Tahun baru bukan sekadar pergantian angka pada kalender, melainkan sebuah momen yang sarat makna. Ia mengajak kita untuk menengok jejak langkah yang telah kita tempuh, mensyukuri nikmat yang telah diberikan, serta menata kembali niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang.
Menurut seorang psikolog, JO-Ann Winklstein (2020), mengucapkan selamat tinggal pada tahun yang lalu memungkinkan kita untuk mengungkapkan perasaan, membentuk cara kita mengenang momen-momen tertentu, serta menyusun pilihan untuk langkah-langkah yang akan datang. Dengan kata lain, perpisahan dengan tahun yang telah berlalu memberi kita rasa akhir yang menandai awal perjalanan menuju fase kehidupan berikutnya.
Di Kota Kupang, hiruk-pikuk menyambut pergantian tahun begitu terasa. Antusiasme masyarakat untuk menyambut Tahun Baru 2025 tampak jelas dari berbagai persiapan yang dilakukan, mulai dari kebersamaan dengan keluarga, teman, hingga sanak saudara.
Hari ini, hampir semua orang keluar rumah dengan beragam tujuan. Toko-toko yang menjual pakaian, sepatu, hingga pernak-pernik lainnya dipenuhi pengunjung, bahkan para pelayan dan kasir kewalahan melayani pembeli. Penjualan daging babi yang menjadi tradisi masyarakat pun tampak di berbagai sudut Kota Kupang.
Antusiasme ini telah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kota Kupang. Namun, di tengah euforia tersebut, pergantian tahun juga seharusnya menjadi waktu untuk refleksi. Ini adalah saat untuk merenungkan apa yang telah kita lakukan selama 2024, agar kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi 2025 dengan semangat dan harapan baru.
Percikan kembang api yang menggemparkan di menit-menit terakhir tahun 2024 menjadi simbol penghapusan segala keluh kesah dan penyesalan yang mungkin masih membekas. Cahaya gemerlap dan suara letusan ribuan kembang api menyebarkan kebahagiaan dan optimisme, menandakan dimulainya lembaran baru di Tahun Baru 2025.
Namun, di balik kegembiraan tersebut, ada sebuah pertanyaan yang patut kita renungkan bersama: Akankah Tahun 2025 membawa nilai-nilai baru dalam hidup kita? Apa yang akan kita lakukan untuk menjadikan tahun ini lebih bermakna dan penuh tujuan?
Semoga Tahun Baru 2025 menjadi awal yang penuh harapan, makna, dan perubahan positif bagi masyarakat Kota Kupang dan bagi kita semua.
(Arsen Setiawan)