detakpasifik.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa duka cita untuk korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang terjadi di Malang, Jawa Timur.
Jokowi mengatakan, gempa berkekuatan bermagnitudo 6,1 di Jawa Timur Sabtu kemarin yang mengakibat adanya korban jiwa dan kerusakan mengingatkan kembali bahwa Indonesia terletak di wilayah cincin api. Gempa bumi dapat terjadi kapan saja di Indonesia.
“Saya, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia,” kata Jokowi dalam laman resmi Facebook Presiden Joko Widodo, Minggu (11/4/2021) malam.
Jokowi pun telah memerintahkan segenap jajaran terkait untuk melakukan tanggap darurat dan pencarian korban yang tertimpa reruntuhan.
“Saya telah memerintahkan segenap jajaran terkait sampai pemerintah daerah untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan dan melakukan perawatan pada korban luka-luka,” kata Jokowi.
Sebelumnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan berdasarkan perkembangan pada pukul 08.00 WIB, Minggu (11/4/2021) tercatat ada korban meninggal dan luka-luka akibat terjadinya gempa tersebut.
“Perkembangan terkini, Minggu (11/4/2021), pukul 08.00 WIB, BNPB mencatat korban meninggal dunia delapan orang, luka ringan 36 orang, luka sedang hingga berat 3 orang. BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya lima orang, sedangkan Kabupaten Malang tiga korban meninggal,” tuturnya dikutip dari Sindonews.
Dia mengatakan kerusakan di sektor pemukiman tercatat di 15 kabupaten/kota di Jatim. Kerusakan juga pada fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 150 unit. Dia mengatakan total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit.
“Dengan perincian rusak berat 85 unit, rusak sedang 250 unit, dan rusak ringan 854 unit,” ujarnya.*