NTT  

Viktor Laiskodat Disanjung, Tak Tersaing di Lerebaing

002462700 1564048290 whatsapp image 2019 07 25 at 3.56.40 pm
Pantai Mali, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar/Dinny Mutiah).

Lerebaing, Kalabahi, detakpasifik.com – Imam Masjid At-Taqwa, Ahmad Malaila, 51 tahun, tak tahu persis cara terbaik mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Hal serupa diakui Bupati Alor, Amon Djobo. Tetapi keduanya berjanji setia di jalan politik bersama Viktor Laiskodat.

Dalam kesaksian Ahmad Malaila dan Amon Djobo, bahwa dari pengalaman keduanya, duet kepemimpinan NTT inilah yang terbaik karena Viktor Jos telah membebaskan sebagian rakyat Alor Selatan dari penjara jalan raya.

Penduduk Dusun Lerebaing, Desa Wakapsir, Kecamatan Abad Selatan, Kabupaten Alor, yang ditemui Selasa, 23 Agustus itu, merasa terbebas dari kungkungan penjara jalan sepanjang hidupnya.

Ahmad Malaila nyaris menangis tatkala dia bertutur tentang kisah derita rakyat Alor belahan selatan. Mereka pergi pulang Kalabahi dengan derita panjang.

Kecuali jaraknya amat jauh, topografi alam mencapai Lerebaing pun tak segampang dibayangkan melalui peta buta. Jalan mendaki, sempit, kelokan tajam, jurang kiri kanan jalan. Hanya nasib baik sajalah yang meluputkan perjalanan menuju ke sana.

Apalagi kendaraan roda dua yang melintas di jalur itu sempurna berlari tanpa klakson. Nyaris semuanya tidak punya pelat nomor polisi yang jelas. Motor pun dikendalikan dengan kecepatan yang sungguh merisaukan.

Jarak tempuh Kalabahi – Lerebaing, 45 km. Memang masih banyak bagian jalan buruk. Untuk mencapai lokasi tempat di mana Ahmad Malaila tinggal, waktu tempuh paling cepat dua jam. Itu pun jika kendaraan luput dari ban pecah atau mogok di jalan terjal dan bertebing curam tanpa dekat bengkel. Meski demikian, imam masjid ini mengakui, jalan Moru-Kalabahi telah banyak memberi harapan dan pembebasan.

whatsapp image 2022 08 25 at 21.23.27
Imam masjid tertua di Pulau Alor.

Dia seperti ditakdirkan untuk menjaga tepi selatan Pulau Alor, tempat di mana masjid paling tua di Kabupaten Alor itu. Masjid Lerebaing dibangun kasultanan Ternate pada 1623.

Dia berceritera. Puluhan tahun sejak Indonesia merdeka kondisi jalan Moru-Kalabahi rusak berat. Jika pun toh ada intervensi pemerintah provinsi, tetapi intervensi itu hanya memoles satu kilometer.

Seiring perjalanan waktu, jalan rusak lagi karena pengerjaannya tidak bermutu. Padahal, menurut Ahmad, itu jalur cukup ramai. Akses darat satu-satunya dari selatan Pulau Alor menuju ibu kota Kalabahi.

Klik dan baca juga:  Rekaman Suara Diduga Yeskiel Loudoe Beredar, Isinya Singgung Agama Katolik dan Flores

Akibatnya, akses rakyat menuju ibu kota Kabupaten Alor, Kalabahi, sungguh sangat terbatas. Alternatif lain, melalui laut dengan perahu motor yang ditempuh 6 jam perjalanan.

Belum lagi ongkos stres dan kendaraan rusak akibat jalan amat sangat buruk itu. Dia lalu menyimpulkan, bahwa pemerintah provinsi tidak hadir di tengah penderitaan masyarakat selama ini. Tetapi kehadiran pembangunan infrastruktur jalan provinsi telah menguak harapan ke masa depan. Mobilitas manusia dan kendaraan serta dagangan petani dapat diangkut pasti menuju Kalabahi.

