Kupang  

Musibah Kebakaran Rumah di Kupang, Ibu dan Anak Kehilangan Segalanya

Kupang, detak-pasifik.com- Sebuah musibah terjadi di RT 45, Kelurahan Oesapa Selatan, Kota Kupang. Rumah milik Apriana, seorang ibu rumah tangga, terbakar habis dilalap api pada Minggu pagi, 5 Januari 2025, sekitar pukul 09.00 WITA. Api yang dengan cepat menghanguskan seluruh bagian rumah tersebut mengundang perhatian warga sekitar dan menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga yang tinggal di dalamnya.

Menurut keterangan Apriana, saat kebakaran terjadi, hanya ia dan anak perempuannya yang berada di rumah. Suami Apriana serta anak-anak lainnya sedang tidak ada di rumah, membuat situasi semakin sulit untuk dikendalikan.

Keadaan semakin memburuk karena sebagian besar dinding rumah terbuat dari bahan kayu, yang sangat rentan terhadap kobaran api. Meskipun Apriana berusaha keras untuk menyelamatkan barang-barang berharga, ia hanya mampu menyelamatkan ijazah anak perempuannya, sementara surat-surat penting yang selama ini disimpan bersama suami turut habis terbakar.

Klik dan baca juga:  Perangi Stunting: Ibu-ibu Kerja Tanpa Uang

Kebakaran baru berhasil dipadamkan setelah satu jam berlalu, namun rumah yang telah menjadi tempat berlindung dan berteduh selama bertahun-tahun itu kini rata dengan tanah. Apriana, dengan bibir gemetar dan mata penuh air mata, hanya mampu memandang puing-puing rumahnya yang hancur lebur.

“Di rumah hanya saya dengan anak perempuan saja. Suami sedang tidak ada,” ujar Apriana dengan suara tercekat, menahan pilu yang dalam.

Apriana dan anak perempuannya meratapi puing-puing rumah mereka yang tidak lagi berbentuk dan telah rata dengan tanah.

Anak perempuan Apriana yang masih duduk di bangku SMP tampak duduk terdiam, memandangi reruntuhan rumah mereka yang sudah tidak berbentuk lagi. Keadaan ini jelas sangat mengguncang psikis mereka, mengingat betapa pentingnya rumah tersebut sebagai tempat berlindung dan membangun kenangan keluarga.

Klik dan baca juga:  Tugas Berat Penjabat Wali Kota Kupang

Ketua RT setempat, Daud, mengungkapkan bahwa pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kelurahan Oesapa Selatan untuk membantu keluarga Apriana.

“Karena dokumen-dokumen penting keluarga ini ikut terbakar, kami akan membantu mereka mengurus ulang data ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk),” ujar Daud. Langkah cepat ini diambil agar Apriana dan keluarga dapat segera memulai kembali kehidupan mereka meskipun dalam keterbatasan.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kehilangan tempat tinggal dan barang-barang berharga adalah penderitaan yang tak terbayangkan. Bagi keluarga Apriana, bantuan dari pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu mereka bangkit dari musibah ini.

Klik dan baca juga:  SMSI NTT Akan Gelar Diskusi Publik, Merefleksi Empat Tahun Kepemimpinan Viktor-Jos

(Arsen Setiawan)