Tambolaka, detak-pasifik.com- Pulau Sumba, yang terletak di bagian selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang memukau dengan keindahan alamnya. Namun, bagi Simon Petrus Kamlasi, calon gubernur NTT, Sumba bukan sekadar destinasi wisata.
Dalam orasi politik yang berlangsung di tengah ribuan massa pada Senin, 11 November 2024, di Lapangan Galatama, Sumba Barat Daya, Simon menyatakan bahwa Pulau Sumba memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pariwisata NTT di masa depan, setelah Labuan Bajo.
“Pulau Sumba adalah kepingan surga yang jatuh di NTT. Pulau ini akan menjadi tujuan banyak orang untuk berkunjung. Pariwisata kita lengkap di Pulau Sumba, mulai dari wisata budaya, wisata bahari, hingga keindahan alam yang mempesona,” ujar Simon Petrus Kamlasi dengan penuh semangat.
Pariwisata, Budaya, dan Pertanian yang Bersinergi
Simon Petrus Kamlasi menegaskan bahwa keindahan alam Sumba tak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, tetapi juga budaya lokal yang terpelihara dengan baik. Pulau ini dikenal dengan tradisi yang kaya, mulai dari upacara adat yang masih dilestarikan, hingga kerajinan tangan khas Sumba yang unik. Namun, menurut Kamlasi, potensi Sumba tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata saja.
“Sumba juga memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan peternakan yang bisa mendukung sektor pariwisata. Pertanian dan peternakan yang produktif akan menciptakan rantai ekonomi yang saling mendukung. Kebutuhan pangan untuk sektor pariwisata bisa kita kelola sendiri, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar pulau,” jelasnya.
Dengan pengelolaan yang tepat, Sumba dapat mengoptimalkan sektor pertanian dan peternakan untuk mendukung industri pariwisatanya, seperti menyediakan bahan makanan lokal yang berkualitas tinggi untuk restoran dan penginapan. Menurut Kamlasi, pembangunan pertanian yang cepat menghasilkan atau quick yielding farming dan peningkatan sektor peternakan akan menjadi kunci suksesnya sektor pariwisata di Sumba.
Untuk mewujudkan visi ini, Simon Petrus Kamlasi berencana mengimplementasikan teknologi terkini dalam sektor pertanian. Salah satu contohnya adalah penggunaan geomembran untuk mengatasi masalah irigasi yang sering menghambat produktivitas pertanian di Pulau Sumba. Selain itu, ia juga berencana membangun embung dan jebakan air untuk menampung air hujan, agar tidak langsung masuk ke laut. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian di musim kemarau.
“Kita ingin mengurangi ketergantungan pada barang-barang dari luar, seperti bawang dan sayuran, yang selama ini kita impor dari pulau lain. Ini akan mengurangi capital flight dan memastikan uang berputar di dalam wilayah kita sendiri. Dengan demikian, pendapatan petani kita juga akan meningkat,” kata Simon Petrus Kamlasi.
Dengan keberhasilan dalam mengelola pertanian dan peternakan, ia percaya akan terjadi efek trickle down, di mana kemajuan di sektor pariwisata dan pertanian akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Sumba, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.
Dukungan Masyarakat Sumba Barat Daya
Kampanye Simon Petrus Kamlasi semakin mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Yuliana Mallo, salah seorang pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati SBD, Ratu B Wulla Tallu-Dominikus A R Kaka, menyatakan bahwa mereka akan mendukung paslon gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu pada Pemilu 27 November 2024.
“Kami pendukung Ibu Ratu-Angga ini, kami ingin menangkan paket Ratu-Angga di SBD dan menangkan paket SIAGA sebagai gubernur NTT. Jadi Kabupatennya kami pilih nomor urut 1 sementara provinsi, kami nomor urut 3,” ungkap Yuliana Mallo, yang turut hadir di lokasi kampanye Ratu-Angga.*** (Juan Pesau/TM)