Kupang, detak-pasifik.com- Kepedulian terhadap sesama dalam kondisi darurat menjadi bukti nyata dari calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Petrus Kamlasi (SPK). Setelah mengetahui dampak dari bencana erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, SPK dengan sigap meninggalkan kegiatan kampanye yang sedang berlangsung di Pulau Sumba dan langsung terbang menuju lokasi bencana di Flores Timur, Selasa (5/11/2024). Langkah ini menunjukkan prioritas SPK terhadap kemanusiaan di atas kepentingan politik.
Bersama rombongan, calon gubernur yang dikenal dengan nomor urut 3 tersebut berangkat dari Bandara Umbu Mehang Kunda di Sumba Timur pada pukul 09.30 WITA. Setelah menempuh perjalanan udara yang sedikit terhambat oleh penutupan sementara jalur penerbangan komersial, SPK akhirnya berhasil melanjutkan perjalanan dengan pesawat pribadi menuju Bandara Wunopito di Lembata.
Pukul 15.20 WITA, SPK tiba di lokasi bencana dengan didampingi sejumlah tokoh penting dalam tim pemenangan, seperti Ketua Tim Pemenangan, Kristo Blasin, Ketua DPW PKS NTT, Anwar Hajral, serta sejumlah wakil dan relawan dari partai politik yang tergabung dalam timnya.
Kehadiran mereka di lokasi bencana menjadi bukti nyata komitmen untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi pada Minggu, 3 November 2024 lalu.
Bagi SPK, urusan kemanusiaan adalah hal yang lebih penting daripada sekadar kegiatan politik.
“Sejalan dengan tagline kami SIAGA, kami akan selalu siap dalam segala hal, termasuk menghadapi bencana,” ujar SPK dalam sambutannya.
Menurutnya, meskipun kondisi darurat ini terjadi di tengah-tengah masa kampanye, ia merasa bahwa tanggung jawab sosial untuk membantu sesama jauh lebih penting.
Dalam kesempatan itu, SPK menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada para korban erupsi.
“Kalian tidak sendirian, banyak pihak yang akan datang untuk membantu. Tetaplah optimis, karena selalu ada harapan dan kebaikan di balik setiap cobaan,” ungkapnya dengan penuh empati.
Kristo Blasin, Ketua Tim Pemenangan SIAGA, juga menambahkan bahwa kehadiran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini merupakan bagian dari komitmen untuk menunjukkan kepedulian langsung terhadap warga yang sedang mengalami kesulitan.
“Kami ingin melihat langsung kondisi di lapangan, menyapa masyarakat, dan memberikan motivasi kepada para korban,” ungkap Blasin.
Tidak hanya sekadar memberikan dukungan moral, SPK dan tim pemenangan juga membawa berbagai bantuan untuk para korban, seperti bahan makanan, tenda, toilet portabel, dan pakaian bekas. Bantuan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang sedang dalam kondisi darurat setelah letusan gunung yang menelan korban jiwa sebanyak 10 orang.
Respon cepat yang ditunjukkan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT ini menggambarkan kesiapan mereka untuk selalu berada di tengah-tengah masyarakat, baik dalam suka maupun duka.
“Dengan SIAGA, kami ingin menunjukkan bahwa kami siap mengelola alam NTT dengan bijak dan melindungi masyarakatnya dalam segala situasi,” tegas Blasin.
Pukul 16.10 WITA, setelah perjalanan panjang, SPK bersama tim akhirnya mendarat di Bandara Wunopito Lembata dan langsung bergerak menuju lokasi bencana untuk memberikan dukungan kepada para korban. Kehadiran mereka di tengah-tengah situasi sulit ini memberikan harapan baru bagi warga Flores Timur, yang merasa didukung dan tidak ditinggalkan.
Kegiatan kemanusiaan ini bukan hanya menunjukkan komitmen SPK dalam menanggapi bencana, tetapi juga menjadi simbol dari prinsip kepemimpinan yang peduli dan siap terjun langsung untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.*** (Juan Pesau/TM)