Hal senada diakui Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor, Mesak Tapua Blegur. Dia menyebutkan, jalan Moru – Kalabahi sepertinya luput dari perhatian pemerintah provinsi sebelum kepemimpinan Viktor Jos.

Jalan itu dibiarkan merana. Padahal  itu jalan provinsi. Tetapi, kabar baik tiba tahun 2021. Jalan dikerjakan tuntas. Akibatnya, waktu tempuh berkurang. Akses rakyat dan barang ke Kalabahi lancar.

Kondisi itu pun diakui Abraham M. J. Panduwal (Kabid Adat dan Budaya) dan Syahbudin Made (Kasie Pembinaan dan Kelembagaan) serta Sofia M. Kamba (Kasie Adat dan Tradisi) dari kantor Dinas Kebudayaan yang sejak 21 hingga 24 Agustus mendampingi detakpasifik.com menuju masjid tertua di Lerebaing.

Pada 2021, ujar Ahmad sembari merunduk, jalan provinsi 15 km Kalabahi – Moru itu tuntas dikerjakan. “Ini perubahan sangat dahsyat. Ini jelas perubahan yang membebaskan. Perubahan ini pun sekaligus mengurangi derita rakyat bagian selatan Pulau Alor,” ujarnya.

Menurut kesaksian imam masjid tertua di Pulau Alor itu, jalan Kalabahi-Moru telah sangat lama menjadi penjara bagi penduduk di belahan Moru hingga dusunnya nun jauh di tepi selatan Pulau Alor. Meski jarak tempuh Kalabahi-Moru 15 kilometer, tetapi waktu tempuhnya 1,5 jam. Sekarang waktu tempuh Moru-Kalabahi 15 menit.

“Pengalaman jalan buruk itu sangat menyiksa. Saya dapat mengklaim opini rakyat di wilayah ini sekarang. Viktor Laiskodat disanjung. Maka saya pastikan, dalam urusan apa pun ke depan Viktor tak bakal tersaingi,” katanya dengan nada serius.

Kecuali itu, tokoh agama berpengaruh di Lerebaing ini menyebutkan arti penting peran Julie Sutrisno Laiskodat, anggota DPR RI. Julie Laiskodat memberi bantuan pribadi 500 sak semen untuk menambal beberapa titik jalan rawan kecelakaan.

Klik dan baca juga:  Hari Lahir Pancasila Direncanakan Dirayakan Secara Nasional di Ende

Menurut Ahmad, dirinya dan seluruh rakyat di wilayah selatan Alor sangat berterima kasih kepada Ibu Julie. Ahmad menyebutkan bahwa Ibu Julie Laiskodat selalu jujur berkata tentang bantuan-bantuannya dan perannya mewakili rakyat NTT di Jakarta.

Kata Ahmad: “Kami di Alor hanya mengenal Julie Laiskodat. Dia membantu kami dari hati dan bahkan menginformasikan sejelas-jelasnya seluruh jenis bantuan yang diberikan kepada rakyat.”

Pendapat serupa Amon Djobo

Bupati Alor dua periode, Amon Djobo, berpendapat serupa. Dia mengatakan, Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi adalah pasangan kepemimpinan politik yang serasi.

Keduanya membagi tugas dan fungsi dengan sangat jelas. Karena itu, jarang dan bahkan tidak pernah terdengar ada konflik kepentingan di antara mereka. Juga tidak pernah terdengar keterlibatan keduanya dalam urusan pengerjaan dan pembagian proyek-proyek.

“Malah sebaliknya saya mendengar Gubernur banyak mengeluarkan uang pribadi untuk menolong rakyat NTT karena anggaran pendapatan belanja daerah tidak memadai,” ujar Amon Djobo.

