Waingapu, detakpasifik.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, Rabu (14/4/2021) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur guna meninjau sejumlah kerusakan akibat bencana badai siklon tropis Seroja yang menerpa wilayah NTT, Minggu (4/4/) lalu.
Viktor bertolak dari Bandar Udara Tardamu Sabu Raijua sekitar pukul 07.00 WITA setelah selama 2 (dua) hari lamanya ia berada di sana meninjau dan memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana.
Tiba di Sumba Timur, Viktor Laiskodat yang didampingi Direktur BNPB, Bernadus Ali meninjau Bendungan Kambaniru yang terletak di Kecamatan Kambera. Bendung Kambaniru jebol dihantam banjir yang dipicu badai siklon tropis Seroja satu pekan lalu itu.
Menurut keterangan Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, Bendung Kambaniru adalah salah satu fasilitas yang rusak berat di Sumba Timur akibat dihantam banjir. Bendung itu roboh dan mengakibatkan ratusan rumah penduduk terendam banjir.
“Jumlah penduduk yang terdampak banjir di Kelurahan Kambaniru sebanyak 4.235 jiwa, jumlah KK sebanyak 715, tersebar di 22 RT,” kata Khristofel.
Selain rumah penduduk terendam, kata Khristofel, luapan air dari Bendung Kambaniru juga telah mengakibatkan ratusan ternak warga mati.
Usai meninjau bendung terbesar di Kabupaten Sumba Timur itu, Gubernur NTT bersama bupati dan rombongan lainnya menuju Kecamatan Karera di bagian selatan Kabupaten Sumba Timur untuk memantau sejumlah kerusakan yang dialami oleh masyarakat pasca bencana.
Di sana, Viktor Laiskodat meminta agar semua kerusakan yang dialami oleh masyarakat segera didata dan dimasukkan ke Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Segera membuat data yang akurat mana yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan dan deadline penyampaian ke posko bencana NTT harus sudah disampaikan pada malam hari ini pukul 22.00 WITA. Tidak boleh ada mark up dan tidak boleh memanfaatkan situasi bencana ini untuk memperoleh keuntungan pribadi,” ujar Viktor.* (JP)