Atambua, detakpasifik.com – Demi memacu laju pertumbuhan ekonomi umat, tiga pimpinan lembaga keuangan di NTT, masing-masing Kepala Bank Indonesia, Kepala OJK dan Dirut Bank NTT membahas pemberdayaan ekonomi umat dengan Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, di istana Keuskupan Atambua, Minggu, 29 Januari 2023. Pertemuan berlangsung hangat penuh persaudaraan.
Pertemuan itu niscaya sangat penting dan perlu mengingat ke depan (tak lama lagi.red) seluruh kawasan timur Kabupaten Belu bakal menjadi gerbang komunikasi geo ekonomi dan geo politik lintas dua negara yaitu negara RI dan Timor Leste.
Karena itu, semua pihak, termasuk institusi gereja perlu memacu dan mendorong umatnya untuk menyambut kemungkinan perubahan bermakna ke depan dengan semangat pembebasan dari lilitan kemiskinan.
Apalagi serial pertemuan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dengan para pemimpin negara Timor Leste telah berulang membahas kemungkinan kerja sama ekonomi dan politik di kawasan tersebut.
Secara berseloroh Gubernur Viktor mengatakan, hanya Pulau Timor saja di Indonesia Selatan yang memiliki dua negara dan di Pulau Timor pula ada empat bandara internasional, yaitu Kupang, Baucau, Dili dan Oecuse.
Sumber detakpasifik.com dari Atambua semalam melaporkan, meski pertemuan tersebut berlangsung hangat penuh persaudaraan, tetapi pertemuan berlangsung singkat lantaran kesibukan masing-masing pihak.
Tema pokok yang dibicarakan to the point yaitu bagaimana problem akut kemiskinan umat di Kabupaten Belu dan sekitarnya dapat segera diatasi melalui kerja sama kolaboratif antara aneka pihak seperti lembaga keuangan dengan institusi gereja dan umat.
Hal itu diperlukan agar akselerasi pemberdayaan ekonomi segera membebaskan umat dari lilitan kemiskinan. Apalagi ke depan Kabupaten Belu dan sekitarnya bakal menjadi gerbang terdepan dalam skema perdagangan bebas (free trade zone) antara dua negara, yaitu RI dan Timor Leste. Itu artinya akan terjadi dinamika sosial dan ekonomi di kawasan itu yang suka atau tidak suka perlu segera dipersiapkan.
Pemerintah Indonesia, mempercayakan aktivitas persiapan rencana selanjutnya kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah dan kementerian terkait di Jakarta. Koordinasi tersebut diperlukan agar semua urusan persiapan lancar.
Hadir pada kesempatan itu masing-masing Kepala BI Perwakilan NTT, Stefanus Donny Heatubun, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japarmen Manalu, dan Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Pembicaraan pimpinan BI, OJK, Bank NTT dengan Uskup Saku itu pun meluas hingga ke pembahasan terkait kerja kolaborasi antara lembaga perbankan dan jasa keuangan dengan lembaga agama. Kerja sama diperlukan antara lain untuk pengendalian inflasi.
Inflasi harus segera ditangani. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Karena itu diperlukan keterlibatan banyak pihak. Inflasi merupakan masalah bersama yang harus segera diurus tuntas.
Para pimpinan lembaga keuangan ke Atambua terkait dengan pertemuan High Level Meeting (HLM) TP2DD serta sosialisasi dan penandatanganan MoU Siskeudes Online Terintegrasi Cash Manajemen Sistem Bank NTT.
Apalagi pembicaraan lintas pimpinan pemerintah kedua negara telah berlangsung di Labuan Bajo tahun silam. Demi menyambut perkembangan terkait itu, maka Bupati Belu, dr. Agus Taolin, bersama delegasi dari KADIN NTT, mengadakan pertemuan di Atambua untuk mematangkan dan persiapan menyambut rencana dimaksud.
(dp/pr)