NTT  

Wagub Nae Soi Temui Gubernur Jawa Barat, Minta Dukungan Jadi Tuan Rumah PON XXII

whatsapp image 2022 02 01 at 17.14.03
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soi.

detakpasifik.com – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soi selaku Ketua Umum KONI NTT mengunjungi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sekaligus meminta dukungan untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan PON 2028.

Pertemuan pun dilaksanakan di ruang kerja Gubernur Jawa Barat pada Senin (31/1). “Direncanakan PON XXII tahun 2028 adalah PON Nusa Tenggara, mohon dukungan dari Gubernur Jawa Barat karena NTT dan NTB adalah Sunda Kecil, untuk itu diharapkan dukungan dari Sunda Besar untuk Sunda Kecil karena voting pemilihan tuan rumah PON XXII terjadi bulan April ini nanti,” ungkap Wagub Josef.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada kesempatan itu mengatakan, secara prinsip Provinsi Jawa Barat siap dukung. Dia pun mengusulkan, pada pemilihan tuan rumah PON XXII pada April mendatang tidak dilakukan secara voting, tetapi melalui musyawarah.

Klik dan baca juga:  Bank NTT “Gempur” Virgin Coconut Oil (VCO) di Golo Muntas

“100 persen, Jabar siap dukung dan bantu lobi ke provinsi lain untuk dukung PON Nusa Tenggara, kita harus upayakan tidak melalui voting, melalui musyawarah mufakat saja. Saya mendukung PON Nusa Tenggara karena saya mencintai tanah Nusa Tenggara,” kata Gubernur Kamil.

Gubernur Kamil mengakui, di Jawa Barat olahraga cukup berkembang karena ada sport science, dan fakultas sport science-nya. “Silahkan NTT bangun sport science di NTT atau datang belajar di sini,” ajaknya.

whatsapp image 2022 02 01 at 17.14.04

Sementara itu, Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad Saefudin mengungkapkan keberhasilan olahraga di Jawa Barat dikarenakan dukungan penuh pemerintah dan masyarakat dalam memajukan olahraga di daerah itu.

Klik dan baca juga:  Baru Berusia 6 Tahun PT Jamkrida NTT Raih Penghargaan Prestisius

“Kami terus mencari dan menata sumber atlet dan didata by name by address. Seluruh fasilitas yang tersedia tidak didapat dari pemerintah saja, tapi melibatkan semua pihak. KONI Jabar melihat (yang tidak dilihat KONI lain) yaitu sentuhan kepada para atlet. Banyak atlet yang tidak disentuh. Sentuhan kebanyakan hanya sampai di pengurus. Komponen utamanya adalah latihan, makanan dan kesehatan,” ungkap Ahmad Saefudin.

Menurutnya, atlet pun harus bisa dibiayai menjadi sarjana dan harus ada digitalisasi data atlet, serta menjadi pemahaman bersama bahwa olahraga bukan hanya prestasi tapi juga bangunan bisnis, ekonomi dan UMKM.

Klik dan baca juga:  Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi: Saya Membaca Maka Saya Tahu

 

(dp)