Salatiga, detakpasifik.com – Langit Kota Salatiga, Jawa Tengah, siang itu cerah nian, ketika pemerintahan kota antusias memberi apresiasi sangat tinggi kepada Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Apresiasi tersebut didedikasikannya lantaran UKSW menjadi perguruan tinggi yang mendunia.
Wartawan detakpasifik.com Pius Rengka dari Salatiga melaporkan, apresiasi itu diungkapkan oleh Pemkot Salatiga pada puncak perayaan Dies Natalis ke 68 universitas tersebut di Balairung Universitas, Sabtu, 30 November 2024.
Sekretaris Daerah Ir. Wuri Pujiastuti, MM, mewakili Pj. Wali Kota Salatiga, mengungkapkan apresiasi dan rasa bangganya itu. Dia menilai UKSW telah berkembang menjadi perguruan tinggi swasta ternama di Jawa Tengah. “Kami sangat bangga karena di tengah Kota Salatiga ada perguruan tinggi swasta yang mendunia,” ujar Wuri.
Pujian Wuri Pujiastuti itu bukan tanpa alasan. UKSW sepanjang lembar sejarah intelektualnya telah memberikan bukti nyata bagi Salatiga sebagai penyandang gelar kota tertoleransi di Indonesia.
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) adalah sebuah perguruan tinggi yang memiliki sejarah panjang sejak didirikan pada 1956. Awalnya sangat sederhana. Bermula dari sebuah sekolah tinggi yang didirikan oleh Gereja Kristen Satya Wacana (GKSW). Dalam perjalanan sejarahnya, universitas ini berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi yang terkenal di Indonesia.
Terlebih di masa rezim Orde Baru, inilah salah satu kampus yang dihuni para kritikus handal yang mengguncang panggung politik Indonesia. Gagasan lahirnya Golongan Putih (Golput) dalam pemilihan umum di Indonesia, justru bermula dari kalangan intelektual UKSW, seperti antara lain mendiang Arief Budiman, PhD. Beberapa poin mengenai reputasi dan perkembangan UKSW selama lebih dari 6 dekade dapat dirajut kembali.
Sejak berdiri pada tahun 1956, UKSW memanggul tanggung jawab tujuan untuk menyediakan pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai Kristen yang mengedepankan integritas, kreativitas, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan dasar ini, universitas ini berkembang pesat dalam mencetak tenaga ahli yang tidak hanya memiliki keterampilan profesional, tetapi juga berkarakter moral dan spiritual yang kuat. Lantaran itu, UKSW terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Banyak program studi di UKSW yang sudah terakreditasi baik. Beberapa di antaranya telah mendapatkan akreditasi A atau Unggul, yang menunjukkan kualitas tinggi dalam pendidikan dan pengajaran. Hal ini menjadi indikator reputasi UKSW dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Sementara itu, UKSW pun mengembangkan fasilitas yang memadai. UKSW memiliki fasilitas kampus yang cukup lengkap, dengan ruang kuliah, laboratorium, ruang penelitian, serta fasilitas pendukung seperti perpustakaan tujuh lantai yang memiliki koleksi ribuan buku dan jurnal akademik yang beragam dalam dan luar negeri.
Lingkungan kampus asri. Di tengahnya tersedia lapangan sepak bola berukuran sedang yang nyaman untuk menendang bola. Beberapa kantin kampus pun tersebar di tiga lokasi, agar para mahasiswa dan dosen mendapat akses bebas untuk kudapan siang hingga petang dengan harga yang pantas seturut kemampuan mahasiswa yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Murah, bersih dan bergizi.
Selain itu, UKSW juga memiliki fasilitas olahraga, berupa gedung-gedung yang ramah lingkungan, serta ruang terbuka yang mendukung proses belajar mengajar yang kondusif.
UKSW menawarkan berbagai program studi baik di tingkat sarjana (S1), magister (S2), hingga doktor (S3). Fakultas-fakultas yang ada di UKSW mencakup berbagai bidang ilmu, termasuk Teknik (elektro, komputer) Ekonomi (akuntansi dan manajemen), Ilmu Komunikasi, Psikologi, Pendidikan, Kedokteran, Teologi serta Ilmu Sosial dan Humaniora. Salah satu fakultas yang sangat digemari mahasiswa ialah fakultas interdisiplin program studi pembangunan, karena di fakultas ini dapat menampung mahasiswa dengan aneka latar belakang studi.
Selain itu, universitas ini juga aktif mengembangkan berbagai kegiatan akademik, seperti seminar, penelitian, dan publikasi ilmiah, yang melibatkan dosen dan mahasiswa. UKSW terkenal dengan program pengabdian kepada masyarakat, yang menjadi salah satu pilar utama universitas ini.
Mahasiswa dan dosen di UKSW sering terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya di wilayah Salatiga dan sekitarnya. Juga para ahlinya diminta sebagai konsultan rancang pembangunan di berbagai kabupaten dan provinsi di tanah air, bahkan hingga ke negara Timor Leste. UKSW mendirikan beberapa program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk melalui pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal.
