Kupang, detakpasifik.com – Sebagai organisasi pembinaan, kaderisasi dan kepemimpinan muda, Persatuan Mahasiswa Pelajar Kecamatan Ruteng, Lelak, dan Rahong Utara (Parmaperu) Kupang, kembali mengadakan kegiatan masa penerimaan anggota baru tahun 2022 pada tanggal 5-7 Mei 2022. Kegiatan yang berlangsung di Oehau, Tilong itu dikuti 60 orang. Mereka terdiri dari calon/anggota baru, panitia pelaksana, serta badan pengurus periode 2021/2022.
Organisasi lokal asal Manggarai itu, didirikan di Kupang 14 tahun yang lalu. Berdasarkan ceritera pendiri sekaligus ketua pertama, Yuvensius Tukung -anggota DPRD Kota Kupang dua periode ini, organisasi Parmaperu dibentuk atas dasar kesamaan pikiran dan sepenanggungan mahasiswa dari tiga kecamatan, yang memiliki semangat belajar: saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dari berbagai sumber yang terakses.
Alumni Parmaperu, tidak sedikit tengah menjadi ‘garam dan terang’, setidaknya menempati berbagai bidang pekerjaan dan pembangunan dalam kehidupan ini. Di antara mereka ada yang bekerja sebagai pengajar, pengusaha, politikus, jurnalis, dan tidak sedikit yang bergerak di lembaga swadaya masyarakat. Mereka umumnya berharap Parmaperu terus melangkah maju. Mengikuti jejak para pendahulunya, sambil menyesuaikan pembinaan seturut konteks dan konten kekinian di tengah situasi sosial yang semakin kompetitif.
Dewan Pembina Parmaperu, Yohanes Buang menyerukan pentingnya bangun hubungan dengan organisasi kepemudaan lain. Hal itu katanya, akan membentuk kebiasaan –take and give: saling belajar atau saling bertukar pengetahuan. Ia pun menyatakan pentingnya membangun kultur literasi untuk meningkatkan kapasitas intelektual agar mampu memilah dan memilih informasi yang penting dan bermanfaat di tengah ‘tsunami informasi’. “Bertahanlah dalam proses belajar. Kalau tidak bertahan, tidak akan mendapatkan nilainya,” katanya.
Arkadius Wanggal mengungkapkan perjalanan panjang organisasi yang sedikitnya memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan orang muda (Parmaperu). Harapannya, dengan dilantiknya 24 anggota baru, organisasi yang diketuainya periode 2020/2021 semakin eksis ke depan.
Sementara itu, Ketua Parmaperu Yuvensius Wanggut mengatakan perjalanan Parmaperu ke depan tidak terlepas dari peran anggota, badan pengurus, senior, alumni dan orang tua. Bangunan relasi dan kolaborasi dibutuhkan Yuvens demi keberlangsungan eksistensi pergerakan muda saat ini.
Stenli, salah satu anggota baru Parmaperu berkisah, sebelum mengikuti penerimaan anggota baru di Parmaperu kesehatannya terganggu (sakit). Kondisi itu membuatnya dilema: ikut atau tidak ikut. Namun, karena sadar akan kemampuan dirinya yang membutuhkan ruang belajar, Stenli memberanikan dirinya dengan penuh semangat. Meski akhirnya ia terlambat dan ditinggalkan rombongan peserta dan panitia ke tempat kegiatan.
“Saya rasa ini sangat penting. Ini sebuah pembelajaran pengembangan diri saya selain apa yang saya dapat dari kampus,” kata Stenli.
(dp/kl)