Salatiga, detakpasifik.com – Fakultas Interdisiplin Program Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, terus mengukir sejarah sebagai penyumbang intelektual untuk negara ini ketika di Lantai 5 Ruang Probowinoto, Senin, 2 November 2024, digelar sidang promosi dan ujian terbuka terhadap doktor yang ke 82 dan 83.
Dekan dan Ketua Program Studi Pascasarjana Fakultas Interdisiplin Studi Pembangunan UKSW, Prof. Dr. Daniel Kameo, dalam peristiwa sangat prestisius itu mengatakan, promosi dan ujian terbuka dua doktor UKSW Studi Pembangunan merupakan tradisi akademia sekaligus kelanjutan rajut rantai sejarah produksi intelektual karena hingga kini program studi pembangunan telah melahirkan doktor studi pembangunan yang ke 82 dan 83. Fakultas Interdisiplin Program Studi Pembangunan yang didirikan tahun 1997 itu belum lama berselang meraih akreditasi dengan predikat baik sekali dari Dikti.
Fakultas Interdisiplin Program Studi Pembangunan didirikan untuk menjawab kebutuhan akan pendidikan yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam rangka memahami dan menangani isu-isu pembangunan yang kompleks. Para pendiri Fakultas Interdisiplin Program Studi Pembangunan ini terdiri dari beberapa tokoh penting yang berperan dalam pengembangan dan pembentukan program studi tersebut.
Beberapa di antaranya adalah Prof. Dr. Soegijanto (Rektor UKSW pada masa itu), Dr. Hadiyanto (yang turut berperan dalam pengembangan program studi) dan Dr. Ir. Sukirman, dan beberapa dosen dan praktisi lain yang memiliki perhatian khusus terhadap isu pembangunan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu termasuk Arief Budiman, PhD, Liek Wilardjo, PhD. Mereka meyakini bahwa tidak ada studi tanpa ada hubungan dengan kepentingan manusia, atau studi tentang manusia dan lingkungan hidupnya. Karena itu studi pembangunan menyentuh semua elemen dan perspektif.
FIPP berfokus pada pendekatan interdisipliner untuk memahami masalah-masalah pembangunan dan memberikan solusi yang holistik melalui berbagai perspektif ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, hukum, dan lain-lain.
Pada sidang promosi dan ujian terbuka itu dua kandidat doktor yaitu Lutfan Makmun dan Lina Sinatra Wijaya mempresentasikan dua tema besar dan aktual kontekstual. Kandidat doktor Lutfan Makmun, mempertahankan disertasi berjudul: Petani Milenial dan Smart Farming 4.0; Konstruksi Model Pengelolaan Sumber Daya Sektor Pertanian Berkelanjutan di Era Digital. Sementara Lina Sinatra Wijaya mempertahankan disertasi berjudul: Lesson Learned in Crisis Communication: Fostering Trust and Strengthening Local Government Response through Community Engagement.
Para penguji Lutfan Makmun adalah Prof. Dr. Gatot Sasongko, S.E, M.S, Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si, dan Dr. Ir. Sujono, MP, serta Dr. Ir. Lasmono Tri Sunaruanto, M.Sc. Sementara penguji Lina Sinatra Wijaya adalah Titi Ndoen, PhD, dan Aldi Lasso, PhD. Sidang terbuka dan promosi doktoral itu dipimpin Prof. Daniel Kameo yang disaksikan oleh para mahasiswa program studi doktoral UKSW dan para anggota keluarga dari dua promovendus.
Fakultas Interdisiplin Program Studi Pembangunan (FIPP) di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) telah melahirkan banyak alumni yang berkontribusi di berbagai bidang, seperti anggota DPR RI, gubernur NTT, jurnalis, peneliti, bupati dan kalangan profesional berbagai bidang garapan yang menyebar ke mancanegara dan tanah air.
Meskipun tidak banyak informasi yang secara spesifik mencatat nama-nama terkenal yang berasal dari FIPP, tetapi sejumlah alumni FIPP UKSW dikenal aktif dalam berbagai sektor, seperti pemerintahan, lembaga internasional, organisasi non-pemerintah (NGO), dunia usaha, dan akademik.
Beberapa di antaranya mungkin mencakup individu yang kini menjadi tokoh di bidang sosial, ekonomi, atau pembangunan, meskipun informasi lebih rinci mengenai mereka tidak selalu dipublikasikan secara luas. Biasanya, alumni FIPP juga terlibat dalam perubahan sosial dan pembangunan komunitas, baik di tingkat lokal maupun internasional, karena program studi ini memang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman interdisipliner tentang pembangunan.
Namun, jika Anda tertarik pada individu yang memiliki latar belakang FIPP dan aktif di bidang tertentu, bisa mencari informasi lebih lanjut atau mencari tokoh yang relevan dalam konteks lokal atau global.
Masukan Dr. Lina Sinatra Wijaya melalui risetnya sangat menarik karena dia menyebutkan pentingnya komunikasi publik dalam pengembangan proses pembangunan untuk memastikan lancarnya progres dan fasilitasi relasi ke berbagai elemen stakeholders.
Sementara Dr. Lutfan Makmun menawarkan satu model yang sangat penting dan cocok untuk program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo Gibran. Karena keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan pertanian di Indonesia ini sangat ditentukan oleh mayoritas rakyat Indonesia yang adalah petani dan kaum milenial yang memahami dan memiliki kompetensi teknis, manajerial, sosial yang baik tentang pemanfaatan lahan terbatas secara ramah lingkungan, melalui penerapan pertanian cerdas 4.0 (smart farming 4.0) yang dapat memitigasi kerugian akibat kondisi alam dengan hasil yang memuaskan melalui biaya yang efisien.
Di akhir ujian promosi dua doktor itu, Prof. Daniel Kameo menyebutkan bahwa ke depan Program Studi Pembangunan mewajibkan para calon doktornya untuk menyertakan draft policy paper pembangunan untuk disumbangkan dan atau ditawarkan ke pemerintah atau lembaga non pemerintah yang terkait dengan riset para doktor studi pembangunan UKSW.
(pr)