Yayasan Somba Mori Go Gelar Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD, SMP dan SMA di Kabupaten Manggarai

Whatsapp Image 2021 10 02 At 20.13.40

Ruteng, detakpasifik.com – Yayasan Somba Mori Go (YSMG) menggelar Lomba Cerdas Cermat (LCC) tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas pada Jumat (1/10/2021).

LCC yang digelar di Gereja Stasi Anam, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT ini diikuti sebanyak 11 SD, 10 SMP dan 10 SMA.

Bupati Manggarai, Herybertus G L Nabit menyatakan rasa terima kasih kepada Yayasan Somba Mori Go yang telah menginisiasi pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat ini.

“Kegiatan ini mengingatkan kembali bahwa anak-anak kita harus tetap mendapat pendidikan pada situasi apapun,” ujar Bupati Hery saat diwawancarai Tim YSMG.

Ia menambahkan, selain untuk membangun mental kompetitif pada anak-anak peserta lomba, kegiatan ini pun dapat memberi gambaran mengenai situasi dan mutu pendidikan kita pasca-pandemi dalam dua tahun terakhir.

“Semoga akan semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Manggarai. Kolaborasi multipihak niscaya membawa kemajuan,” katanya.

Klik dan baca juga:  SMAK Syuradikara Menggelar UKBI bagi Semua Peserta Didik

Sementara itu, Boni Hargens, Pendiri sekaligus Pembina Yayasan SMG mengatakan, perlombaan ini dibuat untuk merayakan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2021 dan bertujuan membangun semangat nasionalisme dan moral keimanan siswa.

“Karena bangsa di masa depan membutuhkan insan yang cerdas, nasionalis dan berakhlak baik. Yayasan berkomitmen untuk terus membangun literasi dan pencerdasan masyarakat di NTT sekaligus menumbuhkembangkan semangat cinta tanah air,” ujar Boni.

Penguatan Iman Kekatolikan

Kegiatan LCC yang diadakan guna menambah wawasan serta memperdalam iman Katolik dikalangan anak-anak dan remaja ini mengusung tema “Menjadi Pribadi yang Berkarakter Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila dan Teladan Hidup Para Kudus”.

Whatsapp Image 2021 10 02 At 20.13.39
Penyerahan Piala Juara 1 Lcc Tingkat Sma Kepada Sekolah Menengah Agama Katolik St. Stefanus Ketang

Peserta yang mengikuti lomba diharapkan kelak menjadi pribadi yang berintegritas tinggi dan selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.

“Mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam agama, suku, ras dan budaya serta adat istiadat sehingga anak-anak dan remaja masa kini tidak tergerus arus kemajuan yang mengakibatkan lupa akan hakikatnya sebagai masa depan bangsa,” ungkap Doroteus Jemuru, Ketua Panitia LCC kepada detakpasifik.com pada Sabtu, (2/10/2021).

Klik dan baca juga:  Rektor UI Rangkap Jabatan, Statuta Dirubah

Selain itu, anak-anak dan remaja yang mengikuti lomba ini juga diharapkan mampu meneladani hidup orang kudus Katolik yang mempunyai kisah hidup yang menginspirasi dalam perjuangan mereka mempertahankan dan menjalani keimanan akan Yesus Kristus.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai, Fransiskus Gero yang turut hadir dalam kegiatan itu juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Yayasan Somba Mori Go.

“Kita akan terus kembangkan dan budayakan kompetisi mutu secara berjenjang untuk melahirkan siswa berprestasi. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Manggarai yaitu “Manggarai yang Maju, Adil dan Berdaya Saing” yang dijabarkan misi meningkatkan mutu sumber daya manusia,” kata Fransiskus.

Fransiskus melanjutkan, untuk mendukung kegiatan dan membantu siswa pada jalur berprestasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bupati dan wakil bupati akan menandatangani sertifikat atau piagam penghargaan sebagai bukti prestasi yang diperoleh siswa.

Klik dan baca juga:  Menakar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

“Pendidikan menjadi urusan bersama, kami terbuka untuk menerima masukan dari semua pihak untuk kemajuan pendidikan di kabupaten Manggarai,” tambah Fransiskus.

Sementara itu, Pemerhati Pendidikan Manggarai, Romo Frans Sawan, Pr dalam sambutan menekankan pentingnya budaya membaca. Ia mengisahkan, kunci keberhasilan hidup Boni Hargens yang sukses meraih gelar Doctor of Philosophy di Amerika Serikat adalah dengan membangun kultur membaca. Menurut Romo, membaca mampu membawa kita mencapai apa yang diimpikan terutama dalam dunia pendidikan.

“Kegiatan lomba cerdas cermat merupakan kesempatan mengevaluasi penguasaan terhadap materi bacaan sekaligus menumbuhkan budaya baca dalam diri peserta,” kata Romo Frans sembari menaruh asa pada generasi muda memiliki pribadi yang berkarakter sekaligus turut terlibat dalam upaya mengangkat kualitas pendidikan Indonesia. (Heri)