NTT  

Nusa Tenggara Timur Meneropong Dunia

Foto saat pelatihan jurnalistik detakpasifik.com, Senin (08/03/2021).

Kupang, detakpasifik.com – Perkembangan media online di Indonesia sangat pesat. Tapi tak sedikit media masih berputar pada isu lokal. Padahal, di era ekonomi, politik dan budaya yang serba terbuka, dibutuhkan media yang mampu membaca arah perubahan yang mendunia.

Hal tersebut disampaikan Pius Rengka, inisiator detakpasifik.com di sela-sela pelatihan teknik menulis pada jurnalis di Jalan Antarnusa Liliba, Kota Kupang, Senin, 08 Maret 2021.

“Hari ini kita membutuhkan media cerdas dalam membaca perkembangan zaman. Karena dunia sedang berperang secara ekonomi, politik bahkan budaya. Dan, Indonesia bahkan Nusa Tenggara Timur harus menjadi actor bukan followers dalam meneropong dan mempengaruhi arah geopolitik dunia,” tegasnya.

Klik dan baca juga:  Bank NTT “Gempur” Virgin Coconut Oil (VCO) di Golo Muntas

Staf Khusus Gubernur Viktor B Laiskodat itu dalam materi pelatihan menyampaikan, tulisan itu harus hidup, berwarna, berlagu dan melodi. Hal itu ditentukan oleh pilihan kata dan disusun dalam kalimat aktif.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi detakpasifik.com, Yohanes K Pesau mengatakan, pelatihan ini merupakan latihan khusus teknik menulis berita bagi para jurnalis detakpasifik.com.

“Pelatihan ini merupakan latihan khusus dan bentuk persiapan redaksi dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis. Apalagi media ini akan bersaing dengan media Asia Pasifik lainnya,” ujarnya.

Klik dan baca juga:  Keluarga Pelaku Pemukulan Wartawan di Kota Kupang Minta Maaf

Dalam pantauan media ini, pelatihan itu disambut antusias seluruh jurnalis detakpasifik.com

Maria C M Panja, salah satu jurnalis mengatakan, dia senang mengikuti pelatihan ini. Pasalnya banyak media online hari ini tidak akurat dan tepat dalam menulis berita.

“Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Apalagi di tengah maraknya informasi yang tidak akurat dan tepat. Dan bagi saya media baru detakpasifik.com ini harus menjadi pembaharu untuk media online di NTT dengan terus melakukan pelatihan,” imbuh Celni.

 

(pib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *