Oesao, detak-pasifik.com- Sabtu, 9 November 2024, ratusan pedagang di Pasar Tradisional Oesao, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyambut hangat calon gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi, dalam sebuah pertemuan yang penuh spontanitas. Kejadian ini berlangsung saat SPK, panggilan akrab Simon Petrus Kamlasi, tengah melintasi pasar tersebut dalam perjalanan menuju lokasi kampanye di Sulamu.
Peristiwa tersebut menjadi momen emosional yang menggambarkan betapa dekatnya SPK dengan masyarakat akar rumput. Tanpa diduga, para pedagang yang beraktivitas di pasar langsung menyambutnya dengan antusias, bahkan hingga menghalangi jalur kendaraan.
Kerumunan ini tampak seperti magnet yang menarik perhatian SPK, yang dengan tulus memutuskan untuk turun dari mobilnya dan bergabung dengan mereka. Suasana yang tercipta penuh keceriaan, di mana para pedagang tampak berebutan untuk menyalami SPK, seolah-olah tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bertemu sosok yang mereka anggap sebagai kebanggaan tanah Timor.
Di tengah kerumunan, SPK bahkan turut bergoyang bersama pedagang yang tampak larut dalam kegembiraan. Keakraban yang terjalin begitu terasa, dengan SPK memeluk sejumlah pedagang yang menyambutnya dengan penuh harapan. Pemandangan ini memberikan kesan kuat bahwa calon gubernur ini bukan sekadar seorang politisi, melainkan sosok yang dekat dengan hati rakyat.
Salah satu pedagang, Maria, mengungkapkan rasa bangganya terhadap Simon Petrus Kamlasi, yang ia sebut sebagai “putra terbaik dari tanah Timor.” Menurut Maria, apa yang membuatnya begitu mendukung SPK adalah sifat rendah hati yang dimiliki oleh calon gubernur tersebut.
“Sebagai orang Timor, saya bangga dengan anak kami sendiri, Simon Petrus Kamlasi. Dia orangnya rendah hati, lebih baik daripada calon gubernur NTT lainnya,” ungkap Maria dengan penuh semangat.
Maria, yang tampak sangat terharu, melanjutkan ceritanya. Ketika mengetahui bahwa SPK akan melintas di sekitar pasar, ia tidak ragu untuk berhenti dan bergabung dengan kerumunan demi bisa sekadar bersalaman dengan sang calon gubernur.
“Kami dengar Pak Simon mau lewat, jadi kami semua datang hanya untuk bersalaman. Ini orang kami, anak kami, le hit atoni,” ujarnya, dengan air mata yang menetes di pipinya.
Lebih lanjut, Maria menegaskan komitmennya untuk mendukung SPK dalam Pemilihan Gubernur NTT yang akan datang pada 27 November 2024.
“Apapun yang terjadi, Simon Petrus Kamlasi harga mati. Baru kali ini ada anak Timor dari TTS yang maju sebagai gubernur NTT. Jadi kami pasti dukung dan pilih,” tambah Maria dengan tegas.
Aksi spontanitas yang terjadi di Pasar Oesao ini bukan hanya sebuah momen politik, tetapi juga gambaran dari kekuatan emosional yang melibatkan kedekatan antara masyarakat Timor dengan calon pemimpinnya. SPK, dengan segala kesederhanaan dan karakternya yang rendah hati, sepertinya telah berhasil merebut hati banyak orang, terutama di kalangan pedagang dan masyarakat bawah.
Ke depan, hubungan emosional yang terjalin ini bisa menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam perjalanan politik Simon Petrus Kamlasi menuju kursi gubernur NTT. Seiring dengan semakin dekatnya hari pencoblosan, masyarakat berharap, perubahan yang mereka dambakan akan terwujud melalui sosok yang mereka anggap sebagai anak Timor sejati. *** (Juan Pesau/TM)