Ekbis, NTT  

Golo Loni Desa Binaan Bank NTT Kian Mendunia dan Berkultur Wisata

whatsapp image 2022 12 04 at 17.03.18
Tim juri Pius Rengka dan Christo Seda, Norman Batmaro bersama tim Desa Binaan Bank NTT Golo Loni. Dokumen detakpasifik.com.

Golo Loni, detakpasifik.com Desa Golo Loni, satu dari lima Desa Binaan Bank NTT di Kabupaten Manggarai Timur. Terletak di Kecamatan Ranamese. Kini, nama Golo Loni kian mendunia menyusul masifnya intervensi berbagai pihak termasuk campur tangan fasilitas Kredit Merdeka Bank NTT terhadap pengembangan pariwisata di desa itu. Desa wisata itu tak hanya kesohor ke mancanegara, tetapi rakyatnya pun makin berkultur pariwisata.

Kabar tentang spot destinasi wisata di desa itu viral ke mana-mana. Tercatat total kunjungan wisatawan ke Golo Loni, periode hingga 24 November 2022 mencapai 2.000 wisatawan.

Kepala Desa Golo Loni, Yohanes B Okalung (44), salah satu kepala desa super kreatif di Manggarai Timur itu menyebutkan, kunjungan wisatawan ke sejumlah spot wisata belakangan kian mencuat hingga dikenal wisatawan mancanegara.

Dia menawarkan wisata alam, danau Ranamese, river tubing, mancing air tawar, kolam sawah dan tracking memasuki relung hutan belantara yang dibalut suhu pegunungan menyejukkan.

Daya pikat utama Desa Wisata Golo Loni tak hanya agrowisata dan atraksi wisata air river camp dan ziarah menelusuri relung-relung hutan alam di sekitarnya. Juga suasana pegunungan nan sejuk dirias pemandangan alami sekitar mempesona. Dunia terasa damai dan jauh dari hiruk pikuk kepentingan melayani keserakahan badaniah yang tak berguna.

Tak hanya itu. Desa wisata Golo Loni pun menawarkan aneka pilihan aktivitas wisata seperti bird watching dan hamparan luas punggung bebukitan yang tampak bagai pinggul penari eksotik terhampar nun jauh menembus hingga bibir Pantai Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.

Belum lama berselang, wisatawan Australia dan Jerman berkunjung ke sejumlah spot wisata bahkan menikmati suasana natural tatkala menginap tiga hari di satu dari 10 unit homestay milik desa.

Pilihan redaksi:

Desa yang terletak persis di tepi jalur jalan nasional Labuan Bajo-Larantuka itu kerap sanggup menahan dan menggoda wisatawan lokal dari Kupang, Borong, Ruteng dan Labuan Bajo sekadar memotret diri di Golo Depet (bukit kunang-kunang).

Dari Golo Depet tampaklah belantara hutan alami, sawah terasering beriring di nun jauh nan hijau dan suara alam yang ditimpa nyanyian burung endemik yang tersisa dari cekungan ceruk bukit.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Golo Loni, Marselinus Mansur (26) menyebutkan, 10 anggota kelompoknya terus merajut potensi wisata alam di daerah itu sembari memacu potensi pertanian yang ada di sekitar terutama kopi robusta, juria dan arabika. Sedangkan potensi kreasi petani tampak dijual di tepi jalan jalur nasional Labuan Bajo-Larantuka itu.

Di homestay yang dipatok harga Rp 300.000/malam itu termasuk snack berbasis lokal, seperti ubi kayu, ubi jalar, pisang, keladi, dan lauk pauk berupa ikan air tawar, terasa damai.

“Semua jenis makanan tersedia berbahan serba lokal,” ujar Kepala Desa Yohanes, tatkala dia dan tim kerjanya ditemui tim juri Desa Binaan Bank NTT, Pius Rengka, Christo Seda dan Norman Batmaro, di Kedai Nana Kopi atau juga disebut Kedai Simponi, Golo Loni, dua pekan silam, 24 November 2022.

