Kupang, detakpasifik.com – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur mengamankan 3 (tiga) pemilik toko bangunan di Kupang, Rabu (7/4/2021). Hal ini terkait tindakan ketiga pemilik toko yang diduga secara sepihak menaikan harga bahan bangunan pasca terjadinya bencana badai tropis Seroja yang menghantam wilayah Kota Kupang dan sekitarnya selama sepekan terakhir.
“Telah diamankan 3 pelaku usaha yang diduga menaikkan harga bahan bangunan di Kota Kupang,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda NTT, Kombes Rishian Krisna.
Pelaku usaha yang diamankan itu yakni, M.M beralamat di Jalan W.J Lalamentik No 47, Oebobo dan Jln. H.R Koro, Oepura (UD. SJL). Pelaku M.M diketahui menjual paku payung dari harga normal Rp 27.000/kg menjadi Rp 45.000/kg.
Pelaku lainnya adalah NA. Ia ditahan di Jalan Fektor Fonay RT15/RW05, Kelurahan Maulafa. Usaha dagang miliknya adalah UD. DP. Pelaku menjual seng 0,20 gajah duduk Rp 68 ribu/lembar dari harga normal Rp 53 ribu/lembar.
Seng 0,30 Calisco dari harga normal Rp 70.000 dijual menjadi Rp 90.000/lembar dan paku payung harga awal Rp 27.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.
Adapun pelaku lainnya yang turut diamankan polisi adalah AKB, beralamat di Jln. Surdiman Kuanino (UD. KS). Pelaku menjual triplex 6 mm harga normal Rp 78.000/lembar menjadi Rp 100.000/lembar.
Ketiga pelaku diduga melanggar UU No 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dengan ancaman hukuman 5 bulan atau denda minimal Rp 5 miliar dan maksimak Rp 25 milar.
Serta UU No 08 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, pasal 8 dan 9 tentang dilarang menaikkan harga sebelum melakukan obral dengan ancaman 2 tahun denda Rp 500 juta.
Diberitakan media ini sebelumnya, Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat menginstruksikan jajaran Polda NTT dan Satpol PP untuk melakukan sidak terhadap sejumlah toko bangunan di Kota Kupang.
Klik dan baca juga: Gubernur NTT Instruksikan Jajaran Polda dan Pol PP Sidak Toko Bahan Bangunan
Informasi yang diperoleh detakpasifik, instruksi gubernur NTT ini menyusul adanya keluhan warga Kota Kupang yang mengalami penderitaan setelah dihantam badai tropis Seroja.
Gubernur NTT memperoleh informasi yang menyebutkan pemilik toko bahan bangunan menaikkan harga 20 kali lipat untuk seluruh item bahan bangunan. Tindakan para pemilik tokoh bahan bangunan itu membuat Victor Laiskodat resah hingga mengancam akan menutup tokoh-tokoh bangunan nakal itu.
“Tindakan para pedagang bahan bangunan ini jelas-jelas tidak sensitif terhadap peristiwa duka yang melanda rakyat NTT. Jika tidak menurunkan harga sesuai harga normal, maka saya perintahkan tokoh bangunan itu ditutup,” kata Victor Laiskodat di Hotel Ellora, Betun.* (JP)