Kupang, detakpasifik.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor B. Laiskodat secara tegas memberi peringatan kepada Bupati se-NTT yang daerahnya terdampak badai siklon tropis Seroja, jika sampai dengan hari Jumat 30 April 2021 pukul 00.00 WITA masih ada kabupaten yang belum lengkap melaporkan data kerusakan rumah, maka pelayanan BPBD Provinsi NTT harus ditutup.
Gubernur menegaskan, jika pengajuan data berkaitan dengan bencana terlambat, resiko di tanggung bupati sendiri dan saya akan umumkan ke masyarakat bahwa bupatinya gagal. Langkah ini dinilai mendorong bupati/walikota untuk dapat laksanakan tugasnya dengan baik.
“Saya minta perhatian serius para bupati/walikota. Lewat satu menit saja, bupatinya tanggung sendiri (pendanaannya). Tidak ada kompromi karena sudah diingatkan berkali-kali. Urus administrasi dan verifikasi data saja lamban dan susah. Saya ingatkan, hari Senin (3/5) sudah harus bergerak ke tahap selanjutnya. Kalau ada rakyat yang protes, saya yang terdepan bersama rakyat hadap bupati. Maaf kalau saya tegas dan keras. Karena untuk hal-hal extra ordinary, pendekatannya juga harus super luar biasa. Jangan kita main-main dengan masalah rakyat yang sudah menderita karena bencana ini,” tegas Gubernur Viktor.
Ia mengingat dengan baik pesan dari Kepala BNPB, Doni Manardo bahwa pemimpin harus cepat berada di tengah-tengah masyarakat jikalau masyarakat membutuhkan kehadirannya. “Yang layak berdiri sebagai pemimpin ialah yg berani bertanggungjawab untuk rakyatnya,” tambah Viktor.
Ketegasan Gubernur NTT ini disampaikan saat acara penyerahan Dana Tunggu Hunian (DTH) tahap 1 pasca bencana siklon tropis Seroja dari BNPB kepada Gubernur NTT dan selanjutnya dari Gubernur kepada bupati/walikota. Acara ini diikuti secara virtual oleh Bupati se-NTT di aula kantor Gubernur NTT, Rabu 28 April 2021.
Penyerahan simbolis DTH dari BNPB kepada Gubernur, diserahkan Gubernur secara langsung kepada Bupati Kupang dan Walikota Kupang yg diwakilli Wakil Walikota Kupang.
Total bantuan DTH untuk NTT adalah 7,4 miliar lebih. Dan khusus Kabupaten Kupang dengan kategori rusak berat sebanyak 2.060 unit dikali Rp500.000/3 bulan, jadi total bantuan DTH yang diterima secara simbolis oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno sebesar Rp3.090.000.000.
Terhadap bantuan itu, atas nama pemerintah dan masyarakat Gubernur Viktor sampaikan terima kasih kepada Presiden RI, Bapak Joko Widodo melalui BNPB yang bergerak cepat menangani bencana Seroja di NTT. Dia sangat bangga atas kerja cepat dan kepedulian pemerintah pusat. Hari pertama bencana, BNPB sudah berada di lokasi bencana di Flores.
Sementara itu, Perwakilan BNPB, Brigjen Syahyudi berharap penyaluran bantuan ini bisa dioptimalkan dan pastikan masyarakat terdampak yg mengungsi bisa cari rumah keluarga untuk menginap sementara waktu, sambil menunggu sampai rumah selesai dibangun.
Syahyudi menambahkan penyaluran DTH ini sebesar Rp500.000/kk/bln selama 3 bln. Terkait usulan bantuan hunian rumah, ia meminta agar segera di validasi sesuai fakta yang ada dan segeranya dikirim ke BNPB. Selain itu lengkapi juga administrasi utk warga yg meninggal dunia akibat siklon tropis seroja.
“Kita menghindari adanya konsentrasi warga di tempat pengungsi untuk mencegah penyebaran covid-19. Besaran dana ini adalah Rp500 ribu per bulan untuk setiap KK. Tahap pertama ini diberikan untuk tiga bulan. Selanjutnya akan ada tahap kedua untuk 3 bulan berikutnya,” jelas Syahyudi.* (ib)