Kolaborasi Pemerintah dan Gereja Majukan NTT

whatsapp image 2021 09 26 at 09.36.40 (1)

Kupang, detakpasifik.com – Memajukan daerah Nusa Tenggara Timur yang miliki berbagai problem pembangunan, memang membutuhkan kolabarasi lintas sektor. Satu di antaranya kerja bersama gereja-umat.

Gereja diharapkan memberikan dukungan, partisipasi dan ikut terlibat dengan seluruh komponen warga masyarakat dalam menyukseskan agenda dan program pembangunan pemerintah daerah yang sedang direalisasikan dan yang akan dikerjakan.

Hal itu diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam prosesi peletakan batu pertama Pembangunan Gereja Nekmese Manikin yang terletak di Desa Naukae, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Gubernur hadir bersama rombongan terbatas dalam kunjungan kerja hari terakhir di Kabupaten (TTS) pada Sabtu (25/9) siang.

“Jelas kita semua berdoa dan bekerja untuk kelancaran pembangunan gedung gereja ini. Namun saya juga mengharapkan dukungan, partisipasi dan keterlibatan seluruh komponen warga masyarakat di desa ini dan juga para jemaat dalam mensukseskan agenda dan program pembangunan pemerintah yang sedang dan akan dikerjakan,” ucap Gubernur Viktor seperti dalam siaran pers yang diterima detakpasifik.com, malam.

Klik dan baca juga:  Kisah Wulan dan Ayahnya, Perjuangan Menggapai Mimpi di Balik Gubuk Sederhana

Ia menjelaskan, kehadiran gereja-gereja di NTT memiliki peran penting dalam mendukung visi “NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera”.

Baca juga: Membangun Manusia Pembangun di Desa Kaeneno TTS

Gereja, katanya, wajib berkolaborasi bersama pemerintah untuk dapat mewujudkan visi tersebut. Terlebih ada lima misi penting yang diusung Pemerintah Provinsi NTT saat ini, salah satunya misi “Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia” yang mana sangat erat kaitannya dengan peran gereja.

“Saya juga ingin agar para pendeta, majelis dan jemaat dalam Gereja Nekmese ini proaktif dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sesuai misi keempat Pemerintah Provinsi NTT, di mana harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh generasi muda mulai dari pendidikan usia dini hingga ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.

Gubernur menjelaskan, posisi gereja tidak saja dalam pembentukan iman spiritual umat. Tetapi gereja mesti membentuk dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan dunia.

whatsapp image 2021 09 26 at 09.36.40

“Bagaimana terlibat dalam mempersiapkan anak-anak kita bersaing pada era globalisasi sekarang ini. Generasi penerus kita harus benar-benar menguasai ilmu-ilmu teknologi modern, ilmu-ilmu tentang energi baru terbarukan. Dan itu semua jelas berawal dari pola pikir, mindset kita yang harus terbuka dan maju, agar pembangunan manusia yang berkualitas dapat kita wujudkan di NTT,” ungkapnya.

Klik dan baca juga:  Seminari Tinggi Ledalero Mengutus 43 Orang Frater ke Tempat Praktik Pastoral

Baca juga: Melihat, Mencermati dan Memahami Kunjungan Kerja Gubernur

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Nekmese Manikin, Amos Aunisuni yang juga Kepala Desa Naukae sangat mengapresiasi kehadiran Gubernur NTT yang jelas membawa semangat pembangunan bagi warga masyarakat di daerahnya.

“Sebagai Kepala Desa Naukae dan mewakili masyarakat di sini, kami berterima kasih sekali karena Bapak Gubernur yang telah bersedia menerima undangan kami untuk acara peletakan batu pertama ini. Kehadiran beliau di sini jelas merupakan semangat untuk kami semua. Sekali lagi, terima kasih Bapak Gubernur dan juga tamu rombongan yang hadir,” pungkas Amos.

Disambut tarian adat

Kedatangan orang nomor satu NTT tersebut disambut secara adat oleh para tetua setempat serta tari-tarian oleh Jemaat Nekmese Manikin dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Klik dan baca juga:  Ada Penghormatan

Hadir juga mendampingi gubernur dalam acara tersebut Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten TTS, Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT serta para Staf Khusus Gubernur.

Diketahui, seremoni peletakan batu pertama itu diawali dengan liturgi ibadah yang dipimpin langsung oleh Pdt. Mariana Ndjukambani, S.th bersama Pdt. Yandi Manobe, S.th dan Pdt. Emma M Fay, S.Si-Teol.

 

(dp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *