Ruteng, detak-pasifik.com- Kontroversi baru muncul dalam kampanye calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Ansy Lema, terkait pemasangan foto Paus Fransiskus pada baliho kampanye.
Foto tersebut memuat pesan yang mengklaim Ansy Lema sebagai pengagum Paus Fransiskus, terutama karena keberpihakannya terhadap kaum miskin dan isu lingkungan hidup. Di bawah foto tersebut tertera ajakan untuk memilih pasangan calon nomor urut 1, Ansy-Jane.
Baliho ini memicu reaksi keras dari warganet, terutama di Kabupaten Manggarai, yang mayoritas merupakan umat Katolik. Mereka merasa gambar Paus Fransiskus telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik pribadi.
Seorang anggota grup Facebook “Forum Rakyat Peduli Manggarai (FRPM)” bahkan meminta klarifikasi dari tim sukses Ansy Lema mengenai penggunaan gambar Paus Fransiskus dalam kampanye ini.
Postingan di grup Facebook tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen. Salah satu komentar dari anggota grup, yang juga seorang Katolik, mengungkapkan kekecewaan dengan tindakan tim kampanye yang dinilai tidak etis.
“Menghalalkan segala cara. Sampai orang nomor satu Katolik dunia dijadikan bahan kampanye. Saya Katolik asli mengutuk keras dengan penggunaan gambar Bapak Paus ini pada paslon Pilkada,” ungkap Indra Yua, salah satu pengguna Facebook.
Tanggapan serupa datang dari Hans Sehagun, yang juga merasa bahwa kampanye seperti itu melanggar etika.
“Pisahkan urusan politik dengan agama. Jangan disangkutpautkan,” tambahnya dengan tegas.
Namun, tidak semua netizen sepakat bahwa penggunaan gambar Paus Fransiskus itu salah. Beberapa orang berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan mengaitkan diri dengan pesan Paus yang mendukung kemanusiaan dan isu lingkungan.
“Tidak ada yang salah dengan baliho itu. Artinya apa yang akan beliau lakukan ketika terpilih nanti akan sejalan dengan apa yang sedang dikampanyekan Bapa Paus, terkait isu lingkungan hidup dan kemanusiaan,” tulis Gonsa Onggot, salah satu netizen yang memberi dukungan.
Pernyataan Tim Kampanye Ansy Lema
Menanggapi protes tersebut, Ketua Tim Pemenangan Ansy-Jane, Eman Konfidus, dengan tegas membantah bahwa pihaknya terlibat dalam pemasangan baliho tersebut. Ia malah menuduh bahwa pemasangan baliho itu adalah tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk merusak citra pasangan Ansy-Jane.
“Bukan Ansy-Jane yang pasang. Itu bukan gaya kampanye Ansy-Jane. Kami yakin baliho itu dipasang oleh orang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan Ansy-Jane,” tegas Eman.
Ia juga menambahkan bahwa timnya telah dikerahkan untuk mencabut seluruh baliho yang terpasang yang memuat foto Paus Fransiskus tersebut.
“Kami sudah kerahkan tim untuk mencabut seluruh baliho-baliho itu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Manggarai, Alfan Manah, juga mengonfirmasi bahwa foto Paus Fransiskus sempat muncul dalam beberapa baliho Ansy Lema di wilayah Langke Rembong, Manggarai. Namun, menurutnya, baliho-baliho tersebut sudah dicabut dengan cepat setelah adanya laporan dari Pengawas Pemilu Lapangan (PKD).
“Sempat ada di Langke Rembong, sesuai laporan dari PKD. Tapi sudah tidak ada lagi, untuk sementara sudah dicabut,” ujar Alfan Manah. Ia menambahkan bahwa mungkin saja ada pihak lain yang kembali memasang baliho tersebut setelahnya.*** (Juan Pesau)