Kupang, detakpasifik.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir dalam perayaan 50 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2022 di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Di hadapan para pengusaha muda, Jokowi mengajak anggota untuk memanfaatkan dan mengelola peluang di bidang pangan.
Presiden Jokowi menyampaikan dua problem besar negara dan dunia sekarang ini. Yaitu kenaikan harga pangan dan energi akibat pandemi Covid-19 dan perang yang terjadi di Ukraina.
“Problem besarnya sekarang ini ada dua urusan ekonomi, yang pertama kenaikan energi, yang kedua kenaikan harga pangan. Hati-hati dengan ini, yang itu semuanya akan memunculkan yang namanya kenaikan inflasi,” ungkap Jokowi dikutip dari Sekretariat Kabinet, Jumat (10/6/2022) malam.
Selain itu, kata Jokowi, kenaikan-kenaikan yang perlu kita waspadai adalah gandum, jagung, kedelai yang naik kurang lebih 30an persen. Hal itu dikarenakan negara penghasil gandum 30-40 persen Ukraina dan Rusia sekarang ini bermasalah. Gandum di seluruh dunia pun harganya naik.
Untuk jagung, kata presiden, tujuh tahun yang lalu kita masih impor jagung 3,5 juta ton dari luar. Data terakhir, kemarin di kuartal I saya lihat impor kita sudah di angka 800 ribu ton, artinya turun sangat drastis. Tapi angka 800 ribu tadi harus diselesaikan. Untuk itu, presiden berharap bagi siapa pun yang memiliki lahan yang luas harus tanam jagung agar negara tidak impor.
“Siapa pun yang memiliki lahan di negara kita, ini harus tanam yang namanya jagung agar kita enggak impor lagi. Kedelai naik. Ini jagung ini kalau naik, ini merembet kemana-mana, ke pakan ternak, larinya ke harga telur naik, harga ayam/daging ayam naik, hati-hati mengenai ini. Kedelai juga sama, naik 33 persen larinya nanti juga ke mana-mana, bisa tahu, bisa tempe, semuanya naik dan berimbas juga kepada inflasi,” ungkap Jokowi.
Presiden mengungkapkan sejumlah negara sudah mulai membatasi ekspor pangan. Kalau kita tidak bisa mandiri dalam urusan pangan, hal ini menyebabkan bahaya bagi negara kita. Kemandirian pangan pun mesti segera dilakukan.
“Saya mengajak kepada seluruh anggota HIPMI untuk masuk ke bidang ini. Tanam yang tadi kurang jelas, jagung. Untung, pasti untung karena harganya jagung baik. Tanam yang lain yang pangan, sorgum yang enggak pernah kita tanam, tanam sorgum, terutama di NTT. Kita sudah mencoba kemarin 40 hektare, tumbuh sangat baik di NTT,” kata Jokowi.
(Kristo)