UKSW menjalin berbagai kerja sama dengan universitas luar negeri serta lembaga-lembaga nasional dan internasional. Ini membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman global dan memperkaya wawasan mereka dalam dunia internasional. Beberapa program pertukaran pelajar, riset bersama, dan magang internasional telah dilaksanakan oleh UKSW.
UKSW yang berbasis pada nilai-nilai Kristen, juga berkomitmen dalam mengembangkan integrasi antara akademik dengan kehidupan rohani dan sosial. Kampus ini aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti kebaktian rutin saban hari Senin, seminar rohani, dan program pengembangan karakter berbasis nilai-nilai keagamaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, UKSW semakin dikenal di tingkat nasional, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Reputasi ini diperkuat dengan meningkatnya jumlah mahasiswa, serta capaian prestasi mahasiswa dan alumni di berbagai bidang.
Secara keseluruhan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga telah menjalin reputasi yang baik dalam dunia pendidikan Indonesia, dengan menawarkan pendidikan berkualitas tinggi yang mengintegrasikan aspek akademik dan moral. Ini menjadi faktor penting bagi banyak calon mahasiswa yang memilih UKSW sebagai tempat untuk melanjutkan studi mereka.
Apresiasi dan pujian yang diungkapkan oleh Ir. Wuri Pujiastuti itu tak hanya bernuansa glorifikasi objektif, tetapi juga bermakna dorongan dan pengakuan subjektif pemerintah sekaligus terhadap kinerja dan militansi para intelektual UKSW.
Seremonial
Seperti lazimnya, Rapat Senat Terbuka dimulai dengan langkah tegap Petugas Pedel yang membawa tongkat simbolik, mengawali upacara. Tahun ini, tema “Berdampak Bagi Dunia” menjadi pusat refleksi perjalanan UKSW dalam menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat global.
Arak-arakan jajaran Senator Universitas memasuki Balairung Universitas dengan balutan busana adat nusantara yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia. Ketua Senat UKSW, Prof. Daniel Daud Kameo, SE., MA., Ph.D, yang adalah juga mantan Koordinator Staf Khusus Gubernur NTT era Viktor Laiskodat, secara resmi membuka acara.
Suasana haru menyelimuti Balairung Universitas saat video kaleidoskop menampilkan perjalanan panjang para pendiri UKSW dalam membangun kampus yang dikenal sebagai “Indonesia Mini” itu. Persembahan lagu “Tomorrow” oleh Voice of Satya Wacana Christian University (SWCU) menambah nuansa optimisme, mengingatkan seluruh civitas academica akan harapan dan tekad menyambut masa depan.
Rektor Prof. Intiyas Utami, didampingi sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Salatiga menyanyikan lagu tersebut sebelum menyampaikan pidatonya. “Lagu ini melukiskan keyakinan yang kuat akan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia mengajak keluarga besar UKSW untuk terus berpegang teguh pada nilai iman dan pengetahuan sebagaimana tertuang dalam Amsal 1:7, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.”
Rektor Intiyas juga memperkenalkan Program Superprioritas sebagai bagian dari visi menuju World Class University (WCU). “Prestasi ini merupakan capaian dari Program Kerja Strategis UKSW Progressive and Outstanding,” jelasnya. Pidato Rektor Intiyas diakhiri dengan penyerahan laporan kinerja periode 2023/2024 kepada Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) secara digital dalam tayangan video.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), Drs. M. Z. Ichsanudin, M.M, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga sinergi untuk mencapai visi WCU.
“Saat ini UKSW telah berhasil mencapai pencapaian yang luar biasa di antaranya meraih akreditasi institusi Unggul dan mendapatkan peringkat 153 QS World University Rangking Asia Tenggara,” katanya.
Turut hadir dalam acara mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah, Dra. Ema Rachmawati, M.Hum, menyampaikan selamatnya kepada UKSW.
Perayaan Dies Natalis ke-68 UKSW kian semarak dengan digelarnya acara penghargaan “Anugerah Talenta Unggul”. Acara ini memberikan apresiasi kepada mitra strategis serta civitas academica UKSW, termasuk dosen, tenaga kependidikan, guru, direktorat, dan fakultas yang telah menunjukkan dedikasi dan inovasi luar biasa.
Turut hadir dalam upacara Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, M.Si, Forkompimda Kota Salatiga, Komandan Korem, Ketua dan segenap keluarga besar Sinode Gereja Pendukung UKSW, Ketua Pembina dan segenap Anggota Pembina, Pengurus, Pengawas Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), sejumlah rektor universitas mitra, serta pegawai UKSW yang sudah purna, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UKSW.
Selurus kegiatan ini menunjukkan komitmen UKSW dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-11 kota dan permukiman yang berkelanjutan, dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
(dp/pr)