Dikatakannya, Viktor Laiskodat selaku pemimpin sanggup menggerakkan perubahan cara pikir rakyat NTT. Dalam konteks rakyat di Kabupaten Alor, Gubernur Viktor adalah pembebas rakyat Alor karena dia jujur berpikir, jujur berkata-kata, jujur bersikap dan jujur menolong kaum menderita.

“Saya belum pernah melihat dedikasi pemimpin setinggi ini. Saya kerap mendampingi beliau ke kampung-kampung. Beliau menginap di kampung. Beliau mendengar langsung keluhan dan tuntutan rakyat. Saya tidak temukan pemimpin sejenis ini sebelumnya selepas Orde Baru tumbang,” akuinya.

60b7384abfa68
Amon Djobo. Foto/Kompas.

Menurut Amon Djobo, kepemimpinan ala Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi itu perlu dirawat baik-baik dan ditiru oleh para pemimpin di kabupaten dan kota.

Dirinya tiap Jumat hingga Minggu ke kampung-kampung. Djobo memotivasi rakyat untuk bekerja keras seturut arahan dan motivasi Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi.

“Dukungan politik rakyat di Kabupaten Alor sepenuhnya diberikan kepada Viktor Jos. Mereka berbuat konkret yang dirasakan langsung oleh rakyat,” ujar Bupati Alor ini.

Menjawab pertanyaan detakpasifik.com bahwa apa yang dilakukan Viktor Jos sesungguhnya merupakan kewajiban konstitusional pemerintah, Amon Djobo berkata:

“Justru banyak pemimpin tidak mengerjakan apa yang menjadi kewajiban konstitusionalnya. Viktor Jos, melakukan kewajiban konstitusional dengan tekun sambil mendera diri mereka sendiri. Mereka tidur dengan rakyat, merasakan penderitaan rakyat, makan bersama rakyat, makan dan minum dari apa yang dimiliki rakyat. Itu luar biasa. Komitmen sejenis ini sangat langka. Saya sudah 40-an tahun ada di daerah, jadi saya tahu persis kelakuan para pemimpin di NTT,” ujarnya.

Klik dan baca juga:  Koperasi Kredit Swasti Sari Telah Menjadi Penggerak Ekonomi Rakyat NTT

Meski masih banyak capaian yang belum menuntaskan penderitaan rakyat NTT, tetapi menurut Amon Djobo, kepemimpinan politik jenis ini secara kontekstual sangat diperlukan justru karena banyak terobosan yang dilakukannya.

Terobosan yang diambil itu menimbulkan turbulensi politik. Tetapi, tujuannya jelas yaitu untuk membebaskan rakyat NTT dari penderitaannya.

Dia menyebutkan beberapa terobosan yang sangat fenomenal dan spektakuler, yaitu program tanam jagung panen sapi yang capaiannya mulai tampak di beberapa tempat di NTT seperti Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya, terobosan atas kebijakan status Pulau Komodo menjadi kawasan urusan konkuren, terobosan kepemerintahan seperti penempatan penjabat bupati dan wali kota dengan hanya mengusulkan satu calon saja. Terobosan menuntaskan jalan provinsi rusak berat di seluruh NTT.

“Saya kira ini beberapa terobosan spektakuler. Jika semua jenis terobosan itu belum sempurna ya benar karena hanya Tuhan yang sempurna. Tetapi terobosan-terobosan itu telah mengubah cara pikir rakyat, cara pikir pemerintah baik pemerintah desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi,” ujar Djobo.

“Menurut saya Pak Viktor berani melakukan terobosan dan mendobrak banteng-banteng kuasa ke atas (Jakarta) dan ke bawah (kabupaten dan kota). Beliau berani melakukan terobosan yang dianggapnya baik untuk kepentingan rakyat, karena dia jujur,” ujar Amon Djobo menutup pembicaraannya dengan detakpasifik.com di Kalabahi, Selasa, 23 Agustus.

 

(dp/pr)