Kupang, detakpasifik.com– Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin memanas. Para calon gubernur berupaya mendekatkan diri kepada masyarakat. Beragam strategi kampanye diterapkan, mulai dari pertemuan kecil hingga acara besar yang melibatkan ribuan pendukung.
Tiga pasangan calon gubernur yang terdaftar di KPU adalah Simon Petrus Kamlasi, Melki Laka Lena, dan Ansy Lema. Menjelang penetapan resmi oleh KPU, mereka terus menggelar kampanye untuk menarik perhatian pemilih.
Sorotan utama kini tertuju pada persaingan ketat antara dua pasangan calon, Simon Petrus Kamlasi dan Melki Laka Lena. Keduanya terlihat aktif melakukan kampanye di daerah yang sama namun pada waktu yang berbeda, menciptakan adu massa yang menarik perhatian publik.
Sebagai contoh, pada Senin, 16 September 2024, Melki Laka Lena melaksanakan kampanye di Kota Soe, TTS, dan mengklaim kehadiran sekitar 10.000 orang. Namun, banyak pihak meragukan klaim tersebut, terindikasi dari foto-foto yang beredar yang menunjukkan jumlah massa yang tidak mencolok. Beberapa media bahkan mencatat bahwa kehadiran massa Melki-Johni tidak lebih dari 3.000 orang.
Namun, klaim tersebut tampaknya tergeser oleh hasil kampanye pasangan SIAGA yang diadakan di lokasi yang sama pada 21 September 2024. Dalam acara tersebut, SIAGA dilaporkan berhasil menarik sekitar 25.000 pendukung.
Foto dan video yang menunjukkan kerumunan besar ini pun menyebar luas di media sosial, khususnya di NTT dan Kota Kupang.
Perbandingan ini jelas memperlihatkan perbedaan dalam kekuatan dukungan. Klaim kehadiran 25.000 orang dalam kampanye SIAGA secara signifikan mengalahkan angka 10.000 yang dinyatakan oleh Melki-Johni.
Dinamika saling klaim ini menambah warna dalam persaingan Pilgub NTT 2024, menciptakan ketegangan yang menarik untuk disimak.
Melalui berbagai strategi yang digunakan oleh masing-masing pasangan calon, masyarakat NTT dihadapkan pada pilihan yang semakin beragam menuju hari pencoblosan.*** (Juan Pesau)