanlah keputusan yang diambil tanpa pertimbangan.
“Pada pemilu legislatif lalu, saya telah mendukung saudara saya, Melki Laka Lena, karena beliau berasal dari Ende. Tetapi, kali ini saya memilih untuk mendukung Simon Petrus Kamlasi karena kami percaya beliau adalah sosok yang lebih mampu membawa perubahan bagi NTT,” ungkap Theodorus.
Mengapa Beralih? Alasan Keluarga Ende Mendukung Simon Petrus Kamlasi
Pergeseran dukungan ini bukan hanya sekadar soal politik, tetapi juga soal visi dan misi untuk NTT ke depan. Menurut Theodorus, ada sejumlah alasan kuat mengapa ia dan keluarganya kini memilih SPK daripada Melki Laka Lena yang juga berasal dari Ende.
Salah satunya adalah keyakinan bahwa SPK memiliki kemampuan dan pengalaman yang lebih luas dalam mengelola pemerintahan, khususnya dalam menangani isu-isu yang sangat krusial bagi masyarakat NTT, seperti akses air dan pemberdayaan masyarakat.
“Simon Petrus Kamlasi telah terbukti sebagai seorang pemimpin yang berintegritas dan peduli dengan rakyat. Selama masa tugasnya sebagai prajurit, beliau tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tegas, tetapi juga memiliki kepedulian yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami yakin beliau memiliki jiwa Sapta Marega yang mampu membangun NTT lebih baik,” tegas Theodorus.
Ia menambahkan, sebagai orang yang tinggal di Pulau Timor, pilihan mendukung orang Timor seperti SPK adalah sebuah bentuk penghargaan dan rasa terima kasih atas kehidupan yang mereka jalani di pulau ini.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Theodorus tidak hanya memberikan suara, tetapi juga aktif mengorganisir tim relawan di empat kecamatan di wilayah Amfoang. Ia bahkan memimpin langsung tim relawan untuk memenangkan Paket SIAGA, yang diyakini akan meraih kemenangan besar di daerah tersebut.
“Saya yakin, dukungan di Naikliu dan sekitarnya untuk Paket SIAGA bisa mencapai 80 hingga 90 persen. Kami telah lama mendengar tentang Simon Petrus Kamlasi, dan hari ini kami bisa bertemu langsung, melihat visi beliau secara langsung, dan kami bangga bisa mendukungnya,” kata Theodorus dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Simon Petrus Kamlasi menegaskan komitmennya untuk bekerja sesuai dengan harapan rakyat. Ia mengungkapkan rasa enggan untuk memberikan janji-janji manis yang sering kali hanya berujung pada kekecewaan.
“Saya takut memberikan janji-janji manis kepada masyarakat, karena mereka sudah bosan dengan itu. Saya akan bekerja sesuai dengan apa yang masyarakat inginkan dan butuhkan,” kata SPK dengan tegas.
Elas Jawa Mara, Wakil Ketua Bidang Komunikasi Publik DPW Partai Nasdem NTT memberikan pendapatnya terkait dukungan keluarga Ende di Naikliu kepada Paket SIAGA. Ia mengatakan dukungan keluarga Ende tersebut adalah contoh nyata bagaimana masyarakat mulai lebih selektif dalam memilih pemimpin, terlepas dari faktor asal-usul atau hubungan darah.
“Keluarga Ende yang sebelumnya mendukung Melki Laka Lena pada Pileg kini beralih memilih Simon Petrus Kamlasi karena mereka percaya SPK memiliki kapasitas untuk membawa NTT ke arah yang lebih baik. Ini juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengedepankan kualitas kepemimpinan, bukan sekadar ikatan kekerabatan,” ujar Elas.
Elas menambahkan dukungan ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat NTT, terutama yang tinggal di daerah-daerah seperti Pulau Timor, mendambakan perubahan nyata dalam kepemimpinan daerah mereka.
“Dengan semakin banyaknya dukungan yang mengalir kepada Paket SIAGA, harapan akan adanya perubahan yang lebih baik di NTT semakin membara menjelang hari pencoblosan,” imbuhnya. *** (Juan Pesau)