Soe, detakpasifik.com- Ribuan keluarga Kamlasi menghadiri acara syukuran kenaikan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Simon Petrus Kamlasi (SPK) di Soe, Sabtu (31/8/2024).
Acara syukuran yang berlangsung meriah itu dihadiri ribuan keluarga, raja dan kepala suku dari berbagai wilayah di TTS, serta sejumlah tokoh dari Manggarai yang berdomisili di Kota Kupang, termasuk Anton Ali, Frans Ganggas, Benny Tuluk, Marsel Angkat, Agus Mahur, Daniel Ndiwa, Hendrik Manu, Flori Jedadu, Adi Guas, Marsel Jerahu dan Lois Gambut.
Perayaan dimulai dengan doa bersama, diikuti oleh upacara adat Natoni, yang menjadi inti dari acara. Selain itu, mantan Bupati TTS dua periode, Paul Mela, serta Bupati Sumba Tengah juga turut hadir untuk memberikan dukungan.
Dalam pidatonya, Brigjen Kamlasi menyatakan rasa syukur atas pencapaiannya di TNI, namun ia mengungkapkan tekadnya untuk lebih mengabdi kepada NTT.
Kamlasi, yang menganggap TTS sebagai kampung halamannya, berharap mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat TTS untuk pencalonannya sebagai gubernur NTT bersama Andry Garu.
“Saya ingin membawa perubahan dan melahirkan bintang-bintang baru dari NTT. Mari kita bersatu untuk kemenangan kita di TTS,” ujar Kamlasi, disambut tepuk tangan dan teriakan semangat dari para hadirin.
Andry Garu, calon wakil gubernur, menekankan pentingnya dukungan masyarakat TTS yang merupakan wilayah dengan jumlah pemilih signifikan.
Ia berkomitmen untuk bekerja keras agar Paket SIAGA dapat meraih kemenangan, terutama dengan menggalang dukungan di wilayah Flores, termasuk Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur.
Paul Mela, mewakili keluarga, menggarisbawahi bahwa Simon Petrus Kamlasi adalah satu-satunya putra Timor yang bertarung dalam Pilgub NTT. Ia mengimbau agar seluruh masyarakat TTS bersatu untuk mendukung Kamlasi dan mengungkapkan rasa terima kasih atas keputusan Kamlasi untuk meninggalkan jabatannya di TNI demi mengabdi untuk NTT.
“Marilah kita bekerja bersama dan menunjukkan kekuatan kita untuk mendukung putra terbaik kita, Brigjen Simon Petrus Kamlasi,” ajak Paul Mela.
“Kami berterima kasih karena beliau rela meninggalkan karier militernya demi masa depan NTT,” imbuhnya.***