Sigap Tangani Bencana Lewotobi, Mensos Apresiasi Aksi Nyata Pemuda Katolik NTT

Respon cepat dan aksi nyata Pemuda Katolik NTT dalam menangani dampak letusan gunung Lewotobi menuai pujian dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf. Dalam forum Rakernas Pemuda Katolik di Bogor, Mensos menyebut solidaritas mereka sebagai contoh pemuda yang tangguh dan berjiwa pelayan.

IMG 20250429 WA0013
Ketua Pemuda Katolik NTT, Yuvens Tukung pose bersama Mensos RI Saifullah Yusuf di sela-sela Rakernas Pemuda Katolik di Kota Bogor (foto: Pemuda Katolik NTT)

Bogor, detak-pasifik.com- Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan apresiasi tinggi terhadap kepedulian dan respons cepat Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam membantu penanganan bencana letusan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.

Pujian tersebut disampaikan langsung oleh Gus Ipul dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Katolik 2025, yang digelar pada Jumat, 25 April 2025, di Hotel Green Forest, Bogor, Jawa Barat.

“Saya sangat berterima kasih karena ketika terjadi letusan Gunung Lewotobi, Pemuda Katolik dari NTT langsung turun tangan. Mereka turut membantu para korban bersama para relawan lainnya,” ungkap Mensos di hadapan ratusan peserta Rakernas yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan bahwa keterlibatan langsung dalam aksi kemanusiaan seperti ini adalah contoh konkret peran strategis pemuda dalam pembangunan bangsa. Ia juga mengajak seluruh anggota Pemuda Katolik untuk terus memelihara semangat pelayanan sosial.

“Teruslah mencintai Indonesia dengan tulus. Jadilah pemuda yang tidak hanya unggul secara intelektual, tapi juga kuat secara moral,” pesannya.

Aksi Konkret Pemuda Katolik NTT di Tengah Bencana

Di tengah situasi darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi, Pemuda Katolik menunjukkan kepekaan sosial dan kemampuan mobilisasi yang patut dicontoh. Tak hanya menggalang bantuan secara nasional melalui jaringan Komda dan Komisariat Cabang (Komcab) di berbagai daerah, mereka juga turun langsung ke lapangan memberikan bantuan logistik dan tenaga.

Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung, mengungkapkan bahwa pihaknya turut mengutus relawan untuk membantu di dapur umum bersama TNI dan Polri. Selama kurang lebih dua minggu, mereka memasak dan membagikan makanan kepada ribuan warga yang mengungsi.

“Selain kebutuhan logistik, kami juga memberikan dukungan psikososial berupa kegiatan trauma healing bagi anak-anak,” ujar Yuven. Ia menegaskan bahwa semua upaya ini merupakan bentuk sederhana dari solidaritas dan tanggung jawab sosial Pemuda Katolik terhadap masyarakat.

Dalam Rakernas, Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, secara khusus menyoroti kepemimpinan Yuvensius Tukung yang dinilainya berhasil membawa angin perubahan bagi Pemuda Katolik NTT.

“Dulu, NTT dikenal sebagai Komda yang mengalami banyak tantangan untuk berkembang. Namun di bawah kepemimpinan Pak Yuven, transformasi luar biasa terjadi. Ia menjadi contoh nyata bagaimana organisasi bisa dikelola dengan hati,” ujar Gusma.

Ia mendorong seluruh kader untuk meneladani pendekatan kepemimpinan berbasis empati dan aksi nyata sebagaimana yang telah dilakukan oleh Komda NTT.

Rakernas Pemuda Katolik 2025 yang berlangsung pada 25–27 April ini mengusung tema “Kolaborasi Gerakan Nasional Pemuda Katolik dan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045.” Kegiatan ini menjadi wadah konsolidasi dan refleksi strategis seluruh jajaran pengurus Pemuda Katolik tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.

Rakernas ini dibuka langsung Menteri Sosial RI. Dengan semangat kolaboratif dan semangat pelayanan yang menyala, Pemuda Katolik menunjukkan bahwa mereka bukan hanya organisasi kader, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.** (Arto)