Nagekeo, detakpasifik.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Aula Paroki St. Martinus Nangaroro, Selasa (25/5/2021).
Selain Gubenur NTT, hadir juga Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco, Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, tokoh masyarakat setempat dan sejumlah pejabat teras lingkup Provinsi NTT.
Pantauan detakpasifik, acara peletakan batu pertama ini diawali dengan ibadat sabda yang dipimpin Pastor Vikep Bajawa, Romo Yosep Daslan, Pr.
Rm. Yosep dalam khotbahnya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Gubernur NTT dalam acara itu.
“Saya mewakili Bapa Uskup menyampaikan terima kasih atas keterlibatan Gubernur NTT dalam peletakan batu pertama Aula Paroki St. Martinus Nangaroro,” ungkap Romo Yosep.
Romo Yosep selanjutnya melakukan pemberkatan batu dan selanjutnya diserahkan kepada Gubernur NTT untuk diletakkan pada bagian pusat pembangunan Aula Paroki St. Martinus Nangaroro.
Gubernur NTT dalam sambutannya mengaku turut bangga atas pembangunan gedung Aula Paroki St. Martinus Nangaroro. Ia berjanji akan turut membantu pembangun aula paroki itu.
Ia menceritakan, kehadirannya di paroki itu adalah bagian dari kunjungan kerjanya selama sepekan di wilayah Flores.
“Saya bangga atas pembangunan gedung aula paroki ini. Silakan ketua panitia buat proposal di sini ada bupati dan gubernur biar urus sisanya,” katanya.
Viktor Laiskodat dan rombongan sebelumnya bermalam di rumah warga di sekitaran Gereja St. Martinus Nangaroro.
Menurut Viktor, ia dan rombongannya mendapatkan kebaikan dari masyarakat setempat. Karenanya, di penghujung sambutannya ia menyampaikan terima kasih kepada warga di tempat itu.
“Terima kasih kepada warga di tempat ini yang sudah menerima kami. Saya juga ucapkan terima kasih kepada pastor paroki untuk nasi goreng yang saya makan tadi malam. Nasi gorengnya enak buat saya tidur nyenyak,” ucapannya.
Ketua Panitia Pembangunan Aula Paroki, Tomas Tiba yang juga adalah anggota DPRD NTT dari Fraksi Golkar melaporkan pembangunan aula paroki itu akan menelan biaya 3 miliar.
Menurut Toti, sapaan akrab DPRD 5 periode itu, saat ini dana yang tersedia dari kontribusi umat baru mencapai 2 miliar.
“Aula ini akan menelan biaya 3 miliar. Dana yang tersedia dari umat baru 2 miliar,” ujar Thomas Tiba.
(JP)