Redaksi – Kali ini, surat dari markas besar redaksi detakpasifik.com di Jl. Antarnusa, Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, berceritera tentang kondisi rumah tangga kami. Sebagaimana biasa, dan selalu pasti begitu, kami merasa perlu berkisah kepada khalayak pembaca tentang apa yang sedang dipikirkan, dan digumuli tim detakpasifik.com belakangan ini.
Tentu saja, ada banyak isu, ceritera, dan juga kisah lucu dan ringan jenaka penuh tawa. Tetapi, juga ada dinamika pilu, kami sebut begitu, dan perubahan kecil-kecil di lingkungan redaksi karena ada di antara kami yang amat sangat lama tidak aktif karena sibuk dengan urusan hidup sendiri.
Maka, Mei 2022, tim detakpasifik.com yang tersisa, berhimpun. Kami membahas aneka soal, termasuk di antaranya tentang menghitung ulang kekuatan kami sendiri. Seperti yang pernah ditulis pada awalnya, terutama pada masa awal, tim detakpasifik.com diperkuat delapan personel.
Kami menyebutnya tim 8 sebagai para pendiri, pencetus, penginisiatif yang membidani lahirnya media online yang bernuansa Kawasan Pasifik. Pada pertemuan 7 Mei 2022, hadir antara lain, Pemimpin Umum, Pius Rengka, Redaktur Pelaksana, Irfan Budiman, Redaktur Politik, Kristoforus LON.
Setelah melewati diskusi panjang lebar, dan pertimbangan super matang, keputusan elit detakpasifik.com perlu diambil sebelum terlalu lama larut dalam keasyikan sendiri-sendiri dan masing-masing. Salah satu keputusan penting yang diambil melalui proses yang sangat demokratis ala detakpasifik.com ialah merekrut tenaga baru yang siap bergabung memperkuat tim detakpasifik.com. Maka dua nama pun disebut, Primus Jaya Jehane dan Kamilus Arto.
Primus Jaya Jehane memperkuat desk atau kompartemen pendidikan, sedangkan Kamilus Arto memperkuat bidang desain grafis membantu Andry Mulyadi. Akibatnya, susunan redaksi pun perlu diubah demi penyegaran sambil menghitung kesibukan para sahabat.
Perubahan itu, mesti dilakukan, justru karena demi perubahan itu sendiri. Pemimpin redaksi dikendalikan Irfan Budiman merangkap sebagai redaktur pelaksana. Yohanes K Pesau menempati posisi langka sebagai redaktur senior. Hal itu dilakukan karena tim memerlukan penyegaran sekaligus melindungi kesibukan masing-masing anggota tim. Sikap kami sangat jelas, tim harus kompak, setia dan konsisten menjaga dapur redaksi tetap mengibarkan kabar dari aneka penjuru yang terakses.
Sementara beberapa nama lain yang tidak aktif sangat lama, karena kesibukan super tinggi untuk urusan pribadi, dengan sangat menyesal kami perlu menghapusnya dari draf susunan redaksi. Mereka itu antara lain, Yulin Kurnia, dan Sinto Darman.
Kiranya, hasil penyegaran di dapur redaksi detakpasifik.com tak hanya memperkuat tim kerja, tetapi juga sanggup mengipas bara api semangat tim memburu informasi entah dari mana saja di Kawasan Pasifik, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selamat membaca.