NTT  

Pemuda Katolik NTT Resmi Dapatkan SKT dari Kesbangpol

IMG 20250322 WA0006

Kupang, detak-pasifik.com- Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai organisasi masyarakat (Ormas) berbadan hukum dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi NTT, Jumat (21/3/2025)

Penyerahan SKT berlangsung di Kantor Kesbangpol NTT, yang diterima Bendahara Pemuda Katolik Komda NTT, Silvester Hippir dan Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup, Asterius Tagu. Keduanya hadir mewakili Ketua Pemuda Katolik NTT, Yuvensius Tukung.

Silvester Hippir menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Badan Kesbangpol NTT dan seluruh jajaran yang telah membantu memfasilitasi proses pendaftaran yang berjalan lancar hingga terbitnya SKT tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kesbangpol yang telah memfasilitasi dan memperlancar seluruh proses pendaftaran. Hari ini, kami merasa bangga karena Pemuda Katolik NTT kini resmi terdaftar sebagai organisasi yang sah dan berbadan hukum. Ini adalah langkah penting bagi kami dalam menunjukkan eksistensi kami di mata masyarakat,” ujar Silvester.

DETAK PASIFIK GUBERNUR NTT 1

Bagi Pemuda Katolik, memperoleh SKT bukan sekadar soal administratif, tetapi lebih kepada komitmen untuk menjalankan peran sosialnya dengan penuh tanggung jawab.

“Sebagai Ormas, Pemuda Katolik berkomitmen untuk mematuhi semua aturan yang berlaku. Kami akan terus berusaha memberikan dampak positif bagi NTT, terutama dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan,” lanjut Silvester.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Kesbangpol NTT, Regina Maria Manbait, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemuda Katolik. Menurutnya, Pemuda Katolik telah menunjukkan sikap yang profesional dan responsif dalam melengkapi dokumen persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami sering kali menemui kendala dengan Ormas yang tidak proaktif dalam menyelesaikan berkas-berkas pendaftaran. Namun, Pemuda Katolik adalah contoh yang baik. Mereka langsung melengkapi dokumen yang kurang dan prosesnya berjalan dengan sangat cepat,” ungkap Regina.

Regina juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun NTT. Ia berharap Pemuda Katolik dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan NTT lima tahun ke depan.

“Kami ingin Pemuda Katolik menjadi mitra yang aktif dalam membangun NTT. Dengan moto ‘Ayo Bangun NTT,’ kami berharap organisasi ini dapat bersinergi dengan pemerintah dan bersama-sama mewujudkan NTT yang lebih baik,” tambahnya.

IMG 20250219 WA0020

Lebih lanjut, Regina menegaskan bahwa sebagai Ormas, Pemuda Katolik juga memiliki hak untuk memberikan kritik konstruktif kepada pemerintah jika ada kebijakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Penting bagi Ormas untuk mengkritik pemerintah jika ada kebijakan yang tidak sesuai dengan aturan. Namun, kritik tersebut harus berbasis data, bukan sekadar omong kosong,” ujarnya tegas.

Terpisah, Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung, menyampaikan Pemuda Katolik siap bersinergi dengan pemerintah untuk membangun NTT.

“Pembangunan NTT bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Pemuda Katolik sangat siap untuk bekerja sama dengan pemerintah Provinsi NTT dalam mewujudkan kemajuan daerah ini,” tegas Yuvens

Menurut Yuvens, Pemuda Katolik NTT saat ini fokus pada beberapa isu strategis yang menjadi tantangan besar bagi provinsi ini, seperti kemiskinan, perdagangan manusia (human trafficking), pengangguran, dan masalah lingkungan.

“Kami ingin agar Pemuda Katolik memberikan dampak positif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di NTT. Kami juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah dan melaporkan agenda kerja secara berkala,” tambahnya.

Yuvens menegaskan, ke depan Pemuda Katolik akan lebih intens dalam berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol dan pihak terkait lainnya. “Kami akan bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap program yang kami jalankan dapat berkontribusi pada pembangunan NTT yang lebih baik,” ujar mantan anggota DPRD Kota Kupang dua periode ini.** (Arsen Setiawan)