Yayasan Tanpa Batas Bersama Pemda Kabupaten TTS Tangani Gangguan Penglihatan

whatsapp image 2021 11 25 at 21.31.30
Tenaga kesehatan sedang memeriksa kesehatan mata pada masyarakat di Puskesmas Kapan. Foto/Yohan.

Kupang, detakpasifik.com – Yayasan Tanpa Batas (YTB) bersama stakeholder Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) berkolaborasi dalam meningkatkan temuan kasus gangguan penglihatan. Kampanye kesehatan mata ini bertempat di halaman Puskesmas Kapan pada Kamis (25/11/2021).

Kampanye yang mengusung tema menggunakan bahasa Mollo Nek Ho Matam atau dalam bahasa Indonesia berarti sayangi matamu ini mengedepankan sosialisasi kesehatan mata dan pemeriksaan mata bagi masyarakat di Kecamatan Mollo Utara dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Bapeda Kabupaten TTS, Camat Mollo Utara dan Puskesmas Kapan.

Direktur YTB Deni Sailana menyampaikan, gangguan penglihatan terjadi pada semua kelompok umur. “Menurut data Kemenkes kelainan refraksi yang tidak ditangani adalah penyebab pertama gangguan penglihatan sebanyak 42%, sementara penyebab pertama kebutaan adalah katarak sebanyak 51%,” kata Sailana dalam keterangan yang diterima detakpasifik.com.

Yus Nenosono, perwakilan Dinas Kesehatan Kab TTS merasa senang dengan kampanye kesehatan mata ini. Masalah kesehatan mata kata dia, masih diabaikan meskipun mata merupakan alat indera yang sangat penting.

Klik dan baca juga:  Sambut Kedatangan Jokowi di Lembata, Masyarakat Membludak di Jalan

“Kegiatan yang diadakan hari ini sangat luar biasa sehingga masyarakat harus memanfaatkan hal ini dengan baik dan semoga ke depannya kegiatan seperti masih tetap diadakan,” katanya.

Pengaruhi ekonomi rakyat

Yohanis A Manuk yang mewakili Bapeda Kab TTS dalam keterangannya mengatakan, kebutaan secara tidak langsung akan mempengaruhi ekonomi masyarakat. Jika ada satu anggota keluarga yang mengalami kebutaan pasti akan berpengaruh kepada anggota keluarga yang masih produktif untuk mengurusnya sehingga waktu tidak dapat digunakan untuk bekerja.

“Kesehatan mata masih dilupakan oleh Pemda sehingga kegiatan seperti ini jangan hanya di Puskesmas Kapan saja, melainkan diadakan di wilayah puskesmas lainnya untuk menjangkau masyarakat TTS,” ungkap Kabid Sosbud Bapeda Kab TTS ini.

Klik dan baca juga:  Jokowi Kunjungi Korban Bencana di Flores Timur dan Lembata

Camat Mollo Utara, Efraim Letik mengatakan kegiatan seperti ini sangat baik dikarenakan masyarakat langsung mendapatkan pemeriksaan mata. Tidak sekadar memberikan edukasi.

“Kegiatan ini ke depannya semoga tetap masih diadakan lagi dan masyarakat yang nantinya mendapatkan pemeriksaan dan  mengalami gangguan penglihatan dapat difasilitasi untuk layanan pengobatan dan operasi,” ungkap Efraim.

Dia berharap melalui kegiatan ini banyak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kapan dapat diperiksa dan dirujuk ke Kupang jika memerlukan penanganan lanjutan.

Beny Simanjuntak, mengaku sangat bangga dengan kegiatan ini karena sangat membantu masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang mengalami gangguan penglihatan. “Gangguan penglihatan masih belum menjadi perhatian karena program di puskesmas masih berfokus kepada penyakit menular,” kata Beny, Kapus Kapan.

Sementara itu, Soleman Koro salah satu pasien dari Desa Oebesi yang mendapatkan layanan pemeriksaan mata merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Hal itu dikarenakan banyak masyarakat Mollo Utara yang mengalami gangguan penglihatan bahkan sampai kebutaan mendapatkan pemeriksaan dari tenaga kesehatan.

Klik dan baca juga:  Kolaborasi Pemerintah dan Gereja Majukan NTT

Dari hasil pemeriksaan itu, terdapat 105 orang yang mengalami gangguan penglihatan. Dan 30 orang di antaranya harus dilakukan penanganan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

 

(dp)