Kupang, detak-pasifik.com- STIPAS Keuskupan Agung Kupang, bekerja sama dengan Karya Kepausan Indonesia (KKI), telah sukses menyelenggarakan pelatihan animator-animatris misioner bagi mahasiswa/i mereka. Kegiatan yang berlangsung dari 28 hingga 31 Januari 2025 ini dilaksanakan di Aula St. Petrus STIPAS Keuskupan Agung Kupang, dengan tujuan untuk mempersiapkan para mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Daratan Timor, Timor Leste, serta Filipina.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membekali para peserta dengan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan dinamika pewartaan Injil kepada anak-anak dan remaja. Dalam sambutannya, RP Alfonsus Widhiwiryawan, SX, Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia (KKI), mengapresiasi komitmen STIPAS Keuskupan Agung Kupang dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi agen pastoral yang tangguh.
Ia menekankan pentingnya keberadaan para animator-animatris yang mampu menjadi perpanjangan tangan Gereja dalam mewartakan iman di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Indonesia sedang memasuki fase menuju emas pada tahun 2045, namun perjalanan kita tidak akan mudah. Kita perlu mempersiapkan masa depan Gereja dengan sungguh-sungguh, terutama dalam menghadapi serangan terhadap iman yang sering kali berhubungan dengan perkembangan teknologi dan pendidikan anak-anak serta remaja,” ujar RP Alfonsus dalam sambutannya. Ia juga menekankan pentingnya untuk mempersiapkan bukan hanya aspek iman, tetapi juga aspek biologis dan psikologis anak-anak agar mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang kondusif.
Lebih lanjut, RP Alfonsus mengingatkan para peserta pelatihan bahwa mereka akan bertugas di daerah-daerah yang jauh dan berbeda, sehingga perlu memahami tantangan yang ada dan melihatnya sebagai peluang untuk berkembang. Ia berharap, melalui pelatihan ini, akan lahir tokoh-tokoh besar yang dapat berkontribusi bagi Gereja dan bangsa, termasuk calon imam yang tangguh dan cerdas.
Dr. Florens Maxi Un Bria, Ketua STIPAS Keuskupan Agung Kupang, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada KKI atas dukungannya.
“Kami di STIPAS Keuskupan Agung Kupang memiliki impian besar untuk menyiapkan para guru agama sebagai agen pastoral yang kompeten dan terampil, agar mereka dapat mengajarkan Sabda Allah dengan baik di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA,” ujar Dr. Maxi. Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan ini dalam mendukung visi jangka panjang Gereja, terutama menjelang Indonesia Emas pada tahun 2045, di mana generasi Gereja harus siap menghadapi tantangan global.
Pelatihan ini juga sejalan dengan perhatian Paus Fransiskus yang menekankan pentingnya dukungan kuat kepada para katekis. RD Maxi Un Bria, Ketua PERPETAKI Indonesia, mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus, dalam kunjungannya ke Indonesia pada September 2024, menegaskan betapa pentingnya peran katekis dalam Gereja, yang menggerakkan hati umat untuk lebih peduli terhadap pendidikan iman bagi anak-anak dan remaja.
STIPAS Keuskupan Agung Kupang mengirimkan mahasiswanya untuk KKN di berbagai Paroki dan Stasi, baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk di Timor Leste dan Filipina. Dengan pelatihan ini, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi agen pastoral yang terpercaya dan efektif dalam mewartakan Injil. Para peserta pelatihan juga akan diperkenalkan dengan berbagai fasilitas dan peluang yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan dan melihatnya sebagai peluang untuk berkembang dalam pelayanan pastoral.
Sebagai penutup, para pejabat struktural STIPAS Keuskupan Agung Kupang, bersama dengan seminaris dari Seminari St. Mikhael Penfui Kupang, serta para animator dan animatris Keuskupan Agung Kupang, turut hadir dan mendukung kelancaran acara ini. Diharapkan, dengan dukungan penuh dari Karya Kepausan Indonesia (KKI), pelatihan ini akan memberikan dampak yang signifikan dalam pembentukan kader-kader Gereja yang peduli dan siap menghadapi tantangan zaman.** (Arsen Setiawan)