Kupang, detakpasifik.com – Pertemuan silaturahmi para alumni dengan Rektor UGM, di ruang Palacio 3, Hotel Aston, Jumat, 10 Februari 2023 berlangsung akrab kekeluargaan. Terasa seperti pertemuan itu sedang berlangsung di Gelanggang Mahasiswa kampus Bulaksumur, atau di Gedung Pusat UGM, Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG(K)., Ph.D mendorong Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) NTT berperan aktif dalam setiap langkah pembangunan di NTT. Peran aktif itu merupakan ejawantah misi ideologis UGM sebagai Universitas Pelopor Pembangunan di Indonesia.
Rektor UGM menilai, pembangunan di NTT di bawah kepemimpinan politik Viktor Bungtilu Laiskodat, sangat jelas. Fokus pada pembangunan pariwisata, pertanian, perikanan, infrastruktur, peternakan dan energi terbarukan. Semua itu adalah gatra inti sektor pembangunan yang sanggup mengubah NTT dan Indonesia ke depan.
Karenanya, alumni UGM secara moral wajib terlibat dalam prosesnya. Kewajiban moral itu merupakan perwujudan jati diri UGM sebagai universitas pelopor pertama pembangunan di tanah air sejak UGM berdiri 19 Desember 1949.
“UGM adalah universitas pelopor pertama pembangunan di Indonesia. UGM didirikan oleh para pejuang negeri ini,” tandas Rektor Ova.
Prof. Ova menyebutkan, seruan serupa telah disampaikannya kepada seluruh alumni UGM di tanah air. UGM telah melahirkan 400.000 alumni dari 18 fakultas, 300 program studi yang menyebar di tanah air dan luar negeri.
“UGM mesti terlibat dalam pembangunan. UGM memberikan kontribusi akademik berguna bagi pembangunan di tanah air. Banyak alumni bekerja di pemerintahan, politik, intelektual, akademisi, peneliti dan juga pebisnis handal,” tandasnya.
Menjelang 73 tahun usai UGM, Rektor Ova mengingatkan agar KAGAMA NTT memberi perhatian serius pada energi terbarukan dan pariwisata, karena dua hal ini dapat mendongkrak perubahan signifikan di NTT. Perhatian serius itu dapat diwujudkan melalui kerja sama yang konkret dan operasional.
“UGM harus meninggalkan jejak-jejak sejarah prestasi perubahan di semua lini di seluruh Indonesia tempat di mana para alumninya mengabdikan dan mendedikasikan dirinya bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara di semua lini kehidupan. Tak hanya prestasi yang ditinggalkan dalam jejak sejarahnya, tetapi juga reputasi UGM sebagai universitas terbaik di tanah air. UGM adalah salah satu universitas ternama di dunia. Kini UGM ranking 231 universitas terbaik di dunia. Ke depan kita bercita-cita masuk ranking dua digit,” ujar Rektor Ova optimis.
Menuju World Class
Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA, Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM menyebutkan UGM kini sedang menuju target sebagai World Class University (universitas kelas dunia). Artinya, UGM merintis dan mematok target dirinya bakal sebagai salah satu universitas kelas atas di dunia.
Untuk mencapai target itu, caranya banyak. Antara lain, UGM melahirkan banyak kontribusi di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan riset demi kemajuan bangsa dan dunia.
Karena itu, riset sangat penting. Riset dan hasil riset harus menemukan hal baru. Semua hal itu niscaya terwujud karena sejarah membuktikan bahwa hingga berusia 73 tahun, UGM telah melakukan banyak hal, menyumbangkan banyak aspek untuk kemajuan bangsa dan negara.
Kontribusi UGM kepada kemajuan bangsa dan negara tercatat. Hasil risetnya berkembang dan diakui. Sumber daya manusia tersebar di berbagai medan tugas dan diakui banyak kalangan.
Karena itu kerja sama lintas sektor dan lintas entitas sosial kepentingan, niscaya diperlukan karena semua sektor itu medan tugas kenabian UGM sebagai universitas pelopor pembangunan. Kontribusinya kepada bangsa dan negara diwujudnyatakan melalui sumbangsih sumber daya manusia yang handal dan karya-karyanya.
Sesuai tagline UGM yaitu “UGM berakar kuat dan menjulang tinggi”. Artinya, UGM berakar dan mengakar di tanah air sesuai konteks sosial. UGM berkibar pada level nasional dan internasional.
“KAGAMA adalah keluarga. Bukan ikatan. Ikatan itu mudah terlepas. Keluarga sulit lepas dari ikatan. Kini KAGAMA menyebar di Belanda, Jepang, Amerika, Eropa, Timur Tengah dan di berbagai belahan dunia lainnya,” ujar Prof. Indra.
Sementara itu, kerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga internasional di dunia, telah dilakukan. UGM telah kerja sama pendidikan dengan 54 negara. Ada 806 mahasiswa internasional belajar di berbagai bidang studi di UGM. Kerja sama pertukaran dosen/staf pengajar telah berlangsung dengan 44 negara di dunia.
Hingga kini tercatat, 300 program studi di UGM, 82 persen mencapai peringkat A, 44 persen berakreditasi internasional.
Ke depan, UGM tidak lagi sebagai universitas pencipta tamatan pencari kerja, tetapi universitas yang melahirkan pencipta kerja. Karena itu, KAGAMA berperan sebagai konsulat atau duta intelektual penghubung induk atau bunda kandung UGM dengan stakeholders di mana saja keluarga alumni berkarya.
Hadir 54 alumni UGM yang berkarya di berbagai sektor keilmuan dan medan kerja. Tampak antara lain Ketua KAGAMA NTT, Bobby Fanggidae (alumni FE UGM), Paul Piter Djoka, Yusak Meok, Yon Lopo, Bill Nope, Andreas Louk, Reiner L. Lerick, dr. Fama, dr. Frans Taolin dan Pius Rengka.
Ketua KAGAMA NTT, Bobby Fanggidae menyebutkan, masih banyak bidang garapan yang harus dikerjakan KAGAMA NTT. Banyak potensi ekonomi di NTT. Tetapi semua potensi itu berhenti sebatas potensi manakala tidak digarap dan diubah menjadi kekuatan ekonomi riil yang mendorong perubahan kesejahteraan manusianya. Ke depan, KAGAMA NTT mesti menggarap peluang-peluang ekonomi yang ada agar menggerakkan perubahan NTT.
Ketua KAGAMA NTT menyebutkan hingga hari ini KAGAMA NTT belum maksimal konsolidasi kekuatan, sehingga banyak objek garapan yang belum dibahas tuntas. Pihaknya berharap para anggota KAGAMA NTT membangun solidaritas dan kerja sama karena sumber daya KAGAMA NTT mumpuni.
Silaturahmi KAGAMA NTT dengan tim Rektor UGM, diwarnai aneka kuis. Kuis Hymne dan tagline UGM. Para anggota alumni masih ingat, meski mereka telah lama tamat. Kuis berlangsung jenaka khas Yogya. Tak terasa silaturahmi telah berlangsung 3 jam di ruangan Palacio Hotel Aston itu.
Sabtu, 11 Februari 2023, rombongan Rektor UGM ke Labuan Bajo. Mereka hendak melihat perkembangan pembangunan di sana. Pembangunan Labuan Bajo kini gegap gempita antara lain jasa para alumni UGM, Presiden Joko Widodo alumnus Fakultas Kehutanan dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, alumnus Fakultas Geologi.
(dp/pr)