Kupang, detak-pasifik.com – Menjelang hari-hari terakhir menuju Pemilihan Gubernur NTT 2024, politik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin memanas. Terbaru, beredar baliho yang menampilkan foto pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA), bersanding dengan gambar mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Baliho tersebut terpasang di sepanjang Jalan Timor Raya, dari Kota Kupang hingga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), namun identitas pihak yang bertanggung jawab atas pemasangannya masih menjadi misteri.
Sebagian besar pihak yang terlibat dalam pemenangan Paket SIAGA meyakini bahwa pemasangan baliho tersebut adalah bagian dari strategi kampanye hitam yang dimainkan oleh lawan politik mereka.
Di bagian atas baliho tertera tulisan kontroversial yang mengingatkan publik pada kebijakan “Masuk Sekolah Jam 5 Pagi”, yang merupakan kebijakan terkenal saat Viktor Laiskodat menjabat sebagai gubernur. Sementara itu, bagian bawah baliho menyertakan slogan “Demi NTT Maju” dengan gambar Viktor Laiskodat, yang semakin memperkuat dugaan bahwa baliho tersebut dirancang untuk mendiskreditkan pasangan SIAGA.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Partai NasDem NTT, Alexander Take Ofong, menanggapi keras beredarnya baliho tersebut. Ia menegaskan bahwa pemasangan baliho dengan pesan yang tendensius seperti itu merupakan strategi jahat yang dimainkan oleh pihak lawan untuk menggoyahkan dukungan terhadap Paket SIAGA.
“Ini jelas mainan lawan. Kami melihat ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian publik menjelang pencoblosan,” ujar Alexander dengan tegas.
Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, Kristo Blasin, justru menunjukkan ketenangan. Menurutnya, kampanye hitam seperti ini sudah dapat diprediksi sejak awal.
“Kami sudah memperkirakan bahwa lawan politik akan mencoba mengalihkan perhatian publik dengan isu-isu negatif. Namun, kami tetap fokus pada upaya kami untuk menarik hati rakyat dengan pendekatan yang elegan dan cerdas,” kata Kristo.
Kristo menegaskan bahwa meski gangguan semacam baliho liar tersebut terus muncul, tim pemenangan Paket SIAGA tetap bekerja keras untuk meraih kemenangan pada Pemilu 27 November mendatang. Ia juga mengingatkan kepada seluruh tim dan relawan untuk tidak terprovokasi dan tetap berkonsentrasi pada tujuan utama—memenangkan hati rakyat.
Kampanye Hitam Terbongkar
Direktur SIAGA Center sekaligus Juru Bicara Koalisi Pemenangan Paket SIAGA, Yusinta Ningsih Nenobahan, dengan tegas menyebut baliho yang beredar sebagai bentuk kampanye hitam. Menurut Yusinta, baliho tersebut tidak sah karena tidak sesuai dengan desain yang telah disetujui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT.
Dalam aturan yang ada, setiap baliho kampanye harus menggunakan desain yang telah diverifikasi dan disetujui oleh KPU, sementara baliho yang beredar menggunakan foto Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dan Viktor Laiskodat tanpa izin atau persetujuan dari tim kampanye.
Yusinta menambahkan, aksi pemasangan baliho liar ini menunjukkan ketakutan pihak lawan terhadap semakin menguatnya elektabilitas Paket SIAGA.
“Kami melihat ini sebagai bentuk ketakutan dari lawan yang mulai terdesak. Namun, seluruh tim dan relawan kami semakin solid, dan kami akan tetap fokus pada kerja keras untuk memenangkan hati masyarakat NTT,” jelasnya.
Meskipun berbagai upaya kampanye hitam terus dilakukan oleh lawan, Yusinta dan Kristo optimis bahwa masyarakat NTT sudah semakin percaya pada visi dan misi Paket SIAGA.
“Kami percaya, gangguan-gangguan seperti ini tidak akan mempengaruhi pilihan rakyat yang sudah semakin mantap mendukung Paket SIAGA,” pungkas Yusinta.*** (Juan Pesau/TM)