Kupang, detak-pasifik.com – Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang menggelar kuliah umum bertema “Membayangkan NTT 2045”, Kamis (1/5/2025). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-40 Program Studi Ilmu Pemerintahan dan menghadirkan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, sebagai pembicara utama.
Dalam perbincangannya dengan detak-pasifik.com, Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Eusabius Separera Niron, menjelaskan bahwa tema ini dipilih sebagai bentuk refleksi awal pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang baru, sekaligus untuk membahas arah dan prospek pembangunan daerah menuju tahun 2045.
“Melalui kuliah umum ini, kami ingin mengetahui seperti apa visi-misi Gubernur dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Kita menghadapi realitas bahwa kemiskinan masih tinggi, stunting dan gizi buruk menjadi persoalan serius, dan beberapa proyek pembangunan justru memicu konflik agraria,” ujar Eusabius.
Mantan aktivis GMNI Cabang Kupang yang akrab disapa Eston Niron itu menambahkan bahwa kuliah umum ini juga menjadi sarana kritis untuk melihat apakah pembangunan NTT akan membawa harapan, atau justru menimbulkan kecemasan.
“Apakah kita akan benar-benar menuju Indonesia Emas, atau malah Indonesia Cemas?” ujarnya.
Eston juga menekankan peran penting kampus sebagai mitra strategis pemerintah daerah. “Banyak riset dan kajian kampus yang dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan kebijakan publik, termasuk dalam reformasi birokrasi,” jelasnya. Ia menyebutkan bahwa Program Studi Ilmu Pemerintahan berkomitmen mencetak generasi emas 2045 yang kritis, progresif, dan berakar pada nilai-nilai kearifan lokal.
Kurikulum dirancang untuk membentuk profil lulusan seperti aparatur sipil negara, aktivis di lembaga masyarakat, hingga peneliti kebijakan. “Melalui pendekatan Merdeka Belajar, kami aktif menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta program ekstra dan non-ekstrakurikuler yang mendukung capaian tersebut,” tambahnya.
Gubernur NTT Dorong Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045
Dalam kuliah umum yang bertajuk “Ayo Bangun NTT!”, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan seruan kolaboratif untuk membangun NTT yang maju, cerdas, sehat, sejahtera, dan berkelanjutan. Ia menyoroti sejumlah tantangan pembangunan daerah, mulai dari kemiskinan, stunting, ketimpangan wilayah, rendahnya kualitas SDM dan pemanfaatan teknologi, hingga ketahanan pangan yang masih rentan.
Meski demikian, Gubernur optimistis dengan potensi yang dimiliki NTT, seperti sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan energi terbarukan. “NTT memiliki 1.637 destinasi wisata dan lebih dari 10.800 pelaku usaha ekonomi kreatif. Ini adalah kekuatan ekonomi lokal yang harus diberdayakan,” tegasnya.
Dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045, Pemerintah Provinsi NTT menetapkan tujuh pilar pembangunan prioritas: ekonomi berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, infrastruktur merata, kesehatan, pendidikan, reformasi birokrasi dan HAM, serta kolaborasi multipihak.
Sepuluh program unggulan yang disebut “Dasa Cita” menjadi peta jalan pembangunan NTT, antara lain pengembangan industri berbasis sumber daya lokal, pemberdayaan perempuan dan generasi muda, penguatan sektor pariwisata, jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, pengembangan sekolah vokasi unggulan, dan digitalisasi layanan publik.
Gubernur juga menggarisbawahi pentingnya kemitraan antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam kerangka pentahelix. “Kami mengundang akademisi dan seluruh elemen masyarakat untuk menjadi bagian aktif dalam pembangunan NTT,” ajaknya.
“Dari gerbang terselatan NKRI, mari kita songsong Indonesia Emas 2045. Ayo Bangun NTT!” tutupnya. (Arsen Setiawan)