Mengapa Student Led Conference Itu Penting?

Fred Samuel Koirewoa.

Sekolah seharusnya memikirkan cara untuk membantu murid agar mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.

Oleh Fred Samuel Koirewoa, Mahasiswa Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Mengapa murid perlu bertanggung jawab terhadap pembelajarannya? Bagaimana sekolah perlu memfasilitasi murid untuk mewujudkan rasa tanggung jawabnya?

Salah satu dari sekian banyak tantangan yang dihadapi oleh orangtua, guru, dan bahkan peserta didik dalam belajar adalah kepemilikan oleh peserta didik terhadap apa yang telah dipelajarinya. Tercapainya bab akhir dari materi ajar bukan menjadi jaminan peserta didik telah menguasai apa yang telah dipelajari. Guru dan orangtua memiliki waktu secara rutin dan terjadwal untuk bertemu dan berbicara mengenai peserta didik untuk mengelola tanggung jawab mereka.

Sebagian besar dalam pertemuan tersebut juga tidak dihadiri oleh peserta didik itu sendiri, sehingga para guru dan orangtua seperti mengambil alih dan menentukan kesuksesan dan kegagalan dari para peserta didik. Seharusnya para guru dan orangtua membolehkan peserta didik untuk bertanggung jawab atas capaian mereka. Maka dari itu, pertanyaan yang tepat adalah bagaimana seharusnya guru dan orangtua memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertangggung jawab?

Pengertian Students Led Conference (SLC)

Student Led Conference adalah sebuah konferensi atau pertemuan yang dipimpin oleh peserta didik terhadap orangtuanya. Peserta didik bertanggung jawab untuk memimpin SLC, dan juga bertanggung jawab atas pembelajaran mereka dengan berbagi proses belajar mereka kepada orangtua mereka.

Klik dan baca juga:  Upaya Pembentukan GPBLH Melalui Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Sentani

Siswa dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka melalui berbagai situasi belajar yang berbeda. Peran guru saat SLC adalah sebagai pendengar dan berpindah mengelilingi tempat SLC lain yang sedang berlangsung di dalam kelas.

Tujuan dan manfaat Students Led Conference (SLC)

Hermawati dkk (2021) mengungkapkan tujuan dari Students Led Conference (SLC) adalah sebagai berikut: 1) Agar proses pembelajaran di kelas dan di sekolah sejalan dengan aspek komunikasi yang terjadi di rumah dan di sekolah, 2) agar orangtua memahami bagaimana membantu anaknya berhasil di sekolah, dan 3) agar anak mudah berprestasi karena memiliki target yang jelas dalam belajar dan percaya bahwa guru dan orangtua selalu memiliki cara untuk mendukung keberhasilannya.

Sedangkan manfaat dari Students Led Conference (SLC) adalah sebagai berikut: 1) peserta didik bertanggung jawab dan menjadi lebih peduli dengan proses pembelajaran, 2) menolong peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam hal yang konkrit, 3) menolong peserta didik untuk tidak hanya berbicara tentang nilai tapi lebih kepada keterampilan dan pemahaman, 4) membuat guru, peserta didik, dan murid saling menghargai satu sama lain dalam perannya masing-masing, dan 5) membuat orangtua dapat melihat anak mereka memimpin pembelajaran secara profesional.

Klik dan baca juga:  Untuk Apa Visi dan Misi Organisasi

Langkah-langkah yang perlu disiapkan oleh sekolah dan murid untuk menyiapkan SLC

Berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh penulis, adapun langkah-langkah yang dipersiapkan oleh sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Memasukkan SLC sebagai salah satu agenda akademik pada kelender akademik dan dokumen kurikulum sekolah.
  2. Menyediakan waktu bagi murid untuk menyiapkan diri dan berlatih.
  3. Bersama murid membuat portofolio yang akan digunakan saat SLC.
  4. Menyiapkan dokumen yang berisikan informasi pelaksanaan SLC.
  5. Memberitahukan kepada orangtua mengenai aktivitas ini agar orangtua menyiapkan waktu mereka.
  6. Membuat panduan SLC untuk dibagikan kepada orangtua.
  7. Mengatur alur dan jadwal kedatangan orangtua agar rapi dan tidak membeludak.

Yang perlu disiapkan oleh murid adalah sebagai berikut:

  1. Menyusun portofolio pembelajaran sejak awal tahun pelajaran. Portofolio dapat berisikan hasil formatif, sumatif, laporan kegiatan, poster, atau hasil belajar lainnya.
  2. Mengidentifikasi area kekuatan pada dirinya dalam belajar untuk perbaikan.
  3. Berlatih untuk memimpin sebuah konferensi.
  4. Membuat undangan bagi orangtua.
  5. Mengisi refleksi yang telah disiapkan.

Yang perlu dilakukan oleh orangtua:

  1. Menyediakan waktu untuk mengikuti SLC.
  2. Hadir saat jadwal yang ditentukan.
  3. Menjadi pendengar yang baik saat anaknya sedang memimpin konferensi.

Bagaimana menyiapkan portofolio yang baik?

Peran portofolio dalam pelaksanaan SLC adalah penting. Apa itu portofolio? Menurut De Fina (1992) portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang dikumpulkan secara sistematis, bertujuan, dan bermakna, dilakukan secara berkala, sehingga menunjukkan usaha, progres dan capaian siswa dalam kurun waktu tertentu. Portofolio bukanlah sekadar folder berisi koleksi pekerjaan siswa yang dikumpulkan secara sembarangan menjelang akhir tahun akademik.

Klik dan baca juga:  45 Mahasiswa Doktoral dan S2 UKSW Ikuti Workshop 5 Hari

Portofolio yang baik dapat mencakup:

  1. Koleksi pekerjaan siswa yang merefleksikan dengan nyata kegiatan pembelajaran harian siswa.
  2. Koleksi pekerjaan siswa yang menunjukkan perkembangan siswa dari awal tahun pembelajaran​.
  3. Koleksi pekerjaan siswa yang mencakup berbagai bentuk media dan tidak hanya dalam bentuk dua dimensi.

Kesimpulan

Sekolah seharusnya memikirkan cara untuk membantu murid agar mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. SLC adalah salah satau cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk memaksimalkan potensi murid serta melatih kemandirian dan tanggung jawab para peserta didik.

Peserta didik adalah sumber terbaik untuk mengetahui kemampuan mereka jika diberikan peluang peserta didik mampu mendiskusikan pembelajaran dan pertumbuhan mereka dengan orang lain.

Referensi

  1. Hermawati, D., Rohaeni, A., Nurhayati, S., Ansori (2021). Implementation of The Student Led Conference Method to Develop Children’s Self-Relience. Jurnal Empowerment: Jurnal Ilmiah Program Studi Luar Sekolah. IKIP Siliwangi. 10 (1).
  2. De Fina, A, A. (1992) Portofolio Assessment: Getting Started. New York: Scholastic Professional Book.