LEWOLEBA, DETAKPASIFIK.COM- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang menggelar kegiatan sosialisasi pada Kamis, 1 Agustus 2024 yang bertujuan mendalami pemahaman masyarakat terhadap politik identitas dalam konteks Pilkada Serentak 2024. Bertempat di Kantor Desa ILEBOLI, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, acara ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Kepala Desa Adrianus Barak Uran dan aparat desa setempat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi yang akan datang, tetapi juga untuk memperkuat kesadaran akan keberagaman dan persatuan dalam pemilihan.
Arsen Setiawan, salah satu pemateri, menjelaskan bahwa politik identitas sering kali memecah belah masyarakat dengan mengutamakan kepentingan kelompok berdasarkan suku, agama, budaya, ras, dan golongan.
“Di tengah realitas Kepulauan Nusa Tenggara Timur yang kaya akan keberagaman ini, kita perlu menghindari penggunaan politik identitas yang bersifat divisif,” ujarnya.
Pemateri kedua, Ketua Bawaslu Kabupaten Lembata, Thomas Febri Bayo Ala, menekankan urgensi peran masyarakat dalam menanggapi dan mencegah dampak negatif politik identitas.
“Kita semua perlu proaktif dalam mencari kebenaran, menyebarkan informasi positif terkait pemilu, dan melaporkan pelanggaran yang terjadi,” paparnya.
Dalam konteks media sosial yang semakin berpengaruh, Thomas mengingatkan akan bahaya dari kampanye negatif yang bisa merusak keharmonisan sosial.
Dengan digelarnya sosialisasi tersebut, diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat Desa ILEBOLI dan sekitarnya. Masyarakat akan memahami dampak buruk dari perpecahan akibat perbedaan pandangan dan fanatisme berlebihan terhadap pasangan calon dalam Pilkada 2024
“Kami berharap agar demokrasi tetap utuh dan kehidupan bermasyarakat di Lembata dapat berjalan dengan baik,” kata Thomas.
Menurut Thomas, kegiatan ini tidak hanya mempertemukan berbagai stakeholder dari tingkat pemerintahan desa hingga tokoh masyarakat, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menjaga integritas pemilu dan mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKNT Unwira Kupang yang telah turut serta dalam upaya ini, semoga kolaborasi seperti ini dapat terus tumbuh untuk masa depan yang lebih baik bagi demokrasi lokal,” imbuhnya.*** (A1)