Kupang – Alumni Seminari Pius XII Kisol (Sanpio) Kupang menggelar acara syukuran tahun baru bersama Gubernur NTT terpilih, Emannuel Melkiades Laka Lena di Biara Klaret, Kupang, Sabtu, 18 Januari 2025.
Acara diawali dengan upacara penjemputan sekaligus pengalungan yang disematkan empat senior Sanpio yakni Prof. Felix Tan, Dr. Norbert Jegalus, Prof. Damianus Adar dan mantan Dekan FH Undana Aloysius Sukardan.
Prof. Felix dalam sambutan singkatnya mengatakan, pengalungan tersebut merupakan wujud kebanggaan alumni dan para guru atas terpilihnya putra terbaik lembah Kisol, Melki Laka Lena sebagai Gubernur NTT.
“Pengalungan ini juga wujud doa dari para alumni agar Pak Gubernur terpilih selalu dilindungi dan sukses mengeluarkan NTT dari berbagai stigma negatif selama 5 tahun ke depan,” ungkap Prof. Felix.
Para senior dan alumni kemudian mengantar Melki ke kapela untuk mengadakan misa syukur yang dimeriahkan vokal grup binaan salah satu alumni Kisol, Yoan Muda.
Setelah itu, para alumni bersama Gubernur Melki mengikuti acara makan bersama. Dalam budaya lembah Sanpio, acara makan bukan hanya mengisi dahaga jasmani semata, tetapi juga yang paling penting adalah ruang koreksi internal sebagai sesama saudara. Hal itu dinyatakan dengan penyampaian ide dan gagasan dari alumni yang didengar langsung oleh Gubernur Melki sebagai bekal membangun NTT 5 tahun ke depan.
1 Desa, 1 Produk
Pada kesempatan itu, Gubernur Melki mengajak semua alumni untuk terlibat dalam pembangunan NTT dalam slogan ‘Ayo Bangun NTT’. Salah satu program unggulan yang akan menjadi fokus utama pembangunan adalah 1 desa, 1 produk.
Setiap desa di NTT memiliki keunikan sumber daya alam, budaya, atau tradisi yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan. Program ini juga sebagai wujud nyata janji kampanye Melki-Johni di mana mereka akan serius mengembangkan hilirisasi produk non-tambang sebagai pembangkit ekonomi kerakyatan sebagai penopang industri pariwisata NTT yang terus menggeliat.

“Dengan fokus pada satu produk khas per desa, potensi ini dapat dimaksimalkan, baik untuk kebutuhan lokal maupun pasar domestik dan internasional,” ungkap Melki.
Dengan mendorong produksi berbasis desa, program ini memberikan peluang lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat desa, dan mengurangi angka kemiskinan. Misalnya, desa yang menghasilkan tenun ikat, madu hutan, atau hasil laut dapat mengakses pasar lebih luas melalui program ini.
Selain itu, jelas Melki, program ini mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa, dengan memberikan pelatihan, akses ke teknologi, dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk.
“Hal ini memperkuat basis ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal,” ungkapnya.
Daya Tarik Investasi dan Pariwisata
Produk-produk unik dari setiap desa dapat menjadi daya tarik investasi dan pariwisata. Dengan desa memiliki produk unggulan yang dikelola secara mandiri, ketahanan ekonomi lokal akan meningkat.
“Desa tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi mampu menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan,” beber Melki yang disambut tepuk tangan para alumni Sanpio.
Dalam era digital, lanjut Melki, produk unggulan desa dapat dipromosikan melalui platform e-commerce, media sosial, atau marketplace. Program ini dapat menjadi jalan bagi desa-desa di NTT untuk terhubung dengan pasar global, meningkatkan aksesibilitas produk mereka.
Optimis
Aven Reme, Ketua Alumni Sanpio Kupang sekaligus birokrat muda di kantor Gubernur NTT mengaku optimis bahwa pendekatan, komunikasi dan gaya kepemimpinan Gubernur Melki mampu menggerakan mesin birokrasi untuk mewujudkan berbagai program unggulan yang telah dicanangkan.
Sementara, Ketua Panitia Richard A. Desales yang juga birokrat di Bappeda NTT mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Melki atas kesediaannya mendengarkan masukan para alumni. Menurut Ichad, demikian ia disapa, kegiatan ini akan digelar setiap tahun untuk menjahit pemikiran konstruktif sekaligus ruang temu kangen bagi para alumni.
“Terima kasih Pak Gub sudah datang di tengah kesibukan,” ucapnya.
Diketahui, para alumni yang hadir tersebar di berbagai bidang kerja. Mulai dari akademisi, politisi, pengusaha, pekerja media, LSM, dan rohaniwan. Hadir juga mahasiswa yang berkuliah di berbagai kampus di Kota Kupang.
Sumber: Sanpio Kupang