Kedai SIMPONI merupakan akronim dari Sistem Informasi Pariwisata Golo Loni, tempat di mana para tamu menghirup iklim alam yang dipercik dari hutan rimba.

Hadir menyaksikan diskusi itu antara lain Flavianus Aman (39), Sekretaris Desa dan Donatus Patut (65) dari Lembaga Adat Golo Loni.

Bank NTT telah total membantu Golo Loni di samping gelontor bantuan pribadi Gubernur Viktor Laiskodat melalui Bunda Julie Sutrisno Laiskodat. Bantuan Gubernur NTT berupa modal usaha untuk masifikasi pembinaan dan pengadaan bibit sayur kelompok para ibu.

Baca juga:

Tidak disebutkan besar bantuan tersebut. Tetapi, akibatnya, para kelompok ibu petani di Golo Loni terkonsolidasi. Kini 331 dari 332 kepala keluarga memiliki kebun sayur untuk dua kepentingan, yaitu kepentingan mengatasi atau menghalangi terjadinya stunting, juga memacu perekonomian rakyat Golo Loni.

Angka itu memperlihatkan bahwa sejak intervensi Bank NTT dan seruan Gubernur Viktor Laiskodat yang diikuti bantuan konkretnya, tak ada kepala keluarga yang tidak memiliki kebun sayur. Mudah-mudahan tak ada stunting di Golo Loni, ujar Kepdes yang mahir berbicara pembangunan desa ini.

Mereka memacu 97 petani merancang dan membangun aneka jenis bisnis terkait kepentingan mendukung pariwisata. Antara lain, telah marak tumbuh kolam ikan di sekitar jalur lokasi destinasi wisata Golo Loni.

Kepala Desa, Yohanes Okalung, menyebutkan gejala itu adalah isyarat bahwa pembangunan masyarakat desa telah berperspektif pariwisata. Tak ada sektor yang tak tersentuh pariwisata, ujarnya sambil mengutip ucapan Viktor Laiskodat.

Masyarakat harus memiliki pengetahuan, memiliki sensitivitas pariwisata, sehingga perilaku sosialnya ikut mendukung perspektif yang dibangun. Karena itulah, Golo Loni, pasti anti-sampah, anti-makanan impor, dan menggalakkan seluruh potensi tersedia demi memacu kemakmuran rakyat berbasis lokal.

“Di sini tak ada makanan produksi pabrik atau produk industri mesin. Semua jenis makanan yang disediakan di sini berbasis lokal,” ujar Kepdes yang keluaran salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Yogyakarta ini.

Hal itu dibenarkan Marselinus Mansur, Ketua Kelompok Sadar Wisata Golo Loni. Mansur menyatakan, pihaknya tak henti-hentinya melakukan sosialisasi terkait pentingnya merawat wisata alam Golo Loni.

Karena itu, pihaknya membentuk kelompok pengendali ekosistem pariwisata agar semuanya dapat berjalan dan berfungsi sesuai tujuan idealnya yaitu membangun pariwisata berbasis lokal demi memacu kemakmuran rakyat.

Wajib tanam bambu dan melarang tembak burung

Rakyat Golo Loni diwajibkan menanam bambu. Rakyat pun dilarang keras menembak atau membunuh semua jenis burung di hutan sekitar desa dengan senjata apa pun.

Kewajiban yang sama diingatkan kepada para wisatawan. Di sekitar dan di dalam hutan ada beberapa jenis burung endemik yang amat sangat langka. Demi urusan itu, pihak pemerintah desa bekerja sama dengan KSDA kolaborasi melindungi dan merawat hutan serta seisinya.

