Ruteng, detakpasifik.com – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Satar Mese Iptu Daniel Djihu membenarkan informasi hilangnya korban Hubertus Hamun (78) warga asal Welo, Desa Gulung, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai pada Jumat (21/05/21).
Pria lansia tersebut dinyatakan hilang setelah 3 hari pergi dari rumah tanpa sepengetahuan keluarganya.
Kapolsek Iptu Daniel Djihu mengatakan, setelah dilakukan pengumpulan barang bukti dan keterangan oleh Bhabinkamtibmas Satar Mese Utara, Bripka Emilius Johan, dijelaskan kronologi hilangnya korban Hubertus Hamun.
Pada Kamis (20/05/21) sekitar pukul 16.30 WITA, korban bersama anaknya Florianus Surhan, berada di kebun yang jaraknya kurang lebih 1 km dari rumah mereka. Pada saat itu korban memindahkan sapi sedangkan Florianus memotong bambu. Florianus kemudian pulang ke rumah sedangkan korban masih di kebun memindahkan sapi.
“Setelah sampai di perkampungan Welo, saksi (Florianus) tidak langsung ke rumahnya melainkan singgah di rumah korban yang merupakan orang tua kandung saksi,” ungkap Iptu Daniel.
Tujuan Florianus singgah di rumah korban lanjutnya, untuk memasak nasi dan sayur karena istri korban atau ibu kandung saksi tidak bisa memasak sebab mengalama sakit stroke. Florianus menunggu korban namun, hingga pukul 18.30 WITA korban belum tiba sehingga Florianus pun pulang ke rumahnya.
“Pada Jumat (21/05/21) Florianus mendatangi rumah korban dan mendapati pintu dapur dan pintu rumah bagian belakang dalam keadaan terbuka. Saksi masuk ke dalam rumah dan tidak menemukan korban,” lanjut Iptu Daniel.
Sementara itu, istri korban, Salome Sanur (66) menerangkan, ia dan suaminya tinggal berdua di dalam rumah. Keduanya memiliki 7 orang anak yang mana 6 orang anak merantau sedangkan anak bungsunya Florianus Surhan tinggal di rumahnya sendiri. Diceritakan Salome, pada hari Kamis (20/05/21) sekitar pukul 19.00 WITA, korban pulang ke rumahnya.
“Saat tiba di rumah, saksi (Salome) menawarkan makan malam bersama korban namun korban menjawab bahwa korban masih kenyang,” lanjut Iptu Daniel.
Karena korban tidak makan, lanjut Daniel, istrinya pun tidak ikut makan. Setelah itu istrinya masuk ke kamar untuk tidur, sedangkan korban masuk ke kamar yang berhadapan dengan kamar saksi.
“Saksi (Salome) menerangkan bahwa baru malam itu korban tidak mau makan malam bersama saksi dan baru malam itu, korban tidak tidur sekamar dengan saksi,” kata Iptu Daniel.
“Saksi menerangkan bahwa biasanya korban setiap pagi memasak air untuk isi termos sebelum berkebun atau keluar rumah namun pagi itu saksi tidak melihat bekas api di dapur serta tidak ada air panas di termos,” lanjutnya.
Menanggapi hal itu lanjut Iptu Daniel, warga Welo melakukan pencarian di sekitaran Kampung serta di tempat-tempat yang sering dilalui dan didatangi korban. Pencarian itu telah dilakukan mulai dari hari Jumat (21/05/2021). Namun, sampai hari ini Rabu (2/6/2021) korban belum ditemukan.
“Upaya pencarian akan terus dilakukan guna mengetahui keberadaan korban,” tutup Iptu Daniel.
Kontributor: Arlan Nala.