Nginap di Desa Colol, Viktor Dorong Buka Toko Kopi Colol Digital

Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas di Desa Agrowisata Lembah Colol. (Foto: detakpasifik).

Borong, detakpasifik.com Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat memiliki kebiasaan menginap di desa saat melakukan kunjungan kerja.

Seperti yang dilakukannya pada Sabtu (22/5/2021) ia menginap di Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur.

Viktor Laiskodat memang sedang melakukan tour di wilayah Flores, NTT sejak Jumat (20/5/2021). Ia memulai kunjungannya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan direncanakan akan berakhir di Kabupaten Ende lalu kembali lagi ke Kupang.

Sesampainya di Desa Colol, Viktor disambut antusias masyarakat yang telah menantinya di bawah tenda yang dibangun di tengah lapangan. Sepertinya, hujan dengan intensitas kecil baru saja membasahi kawasan yang terkenal dengan cita rasa kopi itu.

Lapangan yang berlumpur ditambah cuaca yang dingin tidak mengurangi semangat politisi Nasdem itu untuk menemui warga. Begitu pun sebaliknya ratusan warga di Desa Colol setia di bawah tenda.

Viktor Laiskodat saat menyampaikan sambutan di Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur.

Viktor ditemani Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas. Saat itu, Andreas Agas menyampaikan terima kasih atas kesediaan Viktor nginap di desa tersebut.

Sedangkan Viktor, di depan masyarakat dan pelaku UMKM Desa Colol berjanji akan memperjuangkan Kopi Colol menjadi kopi utama yang dijual di hotel-hotel berbintang di Labuan Bajo.

Klik dan baca juga:  Hadiri Pameran "Exotic NTT: Flores, Beyond Your Imagination", Wamenparekraf Harap Dapat Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Terkait pemasaran Kopi Colol, Viktor meminta Bank NTT bekerja sama dengan Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores membuka toko kopi digital.

Toko kopi digital ini nantinya akan mempermudah pemasaran berbagai jenis Kopi Colol yang telah dikemas dalam bentuk saset.

“Kita ini sekarang hidup di dunia digital jadi promosi dan marketing kita akan menuju digital. Tadi Dirut Bank NTT menjelaskan di sini selain ada BUMDES untuk membuat kopi saset juga menjadi tempat untuk digitalisasi pajak dan yang lain-lain. Maka proses untuk marketing (Kopi Cocol) itu akan digital,” kata Viktor.

“Kita akan beri nama Toko Colol, pas dibuka semua jenis kopi yang ada di Kawasan Colol ada di situ,” sambungnya.

Viktor menjelaskan, dengan mengupayakan platform digital, pemasaran Kopi Colol akan mudah menembus pasar internasional. Hal itu tentu saja akan membantu petani dan pelaku usaha kopi di Desa Colol.

Klik dan baca juga:  Yayasan Mariamoe Peduli Beri Pendampingan 2 TK Negeri di Manggarai Timur

“Ini (Toko Colol) akan membantu menarik calon pembeli di mana pun berada tanpa harus kita berkeliling jauh, sehingga ini akan sangat menolong kita di saat dunia digitalisasi begitu maju. Prinsipnya dengan digital yang ada kita akan terbantu dan mendunia secara global walapun barang kita lokal tetapi kita akan memiliki pasar global, itu prinsip digitalisasi,” ungkapnya.

img 20210523 091814
Viktor menunjuk kemasan Kopi Colol hasil usaha BUMDES.

Dalam kesempatan itu, Viktor Juga menyaksikan penyerahan bantuan dari Bank NTT oleh Direktur Utama, Aleks Riwu Kaho dan Direktur Pemasaran Kredit, Stefen Meshak kepada empat kelompok badan usaha di Desa Colol.

Sedangkan bantuan atas nama Pemerintah NTT kepada BUMDES Poco Nembu Colol sebesar Rp25.000.000 penyerahannya diwakili oleh Staf Khusus Gubernur, Pius Rengka.

Usai menyaksikan penyerahan bantuan itu, Viktor menuju rumah adat Desa Colol. Di rumah adat ini serangkaian upacara adat dilakukan dalam menyambut kehadiran Viktor di desa itu.

Dari rumah adat, Viktor selanjutnya menuju rumah milik Falentinus Tombot, Kepala Desa Colol. Rumah Falentinus dipilih Viktor sebagai tempat menginap. Setelah makan malam dan beramah tamah, Viktor pamit istirahat sekitar pukul 23.00 WITA.

Klik dan baca juga:  Boyong 8 Piala, NTT Raih Juara Umum Anugerah Pesona Indonesia 2020

Pagi harinya, Minggu (23/5/2021) Viktor melanjutkan tournya. Ia berangkat pukul 08.00 WITA untuk menyaksikan langsung proses pengolahan kopi secara tradisional di wilayah itu.

Viktor berharap cara pengolahan kopi secara tradisional tetap dilakukan di Desa Colol. Hal itu menurutnya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

“Cara tradisional ini harus terus dilakukan karena ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ungkapnya.

Ibu-ibu meperlihatkan pengolahan Kopi Colol dengan cara tradisional.

Viktor juga mencoba merasakan kopi yang diolah secara tradisioanal itu. Ia mengaku rasa kopi olahan tradisional ini memiliki kenikmatan tersendiri.

Setelah menghabiskan kopi dalam gelasnya, Viktor berpamitan dan meninggalkan lembah Colol.* (JP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *