Guru harus giat belajar karena guru adalah penentu kualitas pendidikan dan kualitas guru menentukan kualitas siswa.
Oleh Yulianingsih Bambang Ismanto, Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan di UKSW, Salatiga
Mendengar kata “GILA” pasti para pembaca langsung mengarah pada pengertian ketidakwarasan seseorang. Ini bukan berbicara masalah ketidakwarasan tetapi kata GILA yang dimaksud adalah akronim dari Giat Inovatif Lugas dan Antusias (GILA). Apa hubungan antara GILA dan guru yang bermutu?
Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun suatu bangsa. Dibutuhkan guru-guru hebat yang dapat melahirkan generasi bangsa yang bermutu. Guru hebat adalah guru yang menjadi teladan pembelajar sepanjang hayat.
Bagaimanakah guru bisa mengimplementasikan GILA di lingkungan sekolah? Sebagai contoh, semua sekolah di Kabupaten Supiori mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Guru harus Giat Inovatif Lugas dan Antusias untuk mewujudkan Kurikulum Merdeka. Guru adalah agen perubahan sehingga guru harus GILA untuk mewujudkan perubahan menuju kualitas pendidikan yang bermutu.
Baca juga:
- Pentingnya Pendidikan Karakter Kristen di Era Modernisasi
- Arah Pengaturan RUU tentang Sistem Pendidikan Nasional
- Mengurai Problema Pendidikan Kita
Sejatinya, guru adalah pemegang strategis untuk mempersiapkan generasi yang unggul. Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia dan pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci yaitu “guru” yang peduli dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Orang hebat bisa menghasilkan beberapa karya bermutu, tetapi guru yang bermutu dapat melahirkan ribuan orang-orang hebat.
Guru harus GIAT … giat belajar kunci sukses guru untuk mengajar
Mengapa guru harus terus belajar atau menjadi pembelajar sepanjang hayat? Menjadi seorang guru berarti harus siap untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat agar bisa memberikan layanan prima kepada para siswanya.
Perkembangan IPTEK dari waktu ke waktu menuntut guru untuk selalu terus berinovasi, kreatif, kritis dan mampu beradaptasi dalam menjalankan tugasnya menyelenggarakan pembelajaran. Guru harus giat belajar karena guru adalah penentu kualitas pendidikan dan kualitas guru menentukan kualitas siswa. Siswa akan berpeluang menjadi siswa berprestasi ketika berada di tangan guru yang berkualitas.
Mengajar butuh keberanian, kreativitas, kesabaran, latihan dan kerja keras. Mengajar bukan kerja serabutan, bukan sekadar mencari sensasi atau atau sekadar hobi melainkan mengajar adalah suatu proses di mana seorang guru mampu mengatur dan mengondisikan lingkungan di sekitar peserta didik sehingga bisa mendorong dan menumbuhkan proses pembelajaran.
Seringkali guru mengingatkan peserta didik harus giat belajar, namun sebagai guru juga harus giat belajar untuk menemukan metode-metode pembelajaran yang lebih efektif sehingga proses pembelajaran itu bisa berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Saat ini banyak sumber yang bisa digunakan guru untuk mengasah kemampuan guru dalam mengajar. Baik melalui artikel, buku referensi maupun berbagai pelatihan sehingga guru siap menghadapi kondisi yang ada. Guru yang giat belajar akan menjadi inspirasi bagi para siswanya.
Guru berfungsi sebagai perubahan bagi peserta didik sehingga guru harus giat membawa siswa menuju pribadi yang lebih baik atau religius. Jika guru mampu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila maka akan menghasilkan mutu lulusan yang berkarakter.
Sebagai contoh salah satu guru di SMPN Sawendi, Kalvin Rumaropen sangat aktif dalam kegiatan gerejawi yaitu sebagai majelis di Gereja Listra Sawendi. Ketika guru giat belajar dari sisi religius maka akan menjadi contoh bagi peserta didik dan sudah pasti guru akan membentuk karakter peserta didik menjadi insan yang lebih baik.
Tidak hanya dalam kegiatan keagamaan, semua guru di Kabupaten Supiori terlibat aktif dalam kegiatan MGMP dan rutin dilaksanakan setiap dua bulan. Giat dalam kegiatan MGMP menjadikan guru menjadi bermutu karena selalu ada diskusi antar sesama rekan sejawat untuk melakukan perubahan mutu pendidikan.
Guru harus INOVATIF … dengan memiliki kemampuan inovatif guru dapat mengembangkan idenya yang dituangkan dalam pembelajaran yang bermakna
Guru yang inovatif adalah guru yang mampu menciptakan pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan dengan berbagai cara yang bervariasi dan melibatkan siswa secara langsung. Seorang guru harus terampil, kreatif dan inovatif sehingga mampu menarik perhatian siswa dan tentunya akan membuat pembelajaran lebih menarik dan tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Baca juga:
- Pentingnya Pendidikan Karakter Kristen di Era Modernisasi
- Arah Pengaturan RUU tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peran guru dalam inovasi pendidikan yaitu mampu memberikan pemahaman materi pelajaran dengan baik kepada peserta didik sebab belajar adalah dinamis, sehingga diperlukan adanya inovasi-inovasi dari seorang guru.
Menjadi guru yang inovatif adalah memadukan antara kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran dengan pemahaman akan kebutuhan belajar siswa berdasarkan minat bakatnya dan dapat menjadi inspirasi bagi rekan sejawat dan siswanya.
Sejatinya guru yang inovatif akan selalu mengosongkan gelasnya sehingga bisa terisi kembali dengan ilmu yang baru dan bersedia menuangkan gelasnya dalam artian berbagi ilmu kepada siapa saja.
Hakikat guru adalah agen pembelajaran maka guru harus inovatif tidak jalan di tempat. Selaku agen pembelajaran, guru dapat mewujudkannya melalui perannya sebagai fasilitator, motivator, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Guru yang pada hakikatnya merupakan sosok yang digugu dan yang ditiru harus menjadi teladan bagi orang lain dan menjalankan profesinya dengan tulus dan ikhlas. Peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Baca juga:
Inovasi adalah proses kebaruan dalam segala bidang pembangunan suatu bangsa. Inovasi merupakan pengembangan pengetahuan untuk menciptakan atau memperbaiki proses atau sistem yang baru secara signifikan. Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru yang berbeda dari hal sebelumnya, dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai suatu tujuan dalam dunia pendidikan (Santoso S Hamijoyo).
Sebagai contoh para guru di SMPN Sawendi Supiori telah melakukan inovasi pembelajaran salah satunya melakukan pembelajaran jarak jauh ketika guru yang bersangkutan berhalangan hadir ke sekolah. Tidak hanya itu saja, para guru juga mulai melakukan pembelajaran berdiferensiasi sehingga peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.
Guru harus LUGAS … sikap guru yang tegas dan lugas mencerminkan kepribadiannya
Seorang guru harus lugas dalam menyampaikan pendapat dan gagasannya terutama dalam melakukan perubahan pendidikan untuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ketika seorang guru merasakan kegelisahannya terhadap satu metode pembelajaran maka ia harus berani mengambil tindakan positif yang dapat membawa perubahan pada peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam menyampaikan materi pembelajaran juga harus lugas tanpa bertele-tele meskipun secara sederhana.
Menjalin komunikasi yang baik akan menciptakan suasana yang nyaman, terbuka, dan saling menghargai. Dengan kondisi tersebut maka semua warga sekolah dapat leluasa menyampaikan pendapatnya. Bahkan para siswa di kelas pun bisa mengekspresikan pendapatnya. Membangun komunikasi asertif yaitu komunikasi yang tegas dan lugas dengan mempertimbangkan perasaan orang lain baik rekan sejawat maupun dengan peserta didik akan terbangun kualitas hubungan yang positif.
