Ruteng, detakpasifik.com– Pada Selasa, 3 September 2024, Simon Petrus Kamlasi (SPK), calon gubernur NTT, beserta rombongan melakukan kunjungan yang penuh makna ke makam Pahlawan Motang Rua. Makam yang terletak di Beo Kina, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai ini, menjadi salah satu tujuan penting dalam safari politik SPK di wilayah Manggarai.
Kunjungan ini dimulai dengan silaturahmi di Paroki Beo Kina, di mana SPK dan rombongan disambut hangat oleh Pastor Paroki Beo Kina, Romo Robi Mbonggor. Dalam pertemuan tersebut, SPK dan Romo Robi membahas berbagai hal terkait perkembangan daerah serta potensi yang ada di Beo Kina.
Setelah diskusi singkat dengan Pastor Robi, SPK melanjutkan perjalanannya ke makam Pahlawan Motang Rua. Di lokasi tersebut, SPK dan rombongan melakukan doa bersama serta menyalakan lilin sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Kamlasi menekankan pentingnya pelestarian makam Pahlawan Motang Rua. Ia menyarankan agar makam tersebut dirawat dengan baik dan dikembangkan menjadi kawasan publik yang tidak hanya mencerminkan nilai kepahlawanan, tetapi juga berfungsi sebagai destinasi wisata.
“Kunjungan ini tidak hanya untuk menghormati jasa-jasa pahlawan, tetapi juga untuk melihat bagaimana makam ini bisa dikembangkan menjadi tempat rekreasi yang menarik,” ungkapnya.
SPK juga menyebutkan bahwa Beo Kina memiliki potensi pariwisata yang besar. Ia percaya bahwa keindahan dan nilai historis daerah ini dapat dijadikan daya tarik wisata yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan pengunjung.
Sementara itu, Romo Robi Mbonggor menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan SPK. Ia mengungkapkan kebanggaan dan kepuasan karena dapat berdiskusi langsung dengan calon gubernur serta mengunjungi situs sejarah penting di Beo Kina.
“Kami merasa sangat bangga dan senang karena salah satu calon gubernur datang mengunjungi kami. Diskusi dengan beliau dan kunjungan ke makam Pahlawan Motang Rua merupakan momen yang sangat berharga,” kata Romo Robi.
Kunjungan ini menandai langkah positif dalam mempererat hubungan antara calon pemimpin daerah dengan masyarakat serta memperkuat upaya pelestarian sejarah dan pengembangan pariwisata di Manggarai.*** (Juan Pesau/TM)