Mahasiswa Ndoso Juara 1 Umum Festival Tarian Budaya Manggarai di Kupang.

Peserta festival budaya Manggarai di Kupang (foto; Arsen Setiawan)

Kupang, detak-pasifik.com – Ikatan Mahasiswa Pelajar Ndoso menyabet juara 1 umum pada pergelaran festival tarian khas budaya Manggarai di Kupang, Jum’at (14/2/2025). Festival yang berlangsung di Aula Claretian, Matani itu terselenggara hasil kolaborasi Komunitas Rumah Eina dan Mozza Kafe.

Ketua Umum Komunitas Rumah Eina, Seven, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan acara ini.

“Saya sangat bangga dengan seluruh pihak yang telah terlibat. Tanpa kasih persaudaraan dan dukungan semua pihak, festival ini tidak akan berlangsung seindah yang kita saksikan malam ini. Terima kasih juga atas penyertaan Tuhan dalam setiap proses acara,” ujar Seven.

“Proficiat untuk IMPN Kupang atas prestasi luar biasa ini. Bagi kelompok yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Teruslah semangat dalam persaudaraan dan tetap lestarikan budaya kita,” tambahnya.

Seven tak lupa memuji peran para pembawa acara yang mampu menjaga kemeriahan festival. “Terima kasih khusus untuk Kakak Epik Takak dan Kakak Medicy yang berhasil menghadirkan suasana ceria dan penuh semangat sepanjang acara berlangsung,” tuturnya.

Klik dan baca juga:  Viktor Laiskodat Kunjungi Wologai, Kampung Adat di Flores Berusia 800 Tahun

Prof. Dr. Fransiskus Bustan, M.Lib., selaku perwakilan dewan juri, memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan semangat peserta.

“Mahasiswa Manggarai di Kupang telah menunjukkan kepedulian terhadap budaya leluhur melalui tarian yang penuh makna. Ini bukan sekadar perlombaan, tetapi sebuah panggilan untuk terus menghidupkan dan menjaga eksistensi budaya Manggarai di mana pun kita berada,” jelas Prof. Fransiskus.

Ia juga berharap agar semangat kebersamaan yang terjalin dalam festival ini terus terjaga.

“Jangan berhenti di sini. Ini adalah langkah awal untuk acara yang lebih besar di masa depan. Tetap solid dan terus kembangkan kreativitas kalian,” tambahnya.

Pius Rengka, salah satu tokoh masyarakat Manggarai di Kupang, turut memberikan dukungan dan apresiasi kepada generasi muda.

Klik dan baca juga:  Kupang Menjelang Natal, Pesona Bunga Sepe yang Membuat Rindu

“Kreasi dan inovasi yang ditampilkan malam ini membuktikan bahwa orang Manggarai itu cerdas. Kalian mampu mengemas tarian menjadi pertunjukan penuh makna yang mengajarkan nilai budaya dan kehidupan,” ucapnya penuh bangga.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga jalur kreativitas melalui kegiatan budaya, olahraga, dan aktivitas positif lainnya.

“Anak muda harus menyalurkan semangatnya ke arah yang benar, seperti tarian dan olahraga, bukan melalui hal-hal negatif. Jadilah agen perubahan dan pewaris budaya Manggarai di perantauan,” tegasnya.

Perwakilan dewan juri, Aleks Saputra, mengungkapkan, seluruh peserta telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Meskipun demikian, harus ada kelompok yang keluar sebagai pemenang.

“Kami mohon maaf jika ada ketidakpuasan terhadap hasil penilaian. Namun percayalah, semua kelompok tampil luar biasa. Tetap semangat dan terus berkarya,” pesannya.

Festival ditutup dengan lagu tradisional “Cau Lime Tau De” yang dinyanyikan bersama sebagai simbol syukur dan persaudaraan. Suasana penuh haru dan kebanggaan terasa di antara peserta dan penonton yang hadir.

Klik dan baca juga:  Rumah Eina Gelar Festival Tarian  Khas Budaya Manggarai di Kupang

Berikut hasil akhir festival:
Juara Harapan 1: IMPS Kupang (Ikatan Mahasiswa Pelajar Satar Mese) – Nilai 995
Juara 3 Umum: IMAPEL Kupang (Ikatan Mahasiswa Pelajar Lembor) – Nilai 1055
Juara 2 Umum: IMAPER Kupang (Ikatan Mahasiswa Pelajar Reo ) – Nilai 1075
Juara 1 Umum: IMPN Kupang (Ikatan Mahasiswa Pelajar Ndoso) – Nilai 1996.
**( Arsen Setiawan)