Soe, detakpasifik.com- Deklarasi akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SIAGA), yang berlangsung di Lapangan Puspenmas Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Sabtu (21/9/2024) lalu, berhasil menciptakan momen yang berkesan dan menginspirasi.
Puluhan ribu massa hadir, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mendukung calon pemimpin mereka.
Masyarakat yang berkumpul tidak hanya menikmati orasi politik dari Simon Petrus Kamlasi, seorang putera terbaik TTS, dan Adrianus Garu, Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, tetapi juga mendengarkan pidato dari berbagai tokoh adat. Keberadaan hiburan semakin menambah semarak acara, di mana penyanyi lokal seperti Wandry Tobe, Asghard Management, dan Ningsih Dethan menghibur penonton. Puncak acara diwarnai penampilan Justy Aldrin, seorang penyanyi ternama dari Indonesia Timur, yang lagu-lagunya telah menjadi favorit di NTT.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai doorprize menarik, termasuk handphone, kulkas, televisi, dan tiga unit sepeda motor sebagai hadiah utama. Kemeriahan dan keseruan ini menjadi sorotan bagi para pendukung dan warga setempat.
Namun, di balik keseruan deklarasi, ada pemandangan yang sedikit merusak pemandangan: sampah berserakan, terutama kemasan air mineral dan bungkusan makanan. Pemandangan ini menimbulkan keprihatinan, terutama di acara sebesar ini.
Menariknya, setelah acara selesai, Simon Petrus Kamlasi tidak hanya berfokus pada interaksi dengan masyarakat, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Saat menyapa warga, ia secara spontan menunduk untuk memungut sampah di sekitar lapangan.
Tindakan ini menginspirasi masyarakat yang hadir untuk ikut serta membersihkan area tersebut, menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan bisa dimulai dari tindakan kecil.
Komitmen Simon Petrus Kamlasi terhadap Alam
Simon Petrus Kamlasi dikenal luas sebagai sosok yang memiliki perhatian besar terhadap kelestarian alam dan pengelolaan sumber daya air. Ia telah meluncurkan gerakan “Jaga Alam dan Air” sejak 2013, yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya air untuk kepentingan masyarakat.
Sebagai Brigjen TNI, ia juga menjadi penggagas program TNI Angkatan Darat Manunggal Air, yang telah mencapai 400 titik di seluruh Indonesia.
Dalam sebuah wawancara, Kamlasi mengungkapkan bahwa latar belakang hidupnya di daerah yang mengalami kekurangan air memotivasi dirinya untuk berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya air.
“Saya lahir dari kondisi kekurangan air, dan itulah yang memacu saya untuk mengembangkan pengetahuan di bidang ini,” tuturnya
Selain itu, Kamlasi juga telah mengembangkan demplot smart farming sebagai percontohan, dan membuka lahan pertanian seluas kurang lebih 1.000 hektare dengan dana pribadinya. Ini adalah wujud nyata dari komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian dan pengelolaan air yang berkelanjutan.
Deklarasi akbar Paket SIAGA bukan hanya sekadar momen politik, tetapi juga menjadi panggung bagi kepedulian lingkungan dan kesadaran sosial.
Tindakan Simon Petrus Kamlasi dalam memungut sampah menjadi simbol harapan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya berbicara soal visi dan misi, tetapi juga bertindak nyata untuk lingkungan dan masyarakat.*** (Juan Pesau/TM)