Hakikat guru sebagai pemimpin maka guru harus berpikir positif dan bertindak untuk kepentingan orang lain. Sebagai pemimpin pendidikan, seorang guru harus menjadi pemimpin yang disukai, dipercaya, mampu membimbing, berkepribadian serta dapat menyiapkan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi dan menghadapi berbagai tantangan.
Guru sebagai pemimpin di depan kelas yang mengarahkan dan menuntun peserta didik mencapai tujuan pembelajaran pendidikan maka guru harus lugas dan tegas dalam mendidik peserta didik dan selalu mengayomi.
Baca juga:
- Tantangan Dosen di Perguruan Tinggi
- Pelaksanaan In House Training untuk Siapkan Guru Terapkan Kurikulum Merdeka
Dalam artikel ”Pengembangan Kualitas Guru” karya Ahwy Oktradiksa, ia berpendapat bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Kepribadian guru menjadi contoh bagi peserta didik sehingga guru harus mengenal dirinya sendiri dan mampu mengembangkan ke arah terwujudnya pribadi yang lebih baik. Sikap guru yang tegas dan lugas juga diterapkan di SMPN Sawendi yaitu guru selalu mengingatkan siswa untuk mematuhi tata tertib sekolah.
Guru harus ANTUSIAS … antusiasme guru harus ditularkan kepada peserta didik
Seorang guru adalah model bagi peserta didiknya karena teladan yang diajarkannya akan menjadi panutan untuk ditiru. Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk menciptakan ide-ide cemerlang meskipun sederhana sehingga sikap antusias peserta didik pun akan muncul. Sikap antusias menunjukkan sikap penuh gairah dan bersemangat sehingga ada ketertarikan untuk belajar. Antusiasme sangat dibutuhkan oleh seorang guru untuk meraih kesuksesan.
Sikap antusias dapat menciptakan daya kreativitas dan menjadi motivasi untuk mencapai cita-cita. Ketika kita mempelajari kisah hidup orang-orang yang sukses maka kita akan menemukan adanya antusiasme dalam pekerjaan mereka dan bersifat menular untuk menjadi bersemangat. Ketika guru merasa antusias akan profesinya, maka ia akan menginspirasi para siswa untuk belajar lebih banyak.
Guru harus antusias maka guru harus merubah dirinya untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik. Misalnya antusiasme guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang dinilai lebih fleksibel. Antusias dari para guru mendorong penerapan Kurikulum Merdeka secara efektif dan memberikan motivasi dari dalam diri untuk melakukan perubahan.
Pelatihan pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Merdeka juga telah dilakukan di Kabupaten Supiori. Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori selalu memfasilitasi para guru di Supiori untuk memperoleh pelatihan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka.
Salah satu karakteristik untuk menumbuhkan seorang guru agar menjadi lebih dinamis, kreatif dan inovatif yaitu dengan berpikiran modern. Seorang guru harus membebaskan diri dari pemikiran-pemikiran tradisional yang akan menghambat kemajuan pendidikan. Guru tetap belajar meski sudah mengajar, peka dan peduli dengan kemajuan. Seorang guru mampu berinovasi tentu harus menggali banyak hal baru yang mungkin saja tidak mudah untuk dipahami, kreatif dan mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
Guru bukanlah pahlawan super dengan kekuatan super di luar nalar. Guru hanyalah manusia biasa yang memiliki tugas pencetak manusia lain dengan segala peran, tugas dan tanggung jawab. Sebagai penerus masa depan, guru harus berinovasi demi pendidikan yang semakin baik.
Sertifikasi guru merupakan salah satu implementasi UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen. Sertifikasi guru menjadi bukti formal pengakuan pemerintah kepada guru profesional yang memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi. Ketika seorang guru selalu GILA maka itu akan menumbuhkan kompetensi dalam dirinya dan pengetahuannya selalu bertambah.
”Guru adalah pilihan hidup. Tidak semua orang bisa menjadi guru karena guru itu tidak tercipta tapi terlahir karena panggilan jiwa.”