Salatiga, detakpasifik.com – Setelah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, mencapai usia 68 tahun, yang dirayakan sangat meriah di Balairung, Sabtu, 30 November 2024 kemarin, kini salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia itu melangkah ke panggung internasional.
Tekad itu menjadi semacam magma bagi civitas academica UKSW setelah mereka merajut perjalanan panjang sejarah pencerahan intelektual di Indonesia. Seperti dilaporkan wartawan detakpasifik.com Pius Rengka dari Salatiga, menyebutkan bahwa UKSW kian menuju universitas yang bermain di panggung internasional.
Hal itu sangat masuk akal lantaran pada usia ke 68 UKSW telah mengantongi akreditasi institusi dengan predikat Unggul pada tahun 2023, sebuah pencapaian yang menandakan kualitas tata kelola dan penyelenggaraan pendidikan dengan standar tertinggi. Selain itu banyak tenaga dosennya tamatan dalam dan luar negeri yang berusia sangat belia. Beberapa di antaranya adalah jebolan universitas kesohor di belahan dunia seperti, Harvard University, Sorbonne Prancis, Universitas Taiwan, Korea, Jepang, Belanda, Inggris dan Australia.
Capaian ini menjadi fondasi kuat bagi UKSW untuk melangkah lebih jauh ke panggung internasional. “Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah saat UKSW masuk dalam pemeringkatan QS World University Ranking (WUR) Asia 2025, sebagai new entrant dalam kategori Asia Region,” ujar Rektor Intiyas. Dalam pemeringkatan ini, UKSW menempati peringkat ke-153 di Asia Tenggara dan berada di posisi ke 851-900 di Asia Pasifik.
UKSW juga terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kinerja mutu di bidang riset dan publikasi. Rektor Intiyas mengungkapkan bahwa jumlah dosen berinovasi telah mencapai 156 orang, sementara produk inovasi tercatat sebanyak 97 produk. “Kami terus mendorong karya inovasi dosen dan mahasiswa agar kontribusi mereka semakin optimal,” tambah Rektor Intiyas.
Bukti pencapaian dalam delapan indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi swasta, UKSW berhasil meraih hibah Program Riset Inovasi Pembelajaran senilai 400 juta rupiah. Hibah ini juga mendukung implementasi program Talenta Merdeka, yang menjadi bagian dari remodelling kurikulum UKSW demi mencetak lulusan unggul dan adaptif di era global.
Para mahasiswa UKSW membukukan sejumlah prestasi gemilang. Lebih dari 600 mahasiswa berhasil meraih penghargaan di 63 kompetisi tingkat nasional sepanjang tahun 2024, sementara 296 mahasiswa berprestasi di 13 kompetisi tingkat internasional. Tidak hanya itu, siswa Sekolah Kristen Satya Wacana dari jenjang Taman Kanak-kanak hingga SMA turut menyumbangkan 591 prestasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional, yang membuktikan bahwa semangat keunggulan UKSW telah merasuk hingga ke pendidikan dasar.
Sementara itu, upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, UKSW meluncurkan program GESIT (Gerakan Akselerasi Inkubasi Talenta), yang menyediakan mentoring dan dana riset, serta publikasi calon guru besar. Hasilnya, hingga akhir 2024, UKSW berhasil mencapai 15 dari 20 guru besar yang ditargetkan pada tahun 2027.
Di tengah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), UKSW menempatkan pendidikan humanis. “Pendidikan di UKSW tidak kehilangan Satya Wacana-nya, nilai-nilai humanis yang menjadi ciri khas kami. Dengan tekad yang bulat, kita terus bekerja sama untuk mewujudkan UKSW menuju world class university (WCU),” pungkasnya.
Pencapaian inovasi ini menandaskan bahwa UKSW terus melangkah untuk berdampak bagi dunia dan berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 Pendidikan Berkualitas, SDGs 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDGs Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat, SDGs 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
(dp/pr)