Dalam praktiknya, wisatawan asal Jerman dan Australia telah melakukan kewajiban tanam bambu. Bambu yang ditanam wisatawan asing ini diberi nama sesuai nama penanam bambu yaitu Bambu Hauke dan Bambu Laurent. Di masing-masing pohon itu nama mereka disematkan sebagai tanda sebuah legasi.

Hal serupa dengan sampah plastik. Golo Loni haram hukumnya wisatawan membawa jajan berbungkus plastik. Jika toh ada yang terlanjur membawa jajan berbungkus plastik, wajib hukumnya sampah dibuang ke tempat yang disiapkan. Jangan jorok, katanya.

Baca juga:

“Tidak boleh buang sampah sembarangan. Jorok sekali. Perilaku manusia terhadap sampah adalah pantulan dari kultur dan peradaban manusia. Kami mau mengembangkan kultur anti-sampah itu di sini,” ujar Kepala Desa yang sangat smart ini.

Solusi yang diterapkan untuk mencapai kultur itu ialah memproduksi inovasi kreatif pembuatan gelas dan poci berbahan bambu. Akibatnya, rakyat menghargai bambu. Satu lusin gelas bambu dijual Rp 75.000. Tamu yang minum di Kedai Nana Kopi disuguhi kopi dengan wadah bambu.

Menurut Kepala Desa, kewajiban ini harus menjadi kesadaran umum agar para wisatawan yang berkunjung ke Golo Loni pun meninggalkan legasi tak hanya berupa satu pohon bambu tetapi juga tidak meninggalkan sampah di lokasi remote Golo Loni.

Pihaknya kini menyemai 40.000 anakan bambu yang siap disebarkan ke rakyat yang dipimpinnya. Tampak, tak ada sampah plastik di daerah wisata.

Selain itu, rakyat setempat dilarang merambah hutan. Tidak boleh ada satu pun jenis kayu yang dibabat. Demi larangan itu pun, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Kebun Raya Bogor untuk menanam kembali jenis kayu langka yang pernah tumbuh di hutan Ranamese dan sekitarnya, tetapi punah lantaran keganasan makhluk manusia. Kerja sama ini dirintis tahun 2022. Rencana aksi lapangan dimulai tahun 2023.

Terkait aneka larangan dan kewajiban ini, pihaknya telah sedang merancang Peraturan Desa tentang pariwisata. Semuanya rakyat Golo Loni sebagai pengawas.

Perihal pembayaran kunjungan wisatawan berlaku hukum pembayaran satu pintu, agar tidak ada prasangka buruk di antara pelaku pariwisata dan masyarakat. Hal ini diterapkan agar demokrasi bermakna sungguh tampak dan berlaku di lapisan rakyat, bukan hanya ucapan elok di lidah para politisi.

Baca juga:

Golo Loni pun punya aneka potensi lain selain pariwisata alam atau agrowisata. Golo Loni berpenduduk 1.351 jiwa 332 kepala keluarga itu, memiliki 20 ha kopi robusta dan arabika.

Dari 20 ha areal yang ditanami kopi, rerata hasil 30 ton/tahun. Kopi dijual Rp 35.000/kg untuk arabika, dan Rp 25.000/kg untuk robusta. Kemudian jahe tumbuh sporadis di atas areal 25 ha yang sekilo dijual Rp 13.000.

Pendapatan asli desa diproyeksikan tumbuh pesat, seiring kian mengalirnya wisatawan ke kawasan itu. Tetapi, satu-satunya keluhan yang paling permanen di Golo Loni adalah akses internet sangat memprihatinkan. Website Golo Loni memang telah dibuat dengan platform memadai, tetapi akses internet masih merana jua.

“Tetapi, kami ambil positifnya saja. Akses internet buruk, justru membuat wisatawan fokus menikmati wisata alam di sini. Interaksi wisatawan dengan penduduk lokal kian hangat interaktif,’ ujar Kepala Desa, Yohanes Okalung sambil tertawa lepas.

 

(dp/pr)