KUPANG, DETAKPASIFIK.COM- Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G. L. Kalake secara resmi membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) XXVII yang bertempat di Hotel Harper, Kupang, Senin (22/7/2024).
Mengusung tema “Culture, Tradition and Digital Challenge in Maternal Care” acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT Dr. Inche D. P. Sayuna, serta para akademisi dan praktisi medis dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Ayodhia menekankan pentingnya acara ini sebagai platform untuk mendiskusikan isu-isu kesehatan ibu dan anak dalam konteks era digital.
“Tema ini sangat relevan untuk NTT, yang kaya akan budaya dan tradisi, namun juga menghadapi tantangan digital dalam pelayanan kesehatan,” ujar Ayodhia. Ia berharap POGI dapat berkontribusi lebih lanjut dengan meningkatkan edukasi masyarakat, memperbaiki kapasitas tenaga kesehatan, dan memperluas akses pelayanan kesehatan melalui pelatihan dan teknologi informasi.
Ayodhia juga menggarisbawahi perlunya sinergi antara POGI dan berbagai pihak terkait untuk mendukung pengembangan infrastruktur kesehatan di daerah-daerah terpencil, serta mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk memperbaiki akses layanan kesehatan ibu dan anak.
Ketua Umum Panitia PIT POGI XXVII, dr. Laurens David Paulus, Sp.OG Subsp. Onk, FISQua, dalam sambutannya mengajak POGI untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi medis.
“Tema ‘Culture, Tradition, Digital Challenge’ mengajak kita semua untuk mempersiapkan diri menghadapi perbedaan kultur dan sosial di Indonesia demi pelayanan kesehatan yang lebih baik,” katanya. Dokter Laurens menambahkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk bertukar pengalaman dan mengidentifikasi tren terbaru dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Sementara itu, Ketua Umum PP POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana, Sp.OG Subsp. Onk, D.MAS, M.Kes menegaskan peran penting POGI dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi di seluruh Indonesia.
“Dengan luasnya wilayah Indonesia dan keterbatasan SDM, POGI berfungsi sebagai jembatan antara pemangku kebijakan dan institusi pendidikan untuk peningkatan SDM yang berkualitas di daerah,” ungkapnya.
Acara juga meliputi pemberian Pakias Award 2024, yang diberikan kepada POGI Bali dan Dinkes Bali untuk program penapisan dan penanganan “Preeklamsia Plus” dengan program “Lima Langkah Fokus ANC”. Penghargaan ini merupakan apresiasi POGI terhadap upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia.
Di malam hari, acara penutupan diwarnai dengan konser hiburan di halaman Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. Penampilan artis ibu kota Titi Dwijayanti (TT DJ) dan atraksi tarian budaya NTT turut memeriahkan acara, bersama dengan penampilan musisi daerah yang menambah kemeriahan suasana.
Dengan tema yang mengedepankan kolaborasi antara budaya, tradisi, dan teknologi, PIT POGI XXVII di Kupang tahun 2024 menjadi ajang penting untuk membahas dan mencari solusi dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di era modern.***(min-koin)