Sinode GMIT Gelar Workshop Pelatihan Menulis Essai Ilmiah untuk Guru

Kupang, detak-pasifik.com- Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) telah sukses menggelar Workshop Pelatihan Menulis Essai Ilmiah berbasis Pengalaman Pembelajaran bagi para guru dari sekolah-sekolah GMIT. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 30 Januari hingga 1 Februari 2024, bertempat di Hotel New Aston Kupang ini diikuti oleh 60 guru yang berasal dari berbagai sekolah GMIT di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hadir dalam acara penutupan workshop, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT sekaligus Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) NTT, Winston Rondo, Ketua BPP Pendidikan Sinode GMIT, Pendeta Norman Nenohai, serta Gusti Rikarno mewakili Rumah Literasi Cakrawala NTT. Pada kesempatan tersebut, mereka memberikan apresiasi terhadap inisiatif Sinode GMIT dalam memberikan pelatihan literasi bagi guru-guru di lingkungan sekolah-sekolah GMIT.

Dalam sambutannya, Gusti Rikarno menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama yang terjalin antara Rumah Literasi Cakrawala NTT dan GMIT. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang merencanakan peluncuran Program Sekolah Menulis yang bertujuan untuk membentuk generasi penulis di NTT.

Klik dan baca juga:  Julie Laiskodat Motivasi Generasi Muda Kabupaten Kupang Pentingnya Literasi

“Saya sangat berterima kasih kepada GMIT. Kami dari Rumah Literasi Cakrawala NTT sedang merencanakan sebuah program bernama Sekolah Menulis, dan GMIT menjadi lembaga pertama yang membuka kelas ini. Kegiatan ini menjadi kelas pertama dalam program Sekolah Menulis Rumah Literasi Cakrawala NTT,” ujar Gusti

Sementara itu, Ketua BPP Pendidikan Sinode GMIT, Pendeta Norman Nenohai, menekankan pentingnya karya tulis sebagai sarana untuk mengabadikan ide dan gagasan.

“Tulisan-tulisan dan ide-ide kita, jika tidak dituangkan dalam bentuk tulisan, hanya akan menjadi sesuatu yang tidak berarti. Namun, jika diwujudkan dalam bentuk karya tulis, maka itu akan dikenang dan dibaca oleh generasi-generasi yang akan datang,” tegas Pendeta Norman.

Klik dan baca juga:  Pemkot Salatiga Bangga UKSW Menjadi Kampus yang Mendunia

Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo, juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan pelatihan literasi ini. Ia berkomitmen untuk memfasilitasi para guru yang mengikuti workshop hingga mereka dapat menghasilkan karya berupa buku.

“Saya mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Saya akan terus memfasilitasi peserta workshop sehingga mereka dapat memiliki karya tulis yang bermanfaat dalam bentuk buku,” kata Winston.

Workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan menulis para guru, yang diharapkan tidak hanya mengembangkan keterampilan literasi, tetapi juga mendorong guru-guru GMIT untuk lebih aktif berkontribusi dalam dunia literasi dengan menghasilkan karya tulis yang bermakna bagi masyarakat. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta yang merasa terbantu dalam mengasah keterampilan menulis mereka, serta mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang cara penulisan essai ilmiah berbasis pengalaman pembelajaran.

Klik dan baca juga:  SMPK Frateran Ndao Telah Memulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, semakin banyak guru yang mampu menyalurkan ide dan pemikirannya dalam bentuk tulisan yang dapat memberi dampak positif, baik bagi dunia pendidikan maupun masyarakat luas.** (JP)